32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Mess Porapora Disiapkan untuk Umum

Hotel di pinggir danau Toba. (Triadi Wibowo/Sumut Pos)

PARAPAT, SUMUTPOS.CO -Keberadaan Mess Porapora HT Rizal Nurdin di Parapat, Simalungun, menjadi 1 dari sekian banyak fasilitas menginap yang bisa diandalkan. Selain harga terjangkau, juga disiapkan lokasi untuk kuliner halal bagi wisatawan yang datang.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) Ilyas Sitorus, kepada wartawan, saat mengunjungi mess yang merupakan aset Pemprov Sumut tersebut.

Ilyas mengatakan, keberadaan Mess Porapora tidak kalah dengan hotel lainnya yang juga menjadi andalan wisata di kawasan itu.

“Untuk fasilitas, sudah memadai, dan kualitasnya hampir sama seperti hotel-hotel yang ada di Parapat,” tutur Ilyas, Kamis (16/2).

Lebih lanjut Ilyas mengatakan, selain untuk menginap para aparatur sipil negara (ASN), mess ini juga dibuka untuk umum. “Jadi bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di sini,” katanya.

Sedangkan untuk harga, lanjutnya, cukup bersaing dengan hotel-hotel lain di Parapat. Namun, Ilyas menyatakan, tidak mempersoalkan perbandingan harga. Menurutnya, dengan tarif yang terjangkau, target peningkatan jumlah kunjungan wisatawan setidaknya bisa didongkrak. Sebab yang menjadi persoalan selama ini, di antaranya adalah tidak jelasnya tarif menginap di beberapa tempat.

Apalagi, sambungnya, perubahan tarif sering terjadi justru di saat masa liburan, yang dilakukan oleh pengelola penginapan. Hal ini dinilai dapat menimbulkan kesan tidak baik bagi kawasan andalan pariwisata Sumut itu. Sehingga, jika dievaluasi lagi, banyak yang akan kecewa, karena merasa ada permainan harga. “Jadi harapannya, tidak ada yang menaikkan harga sepihak. Karena kalau ada yang merasa terlalu mahal, bisa datang ke Mess Porapora,” jelas Ilyas.

Selain itu lanjut Ilyas, Pemprov Sumut juga telah menyiapkan lokasi halal foodcourt, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Fasilitas ini sebagai 1 alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner. Keberadaan dan konsepnya kini tengah dipersiapkan. Sehingga diharapkan pengembangan pariwisata Danau Toba benar-benar tercapai, untuk mendatangkan wisatawan mancanegara.

Sedangkan untuk lokasinya, kata Ilyas, Mess Porapora berada tar di pinggir Danau Toba. Sehingga jika selama ini air Danau Toba seringkali dijadikan latar belakang untuk para pengunjung mengabadikan gambarnya, di mess itu, wisatawan bisa memanfaatkan sisi danau menjadi latar belakang berfoto. Dengan kata lain, gambar yang diambil nantinya dari atas air. “Fasilitas lainnya juga cukup memadai. Dari mulai taman, tempat duduk bersantai di luar ruangan, aula untuk menggelar pertemuan, serta fasilitas ibadah berupa musala,” bebernya.

Ilyas juga mengatakan, Pemprov Sumut sebagaimana sering disampaikan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, juga memfokuskan pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba. Bahkan Presiden Joko Widodo diketahui menjadikan Danau Toba sebagai 1 dari 10 destinasi wisata baru di Indonesia dengan skala prioritas. (bal/saz)

Hotel di pinggir danau Toba. (Triadi Wibowo/Sumut Pos)

PARAPAT, SUMUTPOS.CO -Keberadaan Mess Porapora HT Rizal Nurdin di Parapat, Simalungun, menjadi 1 dari sekian banyak fasilitas menginap yang bisa diandalkan. Selain harga terjangkau, juga disiapkan lokasi untuk kuliner halal bagi wisatawan yang datang.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) Ilyas Sitorus, kepada wartawan, saat mengunjungi mess yang merupakan aset Pemprov Sumut tersebut.

Ilyas mengatakan, keberadaan Mess Porapora tidak kalah dengan hotel lainnya yang juga menjadi andalan wisata di kawasan itu.

“Untuk fasilitas, sudah memadai, dan kualitasnya hampir sama seperti hotel-hotel yang ada di Parapat,” tutur Ilyas, Kamis (16/2).

Lebih lanjut Ilyas mengatakan, selain untuk menginap para aparatur sipil negara (ASN), mess ini juga dibuka untuk umum. “Jadi bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di sini,” katanya.

Sedangkan untuk harga, lanjutnya, cukup bersaing dengan hotel-hotel lain di Parapat. Namun, Ilyas menyatakan, tidak mempersoalkan perbandingan harga. Menurutnya, dengan tarif yang terjangkau, target peningkatan jumlah kunjungan wisatawan setidaknya bisa didongkrak. Sebab yang menjadi persoalan selama ini, di antaranya adalah tidak jelasnya tarif menginap di beberapa tempat.

Apalagi, sambungnya, perubahan tarif sering terjadi justru di saat masa liburan, yang dilakukan oleh pengelola penginapan. Hal ini dinilai dapat menimbulkan kesan tidak baik bagi kawasan andalan pariwisata Sumut itu. Sehingga, jika dievaluasi lagi, banyak yang akan kecewa, karena merasa ada permainan harga. “Jadi harapannya, tidak ada yang menaikkan harga sepihak. Karena kalau ada yang merasa terlalu mahal, bisa datang ke Mess Porapora,” jelas Ilyas.

Selain itu lanjut Ilyas, Pemprov Sumut juga telah menyiapkan lokasi halal foodcourt, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Fasilitas ini sebagai 1 alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner. Keberadaan dan konsepnya kini tengah dipersiapkan. Sehingga diharapkan pengembangan pariwisata Danau Toba benar-benar tercapai, untuk mendatangkan wisatawan mancanegara.

Sedangkan untuk lokasinya, kata Ilyas, Mess Porapora berada tar di pinggir Danau Toba. Sehingga jika selama ini air Danau Toba seringkali dijadikan latar belakang untuk para pengunjung mengabadikan gambarnya, di mess itu, wisatawan bisa memanfaatkan sisi danau menjadi latar belakang berfoto. Dengan kata lain, gambar yang diambil nantinya dari atas air. “Fasilitas lainnya juga cukup memadai. Dari mulai taman, tempat duduk bersantai di luar ruangan, aula untuk menggelar pertemuan, serta fasilitas ibadah berupa musala,” bebernya.

Ilyas juga mengatakan, Pemprov Sumut sebagaimana sering disampaikan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, juga memfokuskan pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba. Bahkan Presiden Joko Widodo diketahui menjadikan Danau Toba sebagai 1 dari 10 destinasi wisata baru di Indonesia dengan skala prioritas. (bal/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/