32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Sadar Kapan Harus Berubah (Seri 1)

Kebijakan punya pembaca muda ini pun diterapkan di koran-koran lain di grup Jawa Pos. Dengan berbagai bentuk, nama, dan pola. Banyak yang sukses luar biasa di wilayah masing-masing. Seperti Xpresi di Kaltim Post, KeKer di Fajar Makassar, dan lain-lain.

Koran-koran Jawa Pos Groupdi berbagai wilayah itu, banyak yang masing-masing punya tiras dan pembaca lebih besar dari koran-koran di Jakarta yang mengaku sebagai koran nasional!
Tidak lama setelah DetEksi terbit, rupanya juga “menginsipirasi” koran-koran kompetitor, yang mencoba punya halaman muda dengan berbagai bentuk, nama, dan pola.

Bangga juga rasanya ditiru kompetitor!Apalagi ketika ada yang mencoba meniru sama persis dengan DetEksi!
Benar juga bunyi kutipan lama: Imitation is the sincerest form of flattery (cari sendiri artinya ya…).

Buntut dari DetEksi juga panjang. Lahir DBL, liga basket SMA se-Indonesia yang aslinya bernama “DetEksi Basketball League”. Lahir banyak even lain yang melibatkan puluhan ribu, bahkan ratusan ribu anak muda.

Pada 2011, Jawa Pos pun dinobatkan sebagai koran terbaik di dunia untuk pembaca muda, dalam kongres koran sedunia WAN-IFRA di Wina, Austria. Mengalahkan koran-koran terbesar dunia seperti Yomiuri Shimbun (Jepang) dan USA Today (Amerika Serikat).

Dari semua buntutnya, yang paling penting mungkin bukan dampak bisnis untuk Jawa Pos atau penghargaan yang didapat. Yang paling penting mungkin adalah dampaknya untuk pribadi-pribadi yang membacanya.

Antara 2000 hingga 2015, entah berapa juta anak muda yang pernah merasakan efek DetEksi, langsung maupun tidak langsung.

Belakangan, entah berapa kali saya bertemu orang yang mengaku pernah menjadi bagian dari DetEksi, pernah ikut acara DetEksi, pernah merasakan dampak positif akibat baca DetEksi, dan lain sebagainya.

Senang? Iya.

Di sisi lain, itu juga mengingatkan kalau sudah tiba waktunya untuk menutup DetEksi.

Eksekusinya pada 26 Februari 2016. Di hari ulang tahunnya yang ke-16. Untuk halaman yang didedikasikan untuk anak muda, DetEksi tidak pernah merasakan ulang tahun Sweet Seventeen…

***

Kebijakan punya pembaca muda ini pun diterapkan di koran-koran lain di grup Jawa Pos. Dengan berbagai bentuk, nama, dan pola. Banyak yang sukses luar biasa di wilayah masing-masing. Seperti Xpresi di Kaltim Post, KeKer di Fajar Makassar, dan lain-lain.

Koran-koran Jawa Pos Groupdi berbagai wilayah itu, banyak yang masing-masing punya tiras dan pembaca lebih besar dari koran-koran di Jakarta yang mengaku sebagai koran nasional!
Tidak lama setelah DetEksi terbit, rupanya juga “menginsipirasi” koran-koran kompetitor, yang mencoba punya halaman muda dengan berbagai bentuk, nama, dan pola.

Bangga juga rasanya ditiru kompetitor!Apalagi ketika ada yang mencoba meniru sama persis dengan DetEksi!
Benar juga bunyi kutipan lama: Imitation is the sincerest form of flattery (cari sendiri artinya ya…).

Buntut dari DetEksi juga panjang. Lahir DBL, liga basket SMA se-Indonesia yang aslinya bernama “DetEksi Basketball League”. Lahir banyak even lain yang melibatkan puluhan ribu, bahkan ratusan ribu anak muda.

Pada 2011, Jawa Pos pun dinobatkan sebagai koran terbaik di dunia untuk pembaca muda, dalam kongres koran sedunia WAN-IFRA di Wina, Austria. Mengalahkan koran-koran terbesar dunia seperti Yomiuri Shimbun (Jepang) dan USA Today (Amerika Serikat).

Dari semua buntutnya, yang paling penting mungkin bukan dampak bisnis untuk Jawa Pos atau penghargaan yang didapat. Yang paling penting mungkin adalah dampaknya untuk pribadi-pribadi yang membacanya.

Antara 2000 hingga 2015, entah berapa juta anak muda yang pernah merasakan efek DetEksi, langsung maupun tidak langsung.

Belakangan, entah berapa kali saya bertemu orang yang mengaku pernah menjadi bagian dari DetEksi, pernah ikut acara DetEksi, pernah merasakan dampak positif akibat baca DetEksi, dan lain sebagainya.

Senang? Iya.

Di sisi lain, itu juga mengingatkan kalau sudah tiba waktunya untuk menutup DetEksi.

Eksekusinya pada 26 Februari 2016. Di hari ulang tahunnya yang ke-16. Untuk halaman yang didedikasikan untuk anak muda, DetEksi tidak pernah merasakan ulang tahun Sweet Seventeen…

***

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/