25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pasangan Sejenis Dirampok dan Digorok di Sibolga

Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN Tersangka AL, yang menggorok leher OH, pasangan sejenisnya, di Polres Tapteng, Kamis (19/2/2015).

Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN
Tersangka AL, yang menggorok leher OH, pasangan sejenisnya, di Polres Tapteng, Kamis (19/2/2015).

UNTUK BAYAR UTANG AYAH

Menurut tersangka, hal keji tersebut telah direncanakan sebelumnya. Tujuannya nekat merampok hanya untuk membayar utang-utang ayahnya yang berprofesi sebagai penarik betor. “Untuk bayar utang ayahku bang,” kilah Aswin.

Saat ditanya kedekatan hubungannya dengan korban, pria yang baru berhenti sekolah ini mengaku hanya sebagai teman biasa. Namun katanya, selama kenal dengan korban, sudah 3 kali ia dan korban bercumbu. Dan itu dilakukan di rumah korban. “Gak ada aku pacaran sama dia. Tapi baru tiga kali kami bercumbu di rumahnya,” akunya.

Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN Korban dirawat di rumah sakit, Kamis (19/2/2015).
Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN
Korban dirawat di rumah sakit, Kamis (19/2/2015).

Amatan New Tapanuli (group SUMUTPOS.CO) di Rumah Sakit FL Tobing, korban masih terbaring di ruang ICU. Meski sudah sadarkan diri, namun korban masih belum dapat bicara. Terlihat, pernafasan korban dibantu menggunakan selang. Korban hanya menangis tak kala melihat wajah teman-temannya yang memberi dukungan padanya untuk tetap bertahan hidup dan melupakan semua yang terjadi.

Informasi dihimpun dari warga sekitar, diketahui kalau di sekitar komplek rumah pelaku banyak ditemui pasangan sejenis. Dan hal ini, sudah tidak menjadi rahasia umum lagi. Seperti dikatakan seorang pria yang tak ingin namanya disebutkan, pasangan sejenis sudah meresahkan para orangtua selama ini. Dan kebanyakan dari mereka masih berusia belia. “Banyak kali pasangan begini di komplek ini.

Dan ini kadang yang menjadi keresahan para orangtua yang takut anaknya juga akan terikut-ikut,” ungkapnya. Menurut pria itu, tersangka dan keluarganya baru saja pindah dari Tukka, Tapteng. Artinya, keluarga tersangka bukan warga asli Pondok Batu. Dan memang tersangka dikenal sadis di kalangan teman-temannya. “Sebenarnya, orang ini baru pindah ke Pondok Batu ini. Dan anak ini memang terkenal sadis. Gak segan-segan memukuli orang,” bebernya. (ts/smg/deo)

Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN Tersangka AL, yang menggorok leher OH, pasangan sejenisnya, di Polres Tapteng, Kamis (19/2/2015).

Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN
Tersangka AL, yang menggorok leher OH, pasangan sejenisnya, di Polres Tapteng, Kamis (19/2/2015).

UNTUK BAYAR UTANG AYAH

Menurut tersangka, hal keji tersebut telah direncanakan sebelumnya. Tujuannya nekat merampok hanya untuk membayar utang-utang ayahnya yang berprofesi sebagai penarik betor. “Untuk bayar utang ayahku bang,” kilah Aswin.

Saat ditanya kedekatan hubungannya dengan korban, pria yang baru berhenti sekolah ini mengaku hanya sebagai teman biasa. Namun katanya, selama kenal dengan korban, sudah 3 kali ia dan korban bercumbu. Dan itu dilakukan di rumah korban. “Gak ada aku pacaran sama dia. Tapi baru tiga kali kami bercumbu di rumahnya,” akunya.

Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN Korban dirawat di rumah sakit, Kamis (19/2/2015).
Foto: Toga Sianturi/New Tapanuli/JPNN
Korban dirawat di rumah sakit, Kamis (19/2/2015).

Amatan New Tapanuli (group SUMUTPOS.CO) di Rumah Sakit FL Tobing, korban masih terbaring di ruang ICU. Meski sudah sadarkan diri, namun korban masih belum dapat bicara. Terlihat, pernafasan korban dibantu menggunakan selang. Korban hanya menangis tak kala melihat wajah teman-temannya yang memberi dukungan padanya untuk tetap bertahan hidup dan melupakan semua yang terjadi.

Informasi dihimpun dari warga sekitar, diketahui kalau di sekitar komplek rumah pelaku banyak ditemui pasangan sejenis. Dan hal ini, sudah tidak menjadi rahasia umum lagi. Seperti dikatakan seorang pria yang tak ingin namanya disebutkan, pasangan sejenis sudah meresahkan para orangtua selama ini. Dan kebanyakan dari mereka masih berusia belia. “Banyak kali pasangan begini di komplek ini.

Dan ini kadang yang menjadi keresahan para orangtua yang takut anaknya juga akan terikut-ikut,” ungkapnya. Menurut pria itu, tersangka dan keluarganya baru saja pindah dari Tukka, Tapteng. Artinya, keluarga tersangka bukan warga asli Pondok Batu. Dan memang tersangka dikenal sadis di kalangan teman-temannya. “Sebenarnya, orang ini baru pindah ke Pondok Batu ini. Dan anak ini memang terkenal sadis. Gak segan-segan memukuli orang,” bebernya. (ts/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/