25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Keluarga Korban Erupsi Sinabung Terima Rp140 Juta

Foto: M Idris/Sumut Pos Korban bencana awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Sembiring Meliala (73), masih terbaring kritis di ICU RSUP H Adam Malik.
Foto: M Idris/Sumut Pos
Korban bencana awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Sembiring Meliala (73), masih terbaring kritis di ICU RSUP H Adam Malik.

KARO, SUMUTPOS.CO – Keluarga korban awan panas erupsi Gunung Sinabung menerima bantuan berupa uang tunai dengan total Rp140 juta dari Kementerian Sosial (Kemensos). Rinciannya, untuk korban tewas mendapat santunan Rp15 juta, dan korban luka-luka mendapat santunan Rp2,5 juta.

Santunan itu langsung diserahkan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Pondopo Rumah Dinas Bupati Karo, Senin (23/5). Dia juga mengucapkan bela sungka kepada seluruh keluarga korban atas becana alam ini.

“Saya kembali mengucapkan bela sungkawa kepada para korban. Juga pemerintah memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp140 juta,” ungkap Khofifah.

Selain memberikan santunan uang tunai, pemerintah pusat memberikan bantuan berupa beras sebanyak 100 ton untuk konsumsi para pengungsi di sejumlah tempat pengungsian di Kabupaten Karo. “50 ton beras, masih kurang bisa ditambah oleh Gubernur Sumut. Masih kurang baru kita berikan dari Mensos,” jelasnya.

Setelah memberikan santunan, Khofifah juga mengunjungi ratusan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, di lokasi pengungsian di Kabanjahe, Kabupaten Karo. Khofifah sempat berbincang dengan para korban di lokasi pengungsian dengan mendengarkan keluhkan mereka.

Menyikapi keluhan itu, Khofifah menjanjikan soal pendidikan anak-anak korban gunung Sinabung dan kesejahteraan masyarakat Karo atas bencana alam ini.

Setelah itu, dia sempat mendatangi lokasi awan panas Gunung Sinabung, di desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Lokasi ini, tujuh orang tewas dan dua orang kritis.

Saat rombongan tim Kemensos tiba lokasi tersebut, kondisi Gunung Sinabung tidak menunjukan aktivitasnya berupa erupsi. Tapi, di lokasi itu diselimuti abu vulkanik yang sangat tebal.

Meski lokasi hanya berjerak lima kilometer dari Gunung Sinabung dan masuk zona merah. Khofifah Indar Parawansa hanya memantau dari luar pos yang dilengkapi portal. Sang menteri sempat berbincang dengan aparat TNI yang menjaga akses masuk ke daerah tersebut.

Begitu juga, Khofifah Indar Parawansa memantau dan memeriksa pos dan portal di lokasi itu. Hal ini, dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban. “Tidak bisa diprediksi bencana ini berlangsung dan tidak bisa diperindiksi daerah ini (Desa Gamber) aman untuk aktivitas masyarakat yang kulturnya bercocok tanam,” jelas Khofifah.

Dia juga meminta kepada Pemkab Karo, TNI/Polri agar memberikan pemahaman agar warga didaerah tersebut tidak melakukan aktivitas, sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan diri warga.

“Mereka (warga) tidak diperbolehkan berada di zona merah ini. Supaya ini bisa dikuti warga dan menjaga keselamatan dan jiwanya,” tegasnya.

Begitu juga, pemerintah akan memasang sirine warning agar masyarakat bisa mengevakuasi diri ketika ada aktivitas dari Gunung Sinabung. (gus)

Foto: M Idris/Sumut Pos Korban bencana awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Sembiring Meliala (73), masih terbaring kritis di ICU RSUP H Adam Malik.
Foto: M Idris/Sumut Pos
Korban bencana awan panas Gunung Sinabung, Cahaya Sembiring Meliala (73), masih terbaring kritis di ICU RSUP H Adam Malik.

KARO, SUMUTPOS.CO – Keluarga korban awan panas erupsi Gunung Sinabung menerima bantuan berupa uang tunai dengan total Rp140 juta dari Kementerian Sosial (Kemensos). Rinciannya, untuk korban tewas mendapat santunan Rp15 juta, dan korban luka-luka mendapat santunan Rp2,5 juta.

Santunan itu langsung diserahkan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di Pondopo Rumah Dinas Bupati Karo, Senin (23/5). Dia juga mengucapkan bela sungka kepada seluruh keluarga korban atas becana alam ini.

“Saya kembali mengucapkan bela sungkawa kepada para korban. Juga pemerintah memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp140 juta,” ungkap Khofifah.

Selain memberikan santunan uang tunai, pemerintah pusat memberikan bantuan berupa beras sebanyak 100 ton untuk konsumsi para pengungsi di sejumlah tempat pengungsian di Kabupaten Karo. “50 ton beras, masih kurang bisa ditambah oleh Gubernur Sumut. Masih kurang baru kita berikan dari Mensos,” jelasnya.

Setelah memberikan santunan, Khofifah juga mengunjungi ratusan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, di lokasi pengungsian di Kabanjahe, Kabupaten Karo. Khofifah sempat berbincang dengan para korban di lokasi pengungsian dengan mendengarkan keluhkan mereka.

Menyikapi keluhan itu, Khofifah menjanjikan soal pendidikan anak-anak korban gunung Sinabung dan kesejahteraan masyarakat Karo atas bencana alam ini.

Setelah itu, dia sempat mendatangi lokasi awan panas Gunung Sinabung, di desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Lokasi ini, tujuh orang tewas dan dua orang kritis.

Saat rombongan tim Kemensos tiba lokasi tersebut, kondisi Gunung Sinabung tidak menunjukan aktivitasnya berupa erupsi. Tapi, di lokasi itu diselimuti abu vulkanik yang sangat tebal.

Meski lokasi hanya berjerak lima kilometer dari Gunung Sinabung dan masuk zona merah. Khofifah Indar Parawansa hanya memantau dari luar pos yang dilengkapi portal. Sang menteri sempat berbincang dengan aparat TNI yang menjaga akses masuk ke daerah tersebut.

Begitu juga, Khofifah Indar Parawansa memantau dan memeriksa pos dan portal di lokasi itu. Hal ini, dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban. “Tidak bisa diprediksi bencana ini berlangsung dan tidak bisa diperindiksi daerah ini (Desa Gamber) aman untuk aktivitas masyarakat yang kulturnya bercocok tanam,” jelas Khofifah.

Dia juga meminta kepada Pemkab Karo, TNI/Polri agar memberikan pemahaman agar warga didaerah tersebut tidak melakukan aktivitas, sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan diri warga.

“Mereka (warga) tidak diperbolehkan berada di zona merah ini. Supaya ini bisa dikuti warga dan menjaga keselamatan dan jiwanya,” tegasnya.

Begitu juga, pemerintah akan memasang sirine warning agar masyarakat bisa mengevakuasi diri ketika ada aktivitas dari Gunung Sinabung. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/