32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

PLTP Sarulla Diminta Segera Beroperasi

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi saat menerima audiensi manajemen PT Sarulla Operation Ltd, yang dipimpin CEO Aburayan, Cooperate ADU Iskandar Sitompul, Erita, dan Arga S, di Kantor Gubernur Sumut, Senin (6/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla, diharapkan segera beroperasi, demi mengurangi defisit listrik di Sumatera Utara (Sumut). Hal ini diungkapkan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi saat menerima audiensi manajemen PT Sarulla Operation Ltd, yang dipimpin CEO Aburayan, Cooperate ADU Iskandar Sitompul, Erita, dan Arga S, di Kantor Gubernur Sumut, Senin (6/3).

Dalam kesempatan tersebut, Erry didampingi Staf Ahli Binsar Situmorang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wan Hidayati, Kepala Dinas ESDM Eddy Salim, Plt Kepala Biro Bina Perekonomian Ernita Bangun, Kepala Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bondaharo.

Menurut Erry, PLTP ini sangat membantu pasokan listrik untuk masyarakat Sumut. Selain menerima masukan terkait progress pembangunan PLTP Sarulla, Erry juga meminta informasi terkait suara ledakan yang terjadi di PLTP Sarulla beberapa waktu lalu, yang menimbulkan reaksi dari masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan itu, Erry berharap agar PLTP Sarulla dapat mensosialisasikan, sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya konflik horizontal.

“Keberadaan pembangkit listrik ini tentunya sangat membantu Sumut yang saat ini masih defisit listrik. Begitupun, saya berharap keberadaan pembangkit ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya sekitar Tapanuli Utara,” harap Erry.

Sebelumnya, Cooperate ADU PT Sarulla Operation Ltd, Iskandar Sitompul menyampaikan, proyek yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) ini akan dikembangkan oleh konsorsium Sarulla Operations Ltd (SOL). Konsorsium ini terdiri dari PT Medco Power Indonesia (MPI), perusahaan milik bersama PT Medco Energi Internasional Tbk, dan PT Saratoga Power, bersama Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co dari Jepang, dan Ormat International Inc. “Kondisi saat ini, SIL telah selesai pada November 2016 lalu. Sedangkan untuk NIL 1 direncanakan selesai November 2017, dan NIL 2 pada Mei 2018 mendatang. Dan ini akan menghasilkan 3×110 MW,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan, SOL sangat mengedepankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau safety first. Selain itu, sebelum pembangkit beroperasi, SOL telah melaksanakan program corporate social responsibility (CSR). “Dari sisi lingkungan hidup, kami terus memantau, termasuk saat hujan besar, karena bisa saja masuk ke sawah masyarakat. Kami tetap memberi bantuan kepada masyarakat. SOL belum beroperasi, tapi sudah melaksanakan CSR membantu lansia, pipanisasi, dan juga memberi pendidikan kursus Bahasa Inggris kepada masyarakat,” pungkas Iskandar. (bal/saz)

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi saat menerima audiensi manajemen PT Sarulla Operation Ltd, yang dipimpin CEO Aburayan, Cooperate ADU Iskandar Sitompul, Erita, dan Arga S, di Kantor Gubernur Sumut, Senin (6/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla, diharapkan segera beroperasi, demi mengurangi defisit listrik di Sumatera Utara (Sumut). Hal ini diungkapkan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi saat menerima audiensi manajemen PT Sarulla Operation Ltd, yang dipimpin CEO Aburayan, Cooperate ADU Iskandar Sitompul, Erita, dan Arga S, di Kantor Gubernur Sumut, Senin (6/3).

Dalam kesempatan tersebut, Erry didampingi Staf Ahli Binsar Situmorang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wan Hidayati, Kepala Dinas ESDM Eddy Salim, Plt Kepala Biro Bina Perekonomian Ernita Bangun, Kepala Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Bondaharo.

Menurut Erry, PLTP ini sangat membantu pasokan listrik untuk masyarakat Sumut. Selain menerima masukan terkait progress pembangunan PLTP Sarulla, Erry juga meminta informasi terkait suara ledakan yang terjadi di PLTP Sarulla beberapa waktu lalu, yang menimbulkan reaksi dari masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan itu, Erry berharap agar PLTP Sarulla dapat mensosialisasikan, sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya konflik horizontal.

“Keberadaan pembangkit listrik ini tentunya sangat membantu Sumut yang saat ini masih defisit listrik. Begitupun, saya berharap keberadaan pembangkit ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya sekitar Tapanuli Utara,” harap Erry.

Sebelumnya, Cooperate ADU PT Sarulla Operation Ltd, Iskandar Sitompul menyampaikan, proyek yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) ini akan dikembangkan oleh konsorsium Sarulla Operations Ltd (SOL). Konsorsium ini terdiri dari PT Medco Power Indonesia (MPI), perusahaan milik bersama PT Medco Energi Internasional Tbk, dan PT Saratoga Power, bersama Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co dari Jepang, dan Ormat International Inc. “Kondisi saat ini, SIL telah selesai pada November 2016 lalu. Sedangkan untuk NIL 1 direncanakan selesai November 2017, dan NIL 2 pada Mei 2018 mendatang. Dan ini akan menghasilkan 3×110 MW,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan, SOL sangat mengedepankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau safety first. Selain itu, sebelum pembangkit beroperasi, SOL telah melaksanakan program corporate social responsibility (CSR). “Dari sisi lingkungan hidup, kami terus memantau, termasuk saat hujan besar, karena bisa saja masuk ke sawah masyarakat. Kami tetap memberi bantuan kepada masyarakat. SOL belum beroperasi, tapi sudah melaksanakan CSR membantu lansia, pipanisasi, dan juga memberi pendidikan kursus Bahasa Inggris kepada masyarakat,” pungkas Iskandar. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/