25 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Dicopot, Kalapas Lubukpakam: Itu Risiko Jabatan…

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Klas II A Lubukpakam, Simon Sembiring mengajak sejumlah wartawan yang menemuinya masuk ke lapas, Selasa (12/4) pagi. Namun, ada perlakuan berbeda terhadap wartawan yang ditunjukkan petugas Lapas. Wartawan media elektronik dilarang membawa masuk handycam. Tak hanya itu, semua telepon selular milik wartawan pun disimpan dalam loker yang tersedia di meja piket Lapas tersebut.

Selain itu, Lapas Klas II B Lubukpakam pun juga menyediakan sandal untuk pengunjung. Artinya, pengunjung harus melepas sepatu atau sandal yang dipakai. Dan harus memakai sandal yang disediakan di Lapas.

“Waktu penggerebekan itu, saya lagi cuti. Pak Setia Budi juga tahun ini akan pensiun,” kata Simon kepada wartawan membuka cerita.

Simon mengamini, Setia Budi dan Ikhwansyah telah melepas jabatannya sejak Senin (11/4) malam pukul 22.00 WIB. Tak lama berbincang, Eben Depari selaku Plh KPLP sudah tampak bertugas. Eben menyebutkan, pihaknya akan melakukan razia dalam waktu dekat ini. Kata Eben, saat ini masih mau membaca keadaan dulu.

“Tadi malam saya diangkat langsung di sini oleh Pak Kadiv. Razia menunggu perintah Kalapas saja ini. Pengawasan ke petugas juga akan kita lakukan,” kata Eben.

Menurut Eben, pihaknya masih akan mewacanakan untuk melakukan pergantian (rotasi) kepada warga binaan di dalam Lapas. “Kemungkinan besar ada tukar ruang napi, masih baca keadaan dulu,” ujar Eben.

Dia menambahkan, CCTV di Lapas Klas II B Lubukpakam ada 12 unit.

Seperti diberitakan sebelumnya, BNN Pusat membongkar sindikat Narkotika jaringan internasional yang dikendalikan TG dari dalam Lapas Klas II A Lubukpakam.

Dari jaringan tersebut, BNN berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 97, 025 Kilogram dan Pil Ekstasi 13, 695 Kilogram atau 50 ribu pil dan 6 ribu happy five. Barang bukti sangat besar ini hanya dikendalikan dari dalam Lapas tersebut. (gus/ted)

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Klas II A Lubukpakam, Simon Sembiring mengajak sejumlah wartawan yang menemuinya masuk ke lapas, Selasa (12/4) pagi. Namun, ada perlakuan berbeda terhadap wartawan yang ditunjukkan petugas Lapas. Wartawan media elektronik dilarang membawa masuk handycam. Tak hanya itu, semua telepon selular milik wartawan pun disimpan dalam loker yang tersedia di meja piket Lapas tersebut.

Selain itu, Lapas Klas II B Lubukpakam pun juga menyediakan sandal untuk pengunjung. Artinya, pengunjung harus melepas sepatu atau sandal yang dipakai. Dan harus memakai sandal yang disediakan di Lapas.

“Waktu penggerebekan itu, saya lagi cuti. Pak Setia Budi juga tahun ini akan pensiun,” kata Simon kepada wartawan membuka cerita.

Simon mengamini, Setia Budi dan Ikhwansyah telah melepas jabatannya sejak Senin (11/4) malam pukul 22.00 WIB. Tak lama berbincang, Eben Depari selaku Plh KPLP sudah tampak bertugas. Eben menyebutkan, pihaknya akan melakukan razia dalam waktu dekat ini. Kata Eben, saat ini masih mau membaca keadaan dulu.

“Tadi malam saya diangkat langsung di sini oleh Pak Kadiv. Razia menunggu perintah Kalapas saja ini. Pengawasan ke petugas juga akan kita lakukan,” kata Eben.

Menurut Eben, pihaknya masih akan mewacanakan untuk melakukan pergantian (rotasi) kepada warga binaan di dalam Lapas. “Kemungkinan besar ada tukar ruang napi, masih baca keadaan dulu,” ujar Eben.

Dia menambahkan, CCTV di Lapas Klas II B Lubukpakam ada 12 unit.

Seperti diberitakan sebelumnya, BNN Pusat membongkar sindikat Narkotika jaringan internasional yang dikendalikan TG dari dalam Lapas Klas II A Lubukpakam.

Dari jaringan tersebut, BNN berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 97, 025 Kilogram dan Pil Ekstasi 13, 695 Kilogram atau 50 ribu pil dan 6 ribu happy five. Barang bukti sangat besar ini hanya dikendalikan dari dalam Lapas tersebut. (gus/ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/