31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Tubuh Ayah-Anak Diseret Longsor Aek Natas

Foto: Metro Asahan/JPNN Jenazah ayah anak yang terseret longsor di Aek Natas.
Foto: Metro Asahan/JPNN
Jenazah ayah anak yang terseret longsor di Aek Natas.

SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur Dusun Jarinjing, Kel. Bandar Durian, Kec. Aek Natas, Kab. Labuhan Batu Utara menyebabkan satu pondok pekerja perkebunan di daerah itu tertimpa tanah longsor.  Kemarin (27/11), tiga lagi  pekerja kebun ditemukan tewas tersangkut di kayu dan batu di sungai oleh warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura, Tim Basarnas Tanjungbalai.

Mayat pertama yang ditemukan Syamsul (23) sekitar pukul 10.00 WIB ditemukan terjepit di kayu sekitar 2 km dari pondok  tempat mereka istirahat  ke hilir Sungai Lingkungan. Sekitar 150 meter ditemukan lagi mayat Tumin (50) sekitar pukul 12.00 WIB dalam keadaan tersangkut dan tertutup daun. Sekitar 50 meter di temukan mayat Iwan, yang merupakan anak Tumin sekitar pukul 13.20 WIB.

Ketiga mayat  warga Kampung Jagung, Kec.Talawi, Kab. Batubara itu selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas Bandar Durian, Kec. Aek Natas.  Kepala Lingkungan Jarinjing, H Riduan Sipahutar mengatakan, ketiga mayat ditemukan di Sungai Lingkungan, sementara dua orang lagi yakni Sugi (38) dan Riswanto (40) belum ditemukan.

Joko Susila (43),  saudara Sugi yang datang dari Kec. Talawi, Kab. Batubara yang ikut membantu pencarian mengatakan, Sugi yang membawa teman-temannya yang lain.

Sementara itu, setelah mendapat kabar, keluarga korban tanah longsor yang berada di Kabupaten Batubara, masih menunggu kabar dan kedatangan jenazah anggota keluarganya yang tertimpa musibah di Kabupaten Labuhanbatu Utara Selasa (26/11).

Pantauan METRO ASAHAN (Grup JPNN), keluarga masih menunggu kabar terkait kejadian tersebut. Dari 5 korban tewas, tampak baru satu korban yakni keluarga Muhammad Darwin alias Ayong (38), warga Dusun II, Desa Jaya Tani Bangun Sari, Kecamatan Talawi, Batubara tampak sudah mempersiapkan kedatangan jenazah korban yang masih dalam perjalanan dengan memasang teratak dan membentang tikar .

Sekretaris Desa , Lia Lubis mengatakan,  sudah mendengar adanya warga di desa tersebut menjadi korban longsor. “Saya mendengar informasi sekitar 5 orang warga disini yang menjadi korban longsor tapi kami belum tahu bagaimana kepastian informasinya, kalau menurut informasi yang ada warga yang menjadi korban disini yakni, Tumin (45), Iwan (25), Sugik (35), Samsul (22), Muhammad Darwin alias Ayong (38),”ujarnya.

Sekadar mengingatkan, satu pondok pekerja perkebunan di Dusun Jarinjing, Kel. Bandar Durian, Kec. Aek Natas, Kab. Labuhan Batu Utara tertimpa tanah. Ayung, Sugi, Iwan , Tumin, Samsul, dan Riswan adalah pekerja borongan membersihkan kebun sawit milik RA Sianipar seluas lebih kurang 100 Ha. Mereka sudah hampir 2 tahun mengimas borongan di kebun itu. (st/mag-09/smg)

Foto: Metro Asahan/JPNN Jenazah ayah anak yang terseret longsor di Aek Natas.
Foto: Metro Asahan/JPNN
Jenazah ayah anak yang terseret longsor di Aek Natas.

SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur Dusun Jarinjing, Kel. Bandar Durian, Kec. Aek Natas, Kab. Labuhan Batu Utara menyebabkan satu pondok pekerja perkebunan di daerah itu tertimpa tanah longsor.  Kemarin (27/11), tiga lagi  pekerja kebun ditemukan tewas tersangkut di kayu dan batu di sungai oleh warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura, Tim Basarnas Tanjungbalai.

Mayat pertama yang ditemukan Syamsul (23) sekitar pukul 10.00 WIB ditemukan terjepit di kayu sekitar 2 km dari pondok  tempat mereka istirahat  ke hilir Sungai Lingkungan. Sekitar 150 meter ditemukan lagi mayat Tumin (50) sekitar pukul 12.00 WIB dalam keadaan tersangkut dan tertutup daun. Sekitar 50 meter di temukan mayat Iwan, yang merupakan anak Tumin sekitar pukul 13.20 WIB.

Ketiga mayat  warga Kampung Jagung, Kec.Talawi, Kab. Batubara itu selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas Bandar Durian, Kec. Aek Natas.  Kepala Lingkungan Jarinjing, H Riduan Sipahutar mengatakan, ketiga mayat ditemukan di Sungai Lingkungan, sementara dua orang lagi yakni Sugi (38) dan Riswanto (40) belum ditemukan.

Joko Susila (43),  saudara Sugi yang datang dari Kec. Talawi, Kab. Batubara yang ikut membantu pencarian mengatakan, Sugi yang membawa teman-temannya yang lain.

Sementara itu, setelah mendapat kabar, keluarga korban tanah longsor yang berada di Kabupaten Batubara, masih menunggu kabar dan kedatangan jenazah anggota keluarganya yang tertimpa musibah di Kabupaten Labuhanbatu Utara Selasa (26/11).

Pantauan METRO ASAHAN (Grup JPNN), keluarga masih menunggu kabar terkait kejadian tersebut. Dari 5 korban tewas, tampak baru satu korban yakni keluarga Muhammad Darwin alias Ayong (38), warga Dusun II, Desa Jaya Tani Bangun Sari, Kecamatan Talawi, Batubara tampak sudah mempersiapkan kedatangan jenazah korban yang masih dalam perjalanan dengan memasang teratak dan membentang tikar .

Sekretaris Desa , Lia Lubis mengatakan,  sudah mendengar adanya warga di desa tersebut menjadi korban longsor. “Saya mendengar informasi sekitar 5 orang warga disini yang menjadi korban longsor tapi kami belum tahu bagaimana kepastian informasinya, kalau menurut informasi yang ada warga yang menjadi korban disini yakni, Tumin (45), Iwan (25), Sugik (35), Samsul (22), Muhammad Darwin alias Ayong (38),”ujarnya.

Sekadar mengingatkan, satu pondok pekerja perkebunan di Dusun Jarinjing, Kel. Bandar Durian, Kec. Aek Natas, Kab. Labuhan Batu Utara tertimpa tanah. Ayung, Sugi, Iwan , Tumin, Samsul, dan Riswan adalah pekerja borongan membersihkan kebun sawit milik RA Sianipar seluas lebih kurang 100 Ha. Mereka sudah hampir 2 tahun mengimas borongan di kebun itu. (st/mag-09/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/