25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Intel Kodam Bekuk Polisi & Adik Ali Opek, Panah Beracun Ikut Disita

Foto: Bambang/PM Pupuk oplosan yang disita dari gudang milik Ali Opek, diamankan di Polres Binjai, Kamis (6/8/2015). Dari gudang itu, intel Kodam turut mengamankan sabu dan panah beracun.
Foto: Bambang/PM
Pupuk oplosan yang disita dari gudang milik Ali Opek, diamankan di Polres Binjai, Kamis (6/8/2015). Dari gudang itu, intel Kodam turut mengamankan sabu dan panah beracun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gudang pengoplosan pupuk bersubsidi milik Ali Opek di Jalan Soekarno-Hatta KM 18, Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur kembali digerebek, Rabu (5/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Kali ini, giliran puluhan anggota Intel Kodam I/BB bersenjata lengkap yang turun ke lokasi.

Dari gudang itu diamankan barang bukti 30 karung pupuk subsidi yang sudah dikemas dengan karung non-subsidi, narkoba dan ratusan anak panah beracun. Selain barang bukti, tiga pria juga turut diamankan dari lokasi. Mereka adalah Lijin (adik Ali Opek), Nanang (penjaga gudang), dan Aiptu Zulfan Tanjung (personil Polsek Binjai Timur).

“Sekitar 100-an anak panah beracun, ketapel, narkoba jenis sabu, pil ekstasi dan perlengkapan alat hisap sabu juga ada di dalam,” kata seorang anggota Intel Kodam yang minta namanya dirahasiakan. Kini, semua barang bukti dan 4 orang tersebut sudah diamankan di Mapolres Binjai, agar dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan.

Personil TNI yang terjun dengan senjata laras panjang langsung mengamankan perimeter, agar masyarakat dan orang yang tak berkepentingan tidak masuk. Tidak lama setelah digerebek, anggota Kodim 0203/LKT dipimpin Dandim Letkol (Inf) Roy Sinaga datang ke lokasi disusul anggota Resintel Brimob Polda Sumut Den A Binjai dan kepolisian Polres Binjai yang dipimpin Kapolres AKBP Mulya Hakim SIK.

Sebanyak 30 karung pupuk subsidi yang sudah dikemas ke karung non-subsidi tersebut sudah ditumpuk di gudang belakang kantor DPD IPK Binjai, dan rencananya akan dijual ke luar daerah.

“Apabila ditimbang, maka 1 karung beratnya 50 kg. Seluruhnya 30 karung, totalnya 1,5 ton,” sebutnya.

Kasat Narkoba Polres Binjai AKP PS Simbolon SH yang ditemui di lokasi kejadian menerangkan, barang bukti narkoba tersebut akan dibawa ke Mapolres Binjai. “Siapa pemilik narkoba tersebut, kami belum mengetahui. Saat ditangkap, barang haram itu tidak dapat dalam tubuh mereka,” ujarnya.

Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakim Solichin SIK menyebutkan, semua barang bukti sudah diserahkan ke Mapolres Binjai untuk ditindaklanjuti oleh Sat Reskrim. “Wilayah hukumnya di Binjai. Intel Kodam I/BB sudah berkoordinasi dengan Polda Sumut, kemudian Poldasu menyarankan agar kasusnya ditangani oleh Polres Binjai,” katanya.

Penggerebekan untuk kesekian kalinya ini, lagi-lagi menjadi tontonan gratis bagi masyarakat sekitar dan warga yang melintas. Selama ini warga juga tahu kalau gudang di Binjai itu memang dijadikan tempat mengoplosan pupuk. “Cara mengetahuinya hanya 1 cara saja, saat dijemur aroma pupuk itu akan tercium hingga ke pemukiman masyarakat,” ujar warga bernama Anthony. Dituturkan pria bertubuh kurus ini, pasca digerebek tim Mabes Polri beberapa waktu lalu, gudang masih beroperasi dan pemilik seolah tidak gentar. Hnaya saja kali ini truk pupuk bersubsidi yang dioplos tidak masuk dari pintu depan. Akan tetapi, masuk melalui pintu belakang dengan melintas dari KM 17, tepat di persimpangan pos penjagaan petugas. Truk-truk ini dengan mulus masuk dan kemudian diolah menjadi pupuk non subsidi dengan menggunakan cairan kimia.

Selama 3 jam, akhirnya seluruh barang bukti pupuk dan lain-lain dibawa ke Mapolres Binjai menggunakan truk dan mobil pick-up. Beberapa personel Kodam I/BB, Brimob, Polres Binjai dan Kodim 0203/LKT mengakui, bahwa kantor DPD IPK Binjai dipasangani kamera pengintai (CCTV) di setiap sudut. Pemasangan kamera tersebut diduga untuk memantau siapa saja yang masuk ke kantor mereka. ” CCTV sudah diamankan, untuk mengetahui aktifitas mereka,” ujar anggota Intel Kodam I/BB. Untuk diketahui, pada Kamis (18/6) lalu, Subdit Tipiter Bareskrim Mabes Polri juga menggerebek gudang tempat pengoplosan pupuk subsidi tersebut.

Di dalam gudang yang luasnya kurang lebih 1 hektar itu, ditemukan pupuk subsidi yang sudah dioplos sebanyak 60 ton. Rencananya, seluruh pupuk tersebut akan dijual ke perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dengan harga Rp 5.000 per kg. Tidak hanya pengoplosan pupuk khusus untuk petani tersebut, mereka (pelaku) juga melakukan penipuan kepada konsumen (perkebunan). Dimana, dalam karung yang seharusnya 50 kg, komplotan pengoplos pupuk subsidi itu dimuat hanya 40 kg saja. Setiap melakukan transaksi.

