26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Demonstran Hancurkan Balai Kota Binjai

Foto:TEDDY AKBARI/SUMUT POS
SIMULASI: Massa yang ikut simulasi pengamanan kota ke menyasar Balai Kota Binjai, mengamuk dan ingin menghancurkan gedung pemerintahan tersebut, Rabu (12/4) pagi.

SUMUTPOS.CO  – Suasana tenang di Balai Kota Binjai tiba berubah panik. Pasalnya, ratusan demonstran mengamuk ingin menghancurkan gedung itu, Rabu (12/4) pagi. Karena situasai makin panas dan tak kondusif, aparat keamanan gabungan terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata dan letusan senjata api ke udara.

Drama itu terekam saat personel gabungan dari Polres, Datasemen Brimob A Polda Sumut, Kodim 0203/Langkat dan Pemko Binjai menggelar simulasi penanggulangan konflik sosial. Kegiatan itu terpusat tepatnya di depan Gedung Balai Kota, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kartini, Binjai Kota dan seputaran Lapangan Merdeka Kota Binjai, Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi.

Wali Kota Binjai Muhammad Idaham turut menyaksikan simulasi pengamanan kota tersebut. Selain itu juga hadir Kapolres Binjai AKBP Rendra Salipu, Dandim 0203/Lkt Letkol Dedy Rahmanto, Kepala Datasemen A Brimob Poldasu AKBP Nugroho Tri Nuryanto hingga Danyon Arhanudse 11/BS Letkol Wahyu Akhadi pun menyaksikan jalannya sistem pengamanan (Sispam) tersebut.

Menurut Idaham, simulasi itu sebagai upaya penguatan sistem pengamanan kota (Sispamkot). Itu dilakukan demi meningkatkan kemampuan dan menjamin kesiapsiagaan personel.

Tujuan utama simulasi tersebut, kata Idaham, tak lain adalah untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Lalu situasi kondusif Kota Binjai terutama dalam penanggulangan kerusuhan di Kota Binjai,” kata Idaham.

Menurut Idaham, simulasi penanggulangan konflik sosial akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan menempatkan lokasi kegiatan dan objek vital lainnya. Meski hanya simulasi, namun suasanya terlihat memanas.

Bahkan, truk water cannon dari Brimob Poldasu dikerahkan untuk membubarkan massa. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari. Mulai dari Senin (10/4) hingga Rabu (12/4), yang turut mengikutsertakan BPBD dan PMI Kota Binjai.

Sementara, Kaden Brimob A Poldasu, AKBP Nugroho Tri Nuryanto menyatakan, pihaknya mengerahkan 100 personel. “Rinciannya 90 personel petugas keamanan dan 10 personel yang menjadi pendemo. Para personel juga dilengkapi dengan tamen, senjata, trail dan juga water Canon untuk membubarkan massa,” kata Nugroho. (ted/yaa)

 

Foto:TEDDY AKBARI/SUMUT POS
SIMULASI: Massa yang ikut simulasi pengamanan kota ke menyasar Balai Kota Binjai, mengamuk dan ingin menghancurkan gedung pemerintahan tersebut, Rabu (12/4) pagi.

SUMUTPOS.CO  – Suasana tenang di Balai Kota Binjai tiba berubah panik. Pasalnya, ratusan demonstran mengamuk ingin menghancurkan gedung itu, Rabu (12/4) pagi. Karena situasai makin panas dan tak kondusif, aparat keamanan gabungan terpaksa mengeluarkan tembakan gas air mata dan letusan senjata api ke udara.

Drama itu terekam saat personel gabungan dari Polres, Datasemen Brimob A Polda Sumut, Kodim 0203/Langkat dan Pemko Binjai menggelar simulasi penanggulangan konflik sosial. Kegiatan itu terpusat tepatnya di depan Gedung Balai Kota, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kartini, Binjai Kota dan seputaran Lapangan Merdeka Kota Binjai, Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi.

Wali Kota Binjai Muhammad Idaham turut menyaksikan simulasi pengamanan kota tersebut. Selain itu juga hadir Kapolres Binjai AKBP Rendra Salipu, Dandim 0203/Lkt Letkol Dedy Rahmanto, Kepala Datasemen A Brimob Poldasu AKBP Nugroho Tri Nuryanto hingga Danyon Arhanudse 11/BS Letkol Wahyu Akhadi pun menyaksikan jalannya sistem pengamanan (Sispam) tersebut.

Menurut Idaham, simulasi itu sebagai upaya penguatan sistem pengamanan kota (Sispamkot). Itu dilakukan demi meningkatkan kemampuan dan menjamin kesiapsiagaan personel.

Tujuan utama simulasi tersebut, kata Idaham, tak lain adalah untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Lalu situasi kondusif Kota Binjai terutama dalam penanggulangan kerusuhan di Kota Binjai,” kata Idaham.

Menurut Idaham, simulasi penanggulangan konflik sosial akan dilaksanakan secara berkesinambungan dengan menempatkan lokasi kegiatan dan objek vital lainnya. Meski hanya simulasi, namun suasanya terlihat memanas.

Bahkan, truk water cannon dari Brimob Poldasu dikerahkan untuk membubarkan massa. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari. Mulai dari Senin (10/4) hingga Rabu (12/4), yang turut mengikutsertakan BPBD dan PMI Kota Binjai.

Sementara, Kaden Brimob A Poldasu, AKBP Nugroho Tri Nuryanto menyatakan, pihaknya mengerahkan 100 personel. “Rinciannya 90 personel petugas keamanan dan 10 personel yang menjadi pendemo. Para personel juga dilengkapi dengan tamen, senjata, trail dan juga water Canon untuk membubarkan massa,” kata Nugroho. (ted/yaa)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/