30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Br Sitorus & Anaknya Dipenggal Pakai Egrek

Ilustrasi

JAMBI, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis itu berhasil diungkap polisi. Tiga orang tewas dibantai, 2 di antaranya ibu dan anak yang lehernya putus (dipenggal) pakai pemotong kelapa sawit. Sementara wanita otak pelakunya ditangkap di Kota Medan.

Tiga pelaku masing-masing berinisial WL (24), AL (18), dan PG (19). Mereka ditangkap oleh tim gabungan petugas Ditreskrimum Polda Jambi dan Polres Tebo. Sementara para korban yang tewas dibantai masing-masing bernama Dona Br Sitorus (32) dan anaknya, Niconius (4), dan Ita Susanti (44).

Wakapolda Jambi, Kombes Pol Ahmad Haydar mengatakan, tersangka AL dan PG ditangkap di tempat persembunyiannya di gubuk area kebun sawit, Dusun Tebing Tinggi Uloh, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo. Sedangkan otak pelakunya yang merupakan seorang perempuan, WL, ditangkap di Medan.

“Ini pembunuhan yang cukup sadis. Motifnya karena masalah uang. Korban Dona melakoni bisnis rentenir yang dijalankan pelaku WL. Awalnya, korban memberikan uang Rp 30 juta untuk dijalankan oleh WL. Pertama berjalan lancar. Untung Rp 6 juta. Korban diberi Rp 400 ribu,” jelasnya.

Kemudian tersangka WL kembali menawarkan kepada korban, namun ditolak karena perjanjian pada bisnis awal tidak sesuai. Sebulan kemudian, korban memberi uang Rp 28 juta untuk dijalankan. Namun, oleh pelaku hanya dijalankan Rp 15 juta. Sisanya dikantongi pelaku untuk kebutuhan pribadinya.

“Uang inilah yang ditagih korban. Tetapi uang sudah habis dan pelaku berniat menghabisi korban,” ungkap Wakapolda seperti dilansir JPNN hari ini.

Modus pembunuhan yang dilakukan WL dan komplotannya, pelaku memancing korban untuk datang ke rumahnya karena akan membayar sisa uang Rp 13 juta. Korban diajak untuk bertemu di Simpang Kambing, areal perkebunan sawit Afdeling I PT TPIL Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.

Korban Dona menyanggupinya. Dari rumah, dia naik kereta bersama anaknya Niconius dan membonceng tetangganya, Ita Susanti. Karena kurang tahu alamat yang diberikan pelaku, maka korban banyak bertanya dengan warga setempat.

“Cukup banyak korban bertanya untuk ke lokasi. Jadi cukup banyak saksi dalam kasus ini,” tambah Wakapolda.

Akhirnya alamat pelaku ditemukan. Namun, belum terucap satu patah kata pun, leher Dona sudah ditebas dan ditarik menggunakan egrek sawit sepanjang 3 meter oleh pelaku AL hingga putus.

Ilustrasi

JAMBI, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis itu berhasil diungkap polisi. Tiga orang tewas dibantai, 2 di antaranya ibu dan anak yang lehernya putus (dipenggal) pakai pemotong kelapa sawit. Sementara wanita otak pelakunya ditangkap di Kota Medan.

Tiga pelaku masing-masing berinisial WL (24), AL (18), dan PG (19). Mereka ditangkap oleh tim gabungan petugas Ditreskrimum Polda Jambi dan Polres Tebo. Sementara para korban yang tewas dibantai masing-masing bernama Dona Br Sitorus (32) dan anaknya, Niconius (4), dan Ita Susanti (44).

Wakapolda Jambi, Kombes Pol Ahmad Haydar mengatakan, tersangka AL dan PG ditangkap di tempat persembunyiannya di gubuk area kebun sawit, Dusun Tebing Tinggi Uloh, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo. Sedangkan otak pelakunya yang merupakan seorang perempuan, WL, ditangkap di Medan.

“Ini pembunuhan yang cukup sadis. Motifnya karena masalah uang. Korban Dona melakoni bisnis rentenir yang dijalankan pelaku WL. Awalnya, korban memberikan uang Rp 30 juta untuk dijalankan oleh WL. Pertama berjalan lancar. Untung Rp 6 juta. Korban diberi Rp 400 ribu,” jelasnya.

Kemudian tersangka WL kembali menawarkan kepada korban, namun ditolak karena perjanjian pada bisnis awal tidak sesuai. Sebulan kemudian, korban memberi uang Rp 28 juta untuk dijalankan. Namun, oleh pelaku hanya dijalankan Rp 15 juta. Sisanya dikantongi pelaku untuk kebutuhan pribadinya.

“Uang inilah yang ditagih korban. Tetapi uang sudah habis dan pelaku berniat menghabisi korban,” ungkap Wakapolda seperti dilansir JPNN hari ini.

Modus pembunuhan yang dilakukan WL dan komplotannya, pelaku memancing korban untuk datang ke rumahnya karena akan membayar sisa uang Rp 13 juta. Korban diajak untuk bertemu di Simpang Kambing, areal perkebunan sawit Afdeling I PT TPIL Desa Kandang, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.

Korban Dona menyanggupinya. Dari rumah, dia naik kereta bersama anaknya Niconius dan membonceng tetangganya, Ita Susanti. Karena kurang tahu alamat yang diberikan pelaku, maka korban banyak bertanya dengan warga setempat.

“Cukup banyak korban bertanya untuk ke lokasi. Jadi cukup banyak saksi dalam kasus ini,” tambah Wakapolda.

Akhirnya alamat pelaku ditemukan. Namun, belum terucap satu patah kata pun, leher Dona sudah ditebas dan ditarik menggunakan egrek sawit sepanjang 3 meter oleh pelaku AL hingga putus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/