25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

BKKBN Lakukan Pendampingan KB MOW di Pancurbatu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Utara (BKKBN Sumut) melalui Bidang Keluarga Berencana/Kesehatan Reproduksi (KB/KR) bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Mantap Cabang Sumut, melakukan pendampingan pelayanan KB Medis Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi di Rumah Sakit Umum (RSU) Pancurbatu, Deliserdang.

Puluhan ibu-ibu peserta MOW tampak terbaring di ruang observasi setelah menjalani operasi didampingi suami, anak, serta kerabat, dan petugas KB yang membawa mereka untuk menjalani pelayanan KB MOW, sebelum akhirnya diizinkan pulang.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, melalui Koordinator Bidang KB/KR, A Sofyan Rangkuti mengatakan, pelaksanaan pelayanan KB MOW dilaksanakan untuk ibu rumah tangga atau pasangan usia subur (PUS) yang tidak memiliki keinginan atau rencana menambah anak lagi, karena telah memiliki jumlah anak yang cukup atau ideal. Serta mendapat persetujuan keluarga atau suami. Sebab KB MOW atau tubektomi merupakan satu jenis kontrasepsi yang memilki prosedur sterilisasi, bertujuan untuk mencegah kehamilan secara permanen.

“Ada kriteria juga bagi ibu-ibu yang ingin melakukan KB MOW ini. Jika masih memiliki anak satu, tidak diizinkan untuk melakukan sterilisasi, walaupun berusia 30 tahun. Begitu juga masih berumur 28 tahun, jika anak sudah 4, maka diizinkan melakukan KB MOW. Tak hanya itu apabila anaknya 2 atau 3, namun anak yang paling kecil masih berumur di bawah 5 tahun, kami juga tidak menganjurkan melaksanakan ini,” ungkap Sofyan, Senin (12/12).

Sofyan juga menjelaskan, pelaksanaan pelayanan KB MOW di RSU Pancurbatu merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan pada 2022 ini. Yang pertama pada 21 November lalu. Dari target 125 akseptor terlayani 95 akseptor.

Untuk yang kedua kali ini peserta calon akseptor yang ditargetkan sebanyak 34 orang, yang terlayani sebanyak 20 akseptor di 9 kecamatan di Deliserdang. Yakni Percut Seituan, Pantai Labu, Beringin, Pancurbatu, Batangkuis, Bangunpurba, Delitua, Patumbak, serta Pagarmerbau.

“Pelaksanaan pelayanan KB MOW ini tanpa dipungut biaya dan peserta didampingi oleh penyuluh lapangan (PL) KB dari tiap kecamatan dan kader,” tutur Sofyan.

Menurut Sofyan, keputusan para ibu memilih kontrasepsi tersebut, sepenuhnya datang dari masing-masing peserta yang sebelumnya telah mendapatkan informasi atau konseling secara langsung terkait seluruh jenis kontrasepsi dari petugas dan kader KB.

“Pelaksanaan KB MOW yan digelar ini, merupakan upaya pemerintah agar keluarga Indonesia lebih sehat, sejahtera, dan terhindar dari anak berisiko stunting di keluarga,” jelasnya.

Diketahui, stunting terjadi satu di antaranya karena jumlah anak yang banyak, asupan gizi, serta pola asuh. Karena itu, lanjut Sofyan, program ini juga digelar sebagai upaya agar keluarga lebih sehat dan sejahtera serta mencegah stunting pada anak. Kendati demikian, Sofyan menilai, masih banyak masyarakat yang takut untuk melaksanakan KB MOW.

“Sehingga kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan KB MOW atau tubektomi dapat secara langsung menghubungi penyuluh KB di kecamatan masing-masing. Agar mendapatkan informasi terkait prosedur secara tepat,” pungkasnya. (dwi/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Utara (BKKBN Sumut) melalui Bidang Keluarga Berencana/Kesehatan Reproduksi (KB/KR) bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Mantap Cabang Sumut, melakukan pendampingan pelayanan KB Medis Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi di Rumah Sakit Umum (RSU) Pancurbatu, Deliserdang.

Puluhan ibu-ibu peserta MOW tampak terbaring di ruang observasi setelah menjalani operasi didampingi suami, anak, serta kerabat, dan petugas KB yang membawa mereka untuk menjalani pelayanan KB MOW, sebelum akhirnya diizinkan pulang.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, melalui Koordinator Bidang KB/KR, A Sofyan Rangkuti mengatakan, pelaksanaan pelayanan KB MOW dilaksanakan untuk ibu rumah tangga atau pasangan usia subur (PUS) yang tidak memiliki keinginan atau rencana menambah anak lagi, karena telah memiliki jumlah anak yang cukup atau ideal. Serta mendapat persetujuan keluarga atau suami. Sebab KB MOW atau tubektomi merupakan satu jenis kontrasepsi yang memilki prosedur sterilisasi, bertujuan untuk mencegah kehamilan secara permanen.

“Ada kriteria juga bagi ibu-ibu yang ingin melakukan KB MOW ini. Jika masih memiliki anak satu, tidak diizinkan untuk melakukan sterilisasi, walaupun berusia 30 tahun. Begitu juga masih berumur 28 tahun, jika anak sudah 4, maka diizinkan melakukan KB MOW. Tak hanya itu apabila anaknya 2 atau 3, namun anak yang paling kecil masih berumur di bawah 5 tahun, kami juga tidak menganjurkan melaksanakan ini,” ungkap Sofyan, Senin (12/12).

Sofyan juga menjelaskan, pelaksanaan pelayanan KB MOW di RSU Pancurbatu merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan pada 2022 ini. Yang pertama pada 21 November lalu. Dari target 125 akseptor terlayani 95 akseptor.

Untuk yang kedua kali ini peserta calon akseptor yang ditargetkan sebanyak 34 orang, yang terlayani sebanyak 20 akseptor di 9 kecamatan di Deliserdang. Yakni Percut Seituan, Pantai Labu, Beringin, Pancurbatu, Batangkuis, Bangunpurba, Delitua, Patumbak, serta Pagarmerbau.

“Pelaksanaan pelayanan KB MOW ini tanpa dipungut biaya dan peserta didampingi oleh penyuluh lapangan (PL) KB dari tiap kecamatan dan kader,” tutur Sofyan.

Menurut Sofyan, keputusan para ibu memilih kontrasepsi tersebut, sepenuhnya datang dari masing-masing peserta yang sebelumnya telah mendapatkan informasi atau konseling secara langsung terkait seluruh jenis kontrasepsi dari petugas dan kader KB.

“Pelaksanaan KB MOW yan digelar ini, merupakan upaya pemerintah agar keluarga Indonesia lebih sehat, sejahtera, dan terhindar dari anak berisiko stunting di keluarga,” jelasnya.

Diketahui, stunting terjadi satu di antaranya karena jumlah anak yang banyak, asupan gizi, serta pola asuh. Karena itu, lanjut Sofyan, program ini juga digelar sebagai upaya agar keluarga lebih sehat dan sejahtera serta mencegah stunting pada anak. Kendati demikian, Sofyan menilai, masih banyak masyarakat yang takut untuk melaksanakan KB MOW.

“Sehingga kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan KB MOW atau tubektomi dapat secara langsung menghubungi penyuluh KB di kecamatan masing-masing. Agar mendapatkan informasi terkait prosedur secara tepat,” pungkasnya. (dwi/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/