Meski menyorot minimnya perhatian pemerintah pusat, salah satu Ketua Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) itu mengakui, ketidakkompakan tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba juga punya andil terhadap sepinya danau tersebut sebagai destinasi wisata.
Karena itu, Togar mengatakan, saat dirinya masih menjadi Kapolres Simalungun pada 1989, dia sudah menyampaikan gagasan agar Danau Toba diurus oleh suatu badan otorita.
“Saat itu umur saya masih 30-an, saya sudah bicara harus diurus otorita seperti Otorita Batam itu,” kata dia.
Kepada Gubernur Sumut almarhum T.Rizal Nurdin, Togar juga mengaku menyampaikan perlunya Pemprov Sumut membentuk semacam Kawasan Berikat pengelolaan Danau Toba.
“Almarhum Rizal Nurdin itu seangkatan dengan saya, saya bilang “Din, mumpung jadi gubernur, kamu harus berbuat sesuatu untuk Danau Toba”. Dia tanya,” Bagaimana caranya?”. Saya katakan, suruh Kepala Bappeda provinsi rancang Kawasan Berikat, seluruh kabupaten di sekitar Danau Toba harus mendukung. Undang para pakar pariwisata level internasional, minta masukan. Undang para Kepala Bappeda kabupaten/kota ke Medan, suruh bangun sesuai kekhasan daerah masing-masing,” cerita Togar, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu.
Bicara ke depan, Togar menyambut baik langkah pemerintahan Jokowi-JK yang sudah tampak serius akan mengembangkan Danau Toba. Dia juga setuju dibentuk Badan Otoritas. Hanya saja, dia mengingatkan agar pemerintah juga membangun kesiapan masyarakat sekitar Danau Toba, mengarahkan menjadi “Masyarakat Pariwisata”.
“Coba di dekat Danau Toba situ dibangun sekolah pariwisata setingkat SLTA dan akademi. Lulusannya nanti yang menjadi tenaga-tenaga terdidik yang bekerja di situ, sekaligus mereka yang menyiapkan masyarakat menjadi masyarakat pariwisata,” harapnya.
Dan yang terpenting, lanjutnya lagi, upaya pengembangan Danau Toba ini jangan hanya berhenti di tingkat konsep saja, tanpa ada implementasi yang konkrit.
“Tapi sepertinya ada harapan, karena di kabinet ada Bang Luhut (Menko Polhukam Luhut Panjaitan), ada Bang Darmin (Menko Perekonomian Darmin Nasution), dan ada Bang Yassona (Mnekumham Yasonna Laoly), mudah-mudahan impian menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas internasional bisa terwujud,” pungkasnya. (sam)