31.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Seekor Buaya yang Terbawa Banjir Akhirnya Mati

Foto: METRO SIANTAR/DHEV BAKKARA Pekerja tampak sedang melakukan perbaikan di kandang buaya Taman Hewan Pematangsiantar, Sumut, Rabu (2/12/2015).
Foto: METRO SIANTAR/DHEV BAKKARA/JPNN
Pekerja tampak sedang melakukan perbaikan di kandang buaya Taman Hewan Pematangsiantar, Sumut, Rabu (2/12/2015).

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) pada Selasa (1/12) malam, tak hanya membuat beberapa ekor buaya kabur. Seekor buaya muara koleksi taman ternyata mati, dan 2 ekor burung unta menghilang.

“Awal kejadian kita memang tidak bisa memastikan berapa hewan yang lepas, baik itu buaya maupun hewan lainnya,” jelas Manajer THPS Nandang Suaidah, dalam konferensi persnya di THPS, Rabu (2/12).

Sebelumnya, mereka menjelaskan ada 8 ekor buaya dari 18 ekor buaya lepas. Setelah kondisi di THPS tenang, air surut, baru diketahui hanya 3 ekor buaya yang lepas dari kandang.

“Tapi ada satu buaya lagi ditemukan di luar kandang, namun masih di areal THPS. Sayang, buaya itu telah mati. Mungkin terkena hantaman balok kayu. Karena cukup banyak balok kayu yang terseret arus sewaktu banjir itu,” katanya.

Keempat ekor buaya, baik yang mati maupun yang sempat terbawa banjir, semua berasal dari satu kandang.

Untuk buaya mati, mereka melakukan otopsi, untuk selanjutnya kulitnya akan diletakkan di meseum. “Jadi yang mati pun berguna sama kami untuk diletakkan di museum sebagai bahan ilmu pengetahuan bagi pengunjung tentang anatomi binatang,” katanya. (pam/aha/smg/ala)

Foto: METRO SIANTAR/DHEV BAKKARA Pekerja tampak sedang melakukan perbaikan di kandang buaya Taman Hewan Pematangsiantar, Sumut, Rabu (2/12/2015).
Foto: METRO SIANTAR/DHEV BAKKARA/JPNN
Pekerja tampak sedang melakukan perbaikan di kandang buaya Taman Hewan Pematangsiantar, Sumut, Rabu (2/12/2015).

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Banjir yang melanda Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) pada Selasa (1/12) malam, tak hanya membuat beberapa ekor buaya kabur. Seekor buaya muara koleksi taman ternyata mati, dan 2 ekor burung unta menghilang.

“Awal kejadian kita memang tidak bisa memastikan berapa hewan yang lepas, baik itu buaya maupun hewan lainnya,” jelas Manajer THPS Nandang Suaidah, dalam konferensi persnya di THPS, Rabu (2/12).

Sebelumnya, mereka menjelaskan ada 8 ekor buaya dari 18 ekor buaya lepas. Setelah kondisi di THPS tenang, air surut, baru diketahui hanya 3 ekor buaya yang lepas dari kandang.

“Tapi ada satu buaya lagi ditemukan di luar kandang, namun masih di areal THPS. Sayang, buaya itu telah mati. Mungkin terkena hantaman balok kayu. Karena cukup banyak balok kayu yang terseret arus sewaktu banjir itu,” katanya.

Keempat ekor buaya, baik yang mati maupun yang sempat terbawa banjir, semua berasal dari satu kandang.

Untuk buaya mati, mereka melakukan otopsi, untuk selanjutnya kulitnya akan diletakkan di meseum. “Jadi yang mati pun berguna sama kami untuk diletakkan di museum sebagai bahan ilmu pengetahuan bagi pengunjung tentang anatomi binatang,” katanya. (pam/aha/smg/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/