27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

APBD Habis Tanpa Hasil, Walikota Tanjungbalai Disebut Gagal

Suasana rapat paripurna DPRD Kota Tanjungbalai tentang penyampaian pandangan umum fraksi terhadap Nota Keuangan Ranperda APBD TA.2017 di Aula Paripurna Kantor DPRD Kota Tanjungbalai, Senin (9/10).

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.COPasangan H M Syahrial,SH,MH dan Drs H Ismail dinilai gagal melaksanakan visi-misi, selama memimpin kota Tanjungbalai. Khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penilaian ini disampaikan partai PDI-Perjuangan melalui Herna Veva,Amd dalam rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi terhadap Pengantar Nota Keuangan Ranperda Perubahan APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2017.

“Kota Tanjungbalai sekarang ini pantas dikatakan sedang berduka. Itu karena tidak adanya upaya melaksanakan revolusi inovasi kinerja. Ini dampak dari salahnya kebijakan pemerintah dalam menentukan arah pembangunan Kota Tanjungbalai,” sebut Herna.

Ditambahkan, cukup banyak anggaran dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan tingkat realisasi pencairannya mencapai 100 persen.

Akan tetapi, kenyataannya anggaran itu tidak membawa perubahan sama sekali. Ini juga diyakini sebagai dampak dari sejumlah program yang tidak tepat sasaran.

Dicontohkan, bantuan peralatan dan bahan perikanan kepada masyarakat yang diberikan melalui Dinas Perikanan. Dana pemeliharaan sungai besar melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungbalai. Dimana, setiap tahun anggaran habis tetapi banjir terus terjadi. Penyebabnya, saluran sungai besar dan drainase tumpat.

Untuk itu, Fraksi PDI Perjuangan dalam pandangan umum fraksinya mengkritisi masalah program Pemko Tanjungbalai terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena dinilai gagal dan tidak tepat sasaran. Termasuk diantaranya adalah, belum teratasinya hingga saat ini penyelesaian pembangunan Pasar Bahagia Kota Tanjungbalai.

Sementara itu, enam fraksi lainnya di DPRD Kota Tanjungbalai juga menyampaikan pandangan umum fraksinya. Pada umumnya, pandangan umum seluruh fraksi tersebut hanya mengkritisi masalah buruknya kinerja Pemko Tanjungbalai.

Usai seluruh fraksi membacakan pandangan umumnya, Ketua DPRD, Bambang Heryanto Lobo SE selaku pimpinan rapat paripurna menyekors rapat hingga hari ini, Selasa (10/10) untuk mendengarkan jawaban dari Walikota Tanjungbalai. (ign/ras)

Suasana rapat paripurna DPRD Kota Tanjungbalai tentang penyampaian pandangan umum fraksi terhadap Nota Keuangan Ranperda APBD TA.2017 di Aula Paripurna Kantor DPRD Kota Tanjungbalai, Senin (9/10).

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.COPasangan H M Syahrial,SH,MH dan Drs H Ismail dinilai gagal melaksanakan visi-misi, selama memimpin kota Tanjungbalai. Khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penilaian ini disampaikan partai PDI-Perjuangan melalui Herna Veva,Amd dalam rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi terhadap Pengantar Nota Keuangan Ranperda Perubahan APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2017.

“Kota Tanjungbalai sekarang ini pantas dikatakan sedang berduka. Itu karena tidak adanya upaya melaksanakan revolusi inovasi kinerja. Ini dampak dari salahnya kebijakan pemerintah dalam menentukan arah pembangunan Kota Tanjungbalai,” sebut Herna.

Ditambahkan, cukup banyak anggaran dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan tingkat realisasi pencairannya mencapai 100 persen.

Akan tetapi, kenyataannya anggaran itu tidak membawa perubahan sama sekali. Ini juga diyakini sebagai dampak dari sejumlah program yang tidak tepat sasaran.

Dicontohkan, bantuan peralatan dan bahan perikanan kepada masyarakat yang diberikan melalui Dinas Perikanan. Dana pemeliharaan sungai besar melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungbalai. Dimana, setiap tahun anggaran habis tetapi banjir terus terjadi. Penyebabnya, saluran sungai besar dan drainase tumpat.

Untuk itu, Fraksi PDI Perjuangan dalam pandangan umum fraksinya mengkritisi masalah program Pemko Tanjungbalai terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena dinilai gagal dan tidak tepat sasaran. Termasuk diantaranya adalah, belum teratasinya hingga saat ini penyelesaian pembangunan Pasar Bahagia Kota Tanjungbalai.

Sementara itu, enam fraksi lainnya di DPRD Kota Tanjungbalai juga menyampaikan pandangan umum fraksinya. Pada umumnya, pandangan umum seluruh fraksi tersebut hanya mengkritisi masalah buruknya kinerja Pemko Tanjungbalai.

Usai seluruh fraksi membacakan pandangan umumnya, Ketua DPRD, Bambang Heryanto Lobo SE selaku pimpinan rapat paripurna menyekors rapat hingga hari ini, Selasa (10/10) untuk mendengarkan jawaban dari Walikota Tanjungbalai. (ign/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/