***
Bicara soal hal-hal keren, menulis kolom Happy Wednesday ini juga termasuk pengalaman paling mengasyikkan. Tidak terasa, sudah sampai edisi 150.
Kalau Anda tahu bagaimana kolom ini ditulis, Anda mungkin geleng-geleng kepala. Karena jadwal yang tidak keruan, berkali-kali teman-teman redaksi berdebar menantikan kiriman tulisan. Beberapa kali ada risiko tidak memenuhi deadline. Wkwkwkwk…
Pernah saya harus menuntaskannya di bandara, hanya satu jam sebelum terbang jauh. Pernah juga baru ditulis pukul 21.30 Selasa malam, dan harus saya tuntaskan dalam 30 menit.
Maklum, agak seniman. Harus pas mood dan suasana hati. Wkwkwkwk…
Saya juga bersyukur ternyata ada banyak orang yang menyukai tulisan-tulisan ringan ini. Entah berapa kali sudah saya bertemu orang, di mana pun, yang menyampaikan kalau mereka suka tulisan saya. Ada beberapa pula yang secara langsung menyampaikan keberatan dan masukan.
Tapi, menjelang tulisan ke-150 ini, saya banyak berpikir.
Dan akhirnya saya memutuskan.
Ini adalah tulisan Happy Wednesday terakhir.
All good things must come to an end.
Saya khawatir, saya jadi terlena jadi penulis. Jadi besar kepala. Apalagi di lingkungan saya, ada banyak contoh penulis hebat yang kehebatannya ya cuman satu: Menulis.
Bahkan, ada yang sudah puluhan tahun menulis, dan terkenal sekali karena itu. Padahal, dia belum tentu menghasilkan karya atau kerja nyata yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.