Foto: Bambang/PM Pupuk oplosan yang disita dari gudang milik Ali Opek, diamankan di Polres Binjai, Kamis (6/8/2015). Dari gudang itu, intel Kodam turut mengamankan sabu dan panah beracun.
Foto: Bambang/PM
Pupuk oplosan yang disita dari gudang milik Ali Opek, diamankan di Polres Binjai, Kamis (6/8/2015). Dari gudang itu, intel Kodam turut mengamankan sabu dan panah beracun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gudang pengoplosan pupuk bersubsidi milik Ali Opek di Jalan Soekarno-Hatta KM 18, Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur kembali digerebek, Rabu (5/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Kali ini, giliran puluhan anggota Intel Kodam I/BB bersenjata lengkap yang turun ke lokasi.

Dari gudang itu diamankan barang bukti 30 karung pupuk subsidi yang sudah dikemas dengan karung non-subsidi, narkoba dan ratusan anak panah beracun. Selain barang bukti, tiga pria juga turut diamankan dari lokasi. Mereka adalah Lijin (adik Ali Opek), Nanang (penjaga gudang), dan Aiptu Zulfan Tanjung (personil Polsek Binjai Timur).

“Sekitar 100-an anak panah beracun, ketapel, narkoba jenis sabu, pil ekstasi dan perlengkapan alat hisap sabu juga ada di dalam,” kata seorang anggota Intel Kodam yang minta namanya dirahasiakan. Kini, semua barang bukti dan 4 orang tersebut sudah diamankan di Mapolres Binjai, agar dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan.

Personil TNI yang terjun dengan senjata laras panjang langsung mengamankan perimeter, agar masyarakat dan orang yang tak berkepentingan tidak masuk. Tidak lama setelah digerebek, anggota Kodim 0203/LKT dipimpin Dandim Letkol (Inf) Roy Sinaga datang ke lokasi disusul anggota Resintel Brimob Polda Sumut Den A Binjai dan kepolisian Polres Binjai yang dipimpin Kapolres AKBP Mulya Hakim SIK.

Sebanyak 30 karung pupuk subsidi yang sudah dikemas ke karung non-subsidi tersebut sudah ditumpuk di gudang belakang kantor DPD IPK Binjai, dan rencananya akan dijual ke luar daerah.

“Apabila ditimbang, maka 1 karung beratnya 50 kg. Seluruhnya 30 karung, totalnya 1,5 ton,” sebutnya.

Kasat Narkoba Polres Binjai AKP PS Simbolon SH yang ditemui di lokasi kejadian menerangkan, barang bukti narkoba tersebut akan dibawa ke Mapolres Binjai. “Siapa pemilik narkoba tersebut, kami belum mengetahui. Saat ditangkap, barang haram itu tidak dapat dalam tubuh mereka,” ujarnya.

Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakim Solichin SIK menyebutkan, semua barang bukti sudah diserahkan ke Mapolres Binjai untuk ditindaklanjuti oleh Sat Reskrim. “Wilayah hukumnya di Binjai. Intel Kodam I/BB sudah berkoordinasi dengan Polda Sumut, kemudian Poldasu menyarankan agar kasusnya ditangani oleh Polres Binjai,” katanya.

Penggerebekan untuk kesekian kalinya ini, lagi-lagi menjadi tontonan gratis bagi masyarakat sekitar dan warga yang melintas. Selama ini warga juga tahu kalau gudang di Binjai itu memang dijadikan tempat mengoplosan pupuk. “Cara mengetahuinya hanya 1 cara saja, saat dijemur aroma pupuk itu akan tercium hingga ke pemukiman masyarakat,” ujar warga bernama Anthony. Dituturkan pria bertubuh kurus ini, pasca digerebek tim Mabes Polri beberapa waktu lalu, gudang masih beroperasi dan pemilik seolah tidak gentar. Hnaya saja kali ini truk pupuk bersubsidi yang dioplos tidak masuk dari pintu depan. Akan tetapi, masuk melalui pintu belakang dengan melintas dari KM 17, tepat di persimpangan pos penjagaan petugas. Truk-truk ini dengan mulus masuk dan kemudian diolah menjadi pupuk non subsidi dengan menggunakan cairan kimia.

Selama 3 jam, akhirnya seluruh barang bukti pupuk dan lain-lain dibawa ke Mapolres Binjai menggunakan truk dan mobil pick-up. Beberapa personel Kodam I/BB, Brimob, Polres Binjai dan Kodim 0203/LKT mengakui, bahwa kantor DPD IPK Binjai dipasangani kamera pengintai (CCTV) di setiap sudut. Pemasangan kamera tersebut diduga untuk memantau siapa saja yang masuk ke kantor mereka. ” CCTV sudah diamankan, untuk mengetahui aktifitas mereka,” ujar anggota Intel Kodam I/BB. Untuk diketahui, pada Kamis (18/6) lalu, Subdit Tipiter Bareskrim Mabes Polri juga menggerebek gudang tempat pengoplosan pupuk subsidi tersebut.

Di dalam gudang yang luasnya kurang lebih 1 hektar itu, ditemukan pupuk subsidi yang sudah dioplos sebanyak 60 ton. Rencananya, seluruh pupuk tersebut akan dijual ke perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dengan harga Rp 5.000 per kg. Tidak hanya pengoplosan pupuk khusus untuk petani tersebut, mereka (pelaku) juga melakukan penipuan kepada konsumen (perkebunan). Dimana, dalam karung yang seharusnya 50 kg, komplotan pengoplos pupuk subsidi itu dimuat hanya 40 kg saja. Setiap melakukan transaksi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/