30 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Jangan Lupa, Intensitas Gunung Sinabung Masih Tinggi

Foto: BNPB Intesitas Gunung Sinabung masih tinggi.
Foto: BNPB
Intesitas Gunung Sinabung masih tinggi.

KARO, SUMUTPOS.CO -Hingga saat ini intensitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo masih tinggi, Rabu (26/10) pukul 08.34 hingga 12.00 WIB terjadi 2 kali guguran awan panas dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan tinggi kolom abu tertutup kabut jika dilihat menggunakan kamera thermal.

Hal ini disampaikan Kalak BPBD Karo Matius Sembiring melalui telepon selulernya.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya beserta TNI/Polri dan pemerintahan desa setempat masih terjun ke lapangan guna memastikan bahwa tidak ada warga yang berada di lokasi titik zona merah 3-5 kilometer.

“Artinya, kita tetap berkoordinasi terus dan mengawasi jangan sampai ada warga yang pulang ke desanya masing-masing yang masuk zona merah atau terlarang. Sampai saat ini tidak ada warga yang berada di zona terlarang. Laporan sudah masuk dan dipastikan tidak ada korban jiwa,”ujarnya.

Pemkab Karo tetap mengimbau masyarakat tak mencoba-coba kembali ke desa masing-masing. Karena belum ada rekomendasi dari pihak vulkanologi. Pengungsi masih harus tetap tinggal di posko sebelum ada perintah.

“Portal-portal tetap dijaga ketat setiap hari secara bergantian. Karena tingkat serta potensi bahaya Sinabung masih tinggi di level IV (awas). Status tanggap darurat atas bencana Sinabung diperpanjang dari tanggal 20 Oktober hingga 23 November sesuai dengan Keputusan Bupati Karo No 361/416/BPBD/2015,”sebutnya.

Sementara data pengungsi Sinabung berjumalh 2615 KK/9523 jiwa yang masih tinggal di 9 titik posko pengungsian seperti Paroki Khatolik, Gedung Serbaguna, GBKP Ndokum Siroga, Gedung GBKP Kabanjahe, Gedung Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Gudang Konco dan GPDI Ndokum Siroga.

Selain itu, terjangan lahar dingin Gunung Sinabung juga merusak sejumlah ruas jalan penghubung desa yang mengakibatkan aktifitas warga di Desa Sukatendel, Kecamatan Payung Kabupaten Karo terganggu. Sepanjang jalan dipenuhi material bebatuan.Hingga saat uni, warga masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika lahar hujan susulan kembali datang. Terlebih lahar hujan sering terjadi secara tiba-tiba.

Warga Desa Sukatendel, Ngawal Singarimbun mengaku panik mendengar gemuruh suara lahar yang menimpa pemukiman warga. Dirinya dan warga lainnya berhamburan keluar rumah. “Kita semua berlarian menyelamatkan diri, apalagi datangnya lahar itu dengan membawa kayu dan batu-batu yang besar. Ada juga rumah warga yang tertimpa,” ujarnya kepada wartawan, Senin (26/10).

Dia berharap, pemerintah Kabupaten Karo secepatnya mengambil kebijakan terkait lahar hujan yang sering melanda Desa Sukatendel, Kecamatan Payung ini. Meski tidak termasuk zona berbahaya, namun desa ini sering di landa lahar dingin atau lahar hujan Sinabung. “Desa ini tidak masuk zona berbahaya, tapi seperti inilah sering kita alami,” tukasnya. (cr-7/deo)

Foto: BNPB Intesitas Gunung Sinabung masih tinggi.
Foto: BNPB
Intesitas Gunung Sinabung masih tinggi.

KARO, SUMUTPOS.CO -Hingga saat ini intensitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo masih tinggi, Rabu (26/10) pukul 08.34 hingga 12.00 WIB terjadi 2 kali guguran awan panas dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan tinggi kolom abu tertutup kabut jika dilihat menggunakan kamera thermal.

Hal ini disampaikan Kalak BPBD Karo Matius Sembiring melalui telepon selulernya.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya beserta TNI/Polri dan pemerintahan desa setempat masih terjun ke lapangan guna memastikan bahwa tidak ada warga yang berada di lokasi titik zona merah 3-5 kilometer.

“Artinya, kita tetap berkoordinasi terus dan mengawasi jangan sampai ada warga yang pulang ke desanya masing-masing yang masuk zona merah atau terlarang. Sampai saat ini tidak ada warga yang berada di zona terlarang. Laporan sudah masuk dan dipastikan tidak ada korban jiwa,”ujarnya.

Pemkab Karo tetap mengimbau masyarakat tak mencoba-coba kembali ke desa masing-masing. Karena belum ada rekomendasi dari pihak vulkanologi. Pengungsi masih harus tetap tinggal di posko sebelum ada perintah.

“Portal-portal tetap dijaga ketat setiap hari secara bergantian. Karena tingkat serta potensi bahaya Sinabung masih tinggi di level IV (awas). Status tanggap darurat atas bencana Sinabung diperpanjang dari tanggal 20 Oktober hingga 23 November sesuai dengan Keputusan Bupati Karo No 361/416/BPBD/2015,”sebutnya.

Sementara data pengungsi Sinabung berjumalh 2615 KK/9523 jiwa yang masih tinggal di 9 titik posko pengungsian seperti Paroki Khatolik, Gedung Serbaguna, GBKP Ndokum Siroga, Gedung GBKP Kabanjahe, Gedung Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Gudang Konco dan GPDI Ndokum Siroga.

Selain itu, terjangan lahar dingin Gunung Sinabung juga merusak sejumlah ruas jalan penghubung desa yang mengakibatkan aktifitas warga di Desa Sukatendel, Kecamatan Payung Kabupaten Karo terganggu. Sepanjang jalan dipenuhi material bebatuan.Hingga saat uni, warga masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi jika lahar hujan susulan kembali datang. Terlebih lahar hujan sering terjadi secara tiba-tiba.

Warga Desa Sukatendel, Ngawal Singarimbun mengaku panik mendengar gemuruh suara lahar yang menimpa pemukiman warga. Dirinya dan warga lainnya berhamburan keluar rumah. “Kita semua berlarian menyelamatkan diri, apalagi datangnya lahar itu dengan membawa kayu dan batu-batu yang besar. Ada juga rumah warga yang tertimpa,” ujarnya kepada wartawan, Senin (26/10).

Dia berharap, pemerintah Kabupaten Karo secepatnya mengambil kebijakan terkait lahar hujan yang sering melanda Desa Sukatendel, Kecamatan Payung ini. Meski tidak termasuk zona berbahaya, namun desa ini sering di landa lahar dingin atau lahar hujan Sinabung. “Desa ini tidak masuk zona berbahaya, tapi seperti inilah sering kita alami,” tukasnya. (cr-7/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/