25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Sakit Hati Dipecat, Sopir Tikam Majikan lalu Bunuh Diri

Tikam-Ilustrasi
Tikam-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sakit hati dipecat dari posisi sopir, membuat Emerson Situmeang (56) gelap mata. Ia nekad menikam majikannya, Nurhalimah Boru Hutagalaung (53) dengan pahat. Usai melakukan aksinya, pelaku menikam dadanya sendiri dengan pisau hingga tewas. Jasad kaku Emerson ditemukan tergeletak di kamar rumahnya, Lingkungan VII, Kelurahan Hutabalang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng. Sementara korban yang berstatus guru PNS di SMK Tukka Tapanuli Tengah (Tapteng) itu selamat dari maut.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Helfi Assegaf mengatakan, penusukan terjadi pada Kamis (24/9) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, korban hendak mengambil sebuah piting lampu ke toko “Romadan” miliknya yang berjarak sekira 200 meter dari rumahnya.

Melihat korban berjalan, pelaku yang sudah merencanakan aksinya langsung menyergap dari belakang. Tanpa basa-basi, pelaku lalu menusuk dada korban dengan pahat yang sudah disiapkannya.

Detik berikutnya, pelaku yang panik meninggalkan korban bersimbah darah di lokasi. Setelah pelaku lari, korban sempat berteriak hingga mengundang perhatian warga. “Setelah berteriak minta tolong, korban sempat lari ke rumahnya. Sementara pelaku kabur ke kediamannya,” terang Helfi, Jumat (25/9).

Mendengar peristiwa itu, Polsek Pinang Sori langsung turun ke lokasi dan mengejar pelaku ke rumahnya.

Tapi naas, setiba di sana, petugas menemukan pelaku terbaring di kamarnya dengan kondisi tubuh yang bersimbah darah dan pisau masih menancap di dada. Diduga, setelah menusuk korban, pelaku bunuh diri dengan menikam dadanya sendiri. Melihat itu, petugas langsung membawa jasad pelaku ke Rumah Sakit Umum Pandan untuk otopsi.

Dijelaskan Helfi, motif penusukan itu kemungkinan karena sakit hati. Sebab, tiga hari sebelum kejadian, korban memecat pelaku sebagai sopir pengantar barang di tokonya.

Sorta Boru Nababan istri pelaku mengaku tidak mengetahui suaminya nekad menusuk korban dengan sebilah pahat. “Memang setelah dipecat, dia seperti orang linglung dan banyak merenung. Tapi saya tidak tahu dia akan mengambil langkah itu,” ucapnya. (gib/deo)

Tikam-Ilustrasi
Tikam-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sakit hati dipecat dari posisi sopir, membuat Emerson Situmeang (56) gelap mata. Ia nekad menikam majikannya, Nurhalimah Boru Hutagalaung (53) dengan pahat. Usai melakukan aksinya, pelaku menikam dadanya sendiri dengan pisau hingga tewas. Jasad kaku Emerson ditemukan tergeletak di kamar rumahnya, Lingkungan VII, Kelurahan Hutabalang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng. Sementara korban yang berstatus guru PNS di SMK Tukka Tapanuli Tengah (Tapteng) itu selamat dari maut.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Helfi Assegaf mengatakan, penusukan terjadi pada Kamis (24/9) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, korban hendak mengambil sebuah piting lampu ke toko “Romadan” miliknya yang berjarak sekira 200 meter dari rumahnya.

Melihat korban berjalan, pelaku yang sudah merencanakan aksinya langsung menyergap dari belakang. Tanpa basa-basi, pelaku lalu menusuk dada korban dengan pahat yang sudah disiapkannya.

Detik berikutnya, pelaku yang panik meninggalkan korban bersimbah darah di lokasi. Setelah pelaku lari, korban sempat berteriak hingga mengundang perhatian warga. “Setelah berteriak minta tolong, korban sempat lari ke rumahnya. Sementara pelaku kabur ke kediamannya,” terang Helfi, Jumat (25/9).

Mendengar peristiwa itu, Polsek Pinang Sori langsung turun ke lokasi dan mengejar pelaku ke rumahnya.

Tapi naas, setiba di sana, petugas menemukan pelaku terbaring di kamarnya dengan kondisi tubuh yang bersimbah darah dan pisau masih menancap di dada. Diduga, setelah menusuk korban, pelaku bunuh diri dengan menikam dadanya sendiri. Melihat itu, petugas langsung membawa jasad pelaku ke Rumah Sakit Umum Pandan untuk otopsi.

Dijelaskan Helfi, motif penusukan itu kemungkinan karena sakit hati. Sebab, tiga hari sebelum kejadian, korban memecat pelaku sebagai sopir pengantar barang di tokonya.

Sorta Boru Nababan istri pelaku mengaku tidak mengetahui suaminya nekad menusuk korban dengan sebilah pahat. “Memang setelah dipecat, dia seperti orang linglung dan banyak merenung. Tapi saya tidak tahu dia akan mengambil langkah itu,” ucapnya. (gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/