27.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Laia Ditikam Zebua, Mayatnya Dibuang di Kotapinang

Foto: Kepolisian Dame Laia, tewas ditikam temannya Zebua di Tanjungbalai. Mayatnya dibuang di salahsatu rumah makan di Jalinsum Kotapinang, Kabupaten Labusel, Jumat (28/10/2016).
Foto: Kepolisian
Dame Laia, tewas ditikam temannya Zebua di Tanjungbalai. Mayatnya dibuang di salahsatu rumah makan di Jalinsum Kotapinang, Kabupaten Labusel, Jumat (28/10/2016).

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Apa yang dilakukan Zebua (50) terbilang sadis. Dia bantai rekan kerjanya di Tanjungbalai, setelah itu malah dia buang mayatnya ke Kotapinang.

Adalah Dame Laia (21) rekan kerjanya sesama penjaga gudang milik Efendi Hura, Jalan Alteri Simpang M Abbas, Sirantau, Datuk Bandar, Tanjungbalai, yang dibantainya. Sang kawan tewas setelah ditikam Zebua berulang kali di tempat tidur. Setelah itu, mayat Dame Laila dibuangnya di salahsatu rumah makan di Jalinsum Kotapinang, Kabupaten Labusel.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP M Firdaus menjelaskan, peristiwa itu bermula adanya penemuan mayat di jok belakang mobil Toyota Innova warna hitam BK 1003 VR yang terparkir di halaman Rumah Makan Elin Desa Bedagai Kotapinang, Jumat (28/9) sekira pukul 06.00 WIB.

Penemuan itu berawal, saat pemilik rumah makan Darwin (49) ingin meminta pemilik mobil menggeserkan mobilnya karena ada truk yang akan keluar. Setelah berulangkali dipanggil tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Ternyata, setelah dicek dari beberapa kaca mobil, di dalam bagian jok belakang terlihat sesosok mayat dengan posisi duduk menyamping dan telah terbalut ambal warna coklat.

Melihat peristiwa tersebut, pemilik rumah makan Elin itupun langsung melaporkannya ke Polsek Kotapinang. Selanjutnya, setelah dilakukan beberapa penyelidikan, mayat itupun dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

Setelah dilakukan penyelidikan dan koordinasi dengan Polres Tanjungbalai, usai melakukan pembunuhan, kabarnya pelaku masih sempat mengambil handphone korban serta menelepon pemilik gudang sembari mengaku dirinya telah menghabisi nyawa rekan sekerjanya itu.

“Dari koordinasi kita dengan Sat Reskrim Polres Tanjung Balai, diketahui di dalam kamar korban ditemukan bercak darah dan dugaannya itu darah korban. Pemilik gudangnya Effendi Hura dan istrinya Masniat Bate,” terang sang kasat.

Selanjutnya, pihak Sat Reskrim Polres Labuhanbatu mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 unit mobil Innova warna hitam BK 1003 VR, 1 lembar ambal warna coklat ukuran 3×4 meter. Selain itu, pakaian korban, 1 buah cincin warna silver milik korban dan sebilah pisau. “Kita masih koordinasi dengan Polres Tanjungbalai dalam hal pencarian pelaku,” pungkas Firdaus. (jkg/rbb)

Foto: Kepolisian Dame Laia, tewas ditikam temannya Zebua di Tanjungbalai. Mayatnya dibuang di salahsatu rumah makan di Jalinsum Kotapinang, Kabupaten Labusel, Jumat (28/10/2016).
Foto: Kepolisian
Dame Laia, tewas ditikam temannya Zebua di Tanjungbalai. Mayatnya dibuang di salahsatu rumah makan di Jalinsum Kotapinang, Kabupaten Labusel, Jumat (28/10/2016).

RANTAUPRAPAT, SUMUTPOS.CO – Apa yang dilakukan Zebua (50) terbilang sadis. Dia bantai rekan kerjanya di Tanjungbalai, setelah itu malah dia buang mayatnya ke Kotapinang.

Adalah Dame Laia (21) rekan kerjanya sesama penjaga gudang milik Efendi Hura, Jalan Alteri Simpang M Abbas, Sirantau, Datuk Bandar, Tanjungbalai, yang dibantainya. Sang kawan tewas setelah ditikam Zebua berulang kali di tempat tidur. Setelah itu, mayat Dame Laila dibuangnya di salahsatu rumah makan di Jalinsum Kotapinang, Kabupaten Labusel.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP M Firdaus menjelaskan, peristiwa itu bermula adanya penemuan mayat di jok belakang mobil Toyota Innova warna hitam BK 1003 VR yang terparkir di halaman Rumah Makan Elin Desa Bedagai Kotapinang, Jumat (28/9) sekira pukul 06.00 WIB.

Penemuan itu berawal, saat pemilik rumah makan Darwin (49) ingin meminta pemilik mobil menggeserkan mobilnya karena ada truk yang akan keluar. Setelah berulangkali dipanggil tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Ternyata, setelah dicek dari beberapa kaca mobil, di dalam bagian jok belakang terlihat sesosok mayat dengan posisi duduk menyamping dan telah terbalut ambal warna coklat.

Melihat peristiwa tersebut, pemilik rumah makan Elin itupun langsung melaporkannya ke Polsek Kotapinang. Selanjutnya, setelah dilakukan beberapa penyelidikan, mayat itupun dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

Setelah dilakukan penyelidikan dan koordinasi dengan Polres Tanjungbalai, usai melakukan pembunuhan, kabarnya pelaku masih sempat mengambil handphone korban serta menelepon pemilik gudang sembari mengaku dirinya telah menghabisi nyawa rekan sekerjanya itu.

“Dari koordinasi kita dengan Sat Reskrim Polres Tanjung Balai, diketahui di dalam kamar korban ditemukan bercak darah dan dugaannya itu darah korban. Pemilik gudangnya Effendi Hura dan istrinya Masniat Bate,” terang sang kasat.

Selanjutnya, pihak Sat Reskrim Polres Labuhanbatu mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 unit mobil Innova warna hitam BK 1003 VR, 1 lembar ambal warna coklat ukuran 3×4 meter. Selain itu, pakaian korban, 1 buah cincin warna silver milik korban dan sebilah pisau. “Kita masih koordinasi dengan Polres Tanjungbalai dalam hal pencarian pelaku,” pungkas Firdaus. (jkg/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/