26.7 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Dua Warga Tewas Terseret Arus

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
DITEMUKAN: Riz dan Al ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga, Rabu (8/11) sore.

SUMUTPOS.CO – Riz (8) tewas tenggelam. Warga Dusun V Sekunder Nauli, Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat itu terseret derasnya arus air bendungan irigasi tak jauh dari rumahnya, Rabu (8/11) sore.

Awalnya, korban bersama dengan saudara kandungnya, Fer (12) bermaksud pergi ke ladang. Keduanya pun saling bergandengan menyusuri jalan menuju perladangan mereka.

Nah, saat melintasi lokasi bendungan irigasi, korban terpeleset. Spontan genggaman abang beradik tersebut terlepas.

Melihat adiknya terseret arus bendungan, Fer berusaha menyelamatkan adiknya dengan cara terjun ke dalam bendungan. Namun naas, karena derasnya arus ia tidak berhasil menyelamatkan adiknya.

Berjarak 25 meter dari lokasi kejadian, korban ditemukan oleh abangnya. Selanjutnya, korban langsung dibawa oleh orang tuanya ke Puskesmas Besitang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ternyata korban sudah meninggal dunia. Keluarga akhirnya pasrah setelah tidak ada ditemukan luka akibat tindak kekerasan.

Disaat hampir bersamaan, warga sekitar daerah aliran Sungai Grogolan Tasik Sawit Sebrang dihebohkan dengan penemuan mayat AL (17). Belakangan diketahui, korban bermukim di Dusun IV Tasik Desa Sei Litur Tasik.

Mayat remaja tersebut diduga hanyut pada Minggu (5/11) sekira pukul 18.00 WIB di Dusun IV Banyu Urib Desa Sei Litur Tasik.

Berdasarkan keterangan pihak Basarnas, Tagana dan Marinir Langkat, korban ditemukan sekitar 5 km dari lokasi kejadian. Korban ditemukan saat tim menyisir Sungai Batangserangan (aliran Sungai Grogolan).

Korban ditemukan tersangkut di pelepah dahan sawit dan sudah menggelembung. Selanjutnya bersama warga, korban dibawa kerumah duka untuk disemayamkan. Kemudian, korban dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Banyu Urib.

Awalnya jasad korban akan dioutpsi oleh pihak Kepolisian. Namun, pihak keluarga (orang tua korban) merasa keberatan jika dilakukan outopsi terhadap jasad anaknya.

Sebab, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Setelah dibuat surat pernyataan, keluarga lalu memakamkan korban.(bam/ala)

 

 

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
DITEMUKAN: Riz dan Al ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga, Rabu (8/11) sore.

SUMUTPOS.CO – Riz (8) tewas tenggelam. Warga Dusun V Sekunder Nauli, Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat itu terseret derasnya arus air bendungan irigasi tak jauh dari rumahnya, Rabu (8/11) sore.

Awalnya, korban bersama dengan saudara kandungnya, Fer (12) bermaksud pergi ke ladang. Keduanya pun saling bergandengan menyusuri jalan menuju perladangan mereka.

Nah, saat melintasi lokasi bendungan irigasi, korban terpeleset. Spontan genggaman abang beradik tersebut terlepas.

Melihat adiknya terseret arus bendungan, Fer berusaha menyelamatkan adiknya dengan cara terjun ke dalam bendungan. Namun naas, karena derasnya arus ia tidak berhasil menyelamatkan adiknya.

Berjarak 25 meter dari lokasi kejadian, korban ditemukan oleh abangnya. Selanjutnya, korban langsung dibawa oleh orang tuanya ke Puskesmas Besitang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Setelah dilakukan pemeriksaan medis, ternyata korban sudah meninggal dunia. Keluarga akhirnya pasrah setelah tidak ada ditemukan luka akibat tindak kekerasan.

Disaat hampir bersamaan, warga sekitar daerah aliran Sungai Grogolan Tasik Sawit Sebrang dihebohkan dengan penemuan mayat AL (17). Belakangan diketahui, korban bermukim di Dusun IV Tasik Desa Sei Litur Tasik.

Mayat remaja tersebut diduga hanyut pada Minggu (5/11) sekira pukul 18.00 WIB di Dusun IV Banyu Urib Desa Sei Litur Tasik.

Berdasarkan keterangan pihak Basarnas, Tagana dan Marinir Langkat, korban ditemukan sekitar 5 km dari lokasi kejadian. Korban ditemukan saat tim menyisir Sungai Batangserangan (aliran Sungai Grogolan).

Korban ditemukan tersangkut di pelepah dahan sawit dan sudah menggelembung. Selanjutnya bersama warga, korban dibawa kerumah duka untuk disemayamkan. Kemudian, korban dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Banyu Urib.

Awalnya jasad korban akan dioutpsi oleh pihak Kepolisian. Namun, pihak keluarga (orang tua korban) merasa keberatan jika dilakukan outopsi terhadap jasad anaknya.

Sebab, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Setelah dibuat surat pernyataan, keluarga lalu memakamkan korban.(bam/ala)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/