31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Semburan Gunung Sinabung Selimuti 3 Desa

Foto: Ellys/PM
Erupsi gunung sinabung disertai awan panas, Rabu(27/12) pukul 15.36 Wib.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, kembali meletus. Akibatnya, sejumlah kawasan di Kabupaten Karo dihujani debu vulkanik. Letusan terjadi hingga tiga kali sejak 01.49 WIB hingga 15.36 WIB.

Pengamat Gunung Aktif Sinabung Muhammad Nurul Astroli mengatakan, semburan erupsi Gunung Sinabung terakhir terjadi Rabu sore tadi sekitar pukul 15.36 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati, karena tertutup. Namun, ‎jarak luncur semburan abu vulkanik mencapai 3.500 meter bahkan lebih.

Nurul menjelaskan, erupsi gunung sinabung pertama terjadi pada pukul 01.49 Wib dengan arah angin dan tinggi kolom tidak dapat diamati karena kabut.

Selanjutnya erupsi kedua terjadi pada 12.24 Wib dengan tinggi kolom 2800 meter dan arah angin menuju Tenggar-Timur.

Lalu disusul erupsi yang ketiga pada 15.36 Wib juga disertai dengan guguran awas panas, namun tinggi kolom dan arah angin tidak dapat diprediksi akibat tertutup kabut tebal.

“Erupsi yang terakhir tadi ini disertai dengan cucuran awan panas yang terbagi menjadi 2 jalur. Untuk jalur Selatan sejauh 4600 meter, dan jalur awan panas ke arah Tenggara-Timur sejauh 3500 meter,” dijelaskannya.

Pantauan di salah satu desa dengan jarak pandang yang cukup dekat saat erupsi terjadi, erupsi Sinabung disertai suara gemuruh berlangsung sangat cepat dengan hitungan beberapa detik saja. Namun abu dan cucuran awan panas yang menyebar secara perlahan membuat beberapa desa di Kecamatan Namanteran termaksud Desa Suka Ndebi, Suka Nalu hingga Desa Torong yang dilalui wartawan hujan lumpur karena abu yang turun disertai hujan deras.

Masyarakat Desa Kuta Rayat S. Ginting (40) mengharapkan agar pihak BPBD bisa bersinergi dengan masyarakat dalam mengatasi masalah bencana. “Semoga bencana di bumi ini dapat segera berakhir,” ujar Ginting.

Menanggapi Erupsi yang terus terjadi Dandim 0205/TK, Letkol Inf Taufik Rizal SE memerintahkan seluruh jajaran Kodim 0205/TK untuk bersiaga dan memperketat zona merah agar tidak sampai dimasuki warga. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya korban jika terjadi letusan besar.

“Karena kita tidak tahu kapan datangnya awan panas itu dan arah angin pun kita tidak tahu kemana, apa lagi kabut tebal begini. Saya berharap agar tetap bersabar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya bencana Sinabung segera berakhir, dan harus yakin di balik bencana ini ada berkah, serta di balik kesulitan ini pasti ada jalan,” ucap Taufik.(lys/bdh)

Foto: Ellys/PM
Erupsi gunung sinabung disertai awan panas, Rabu(27/12) pukul 15.36 Wib.

KARO, SUMUTPOS.CO – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, kembali meletus. Akibatnya, sejumlah kawasan di Kabupaten Karo dihujani debu vulkanik. Letusan terjadi hingga tiga kali sejak 01.49 WIB hingga 15.36 WIB.

Pengamat Gunung Aktif Sinabung Muhammad Nurul Astroli mengatakan, semburan erupsi Gunung Sinabung terakhir terjadi Rabu sore tadi sekitar pukul 15.36 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati, karena tertutup. Namun, ‎jarak luncur semburan abu vulkanik mencapai 3.500 meter bahkan lebih.

Nurul menjelaskan, erupsi gunung sinabung pertama terjadi pada pukul 01.49 Wib dengan arah angin dan tinggi kolom tidak dapat diamati karena kabut.

Selanjutnya erupsi kedua terjadi pada 12.24 Wib dengan tinggi kolom 2800 meter dan arah angin menuju Tenggar-Timur.

Lalu disusul erupsi yang ketiga pada 15.36 Wib juga disertai dengan guguran awas panas, namun tinggi kolom dan arah angin tidak dapat diprediksi akibat tertutup kabut tebal.

“Erupsi yang terakhir tadi ini disertai dengan cucuran awan panas yang terbagi menjadi 2 jalur. Untuk jalur Selatan sejauh 4600 meter, dan jalur awan panas ke arah Tenggara-Timur sejauh 3500 meter,” dijelaskannya.

Pantauan di salah satu desa dengan jarak pandang yang cukup dekat saat erupsi terjadi, erupsi Sinabung disertai suara gemuruh berlangsung sangat cepat dengan hitungan beberapa detik saja. Namun abu dan cucuran awan panas yang menyebar secara perlahan membuat beberapa desa di Kecamatan Namanteran termaksud Desa Suka Ndebi, Suka Nalu hingga Desa Torong yang dilalui wartawan hujan lumpur karena abu yang turun disertai hujan deras.

Masyarakat Desa Kuta Rayat S. Ginting (40) mengharapkan agar pihak BPBD bisa bersinergi dengan masyarakat dalam mengatasi masalah bencana. “Semoga bencana di bumi ini dapat segera berakhir,” ujar Ginting.

Menanggapi Erupsi yang terus terjadi Dandim 0205/TK, Letkol Inf Taufik Rizal SE memerintahkan seluruh jajaran Kodim 0205/TK untuk bersiaga dan memperketat zona merah agar tidak sampai dimasuki warga. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya korban jika terjadi letusan besar.

“Karena kita tidak tahu kapan datangnya awan panas itu dan arah angin pun kita tidak tahu kemana, apa lagi kabut tebal begini. Saya berharap agar tetap bersabar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya bencana Sinabung segera berakhir, dan harus yakin di balik bencana ini ada berkah, serta di balik kesulitan ini pasti ada jalan,” ucap Taufik.(lys/bdh)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/