30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Dewi Histeris Saksikan Ibunya Dibakar Hidup-hidup

Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/Sumut Pos Grup Anak dan keluarga Nurintan br Rambe tak kuasa membendung tangis di depan jenazah sebelum dimakamkan. Sebelumnya korban meninggal dunia usai dibakar orang tak dikenal di kediamannya, Huta III Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun.
Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/Sumut Pos Grup
Anak dan keluarga Nurintan br Rambe tak kuasa membendung tangis di depan jenazah sebelum dimakamkan. Sebelumnya korban meninggal dunia usai dibakar orang tak dikenal di kediamannya, Huta III Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – “Tolooonggg… toloooongggg…,” jeritan Dewi Cahyanti di tengah malam itu mengejutkan warga di Gang Hobu Huta III, Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun.

Dewi panik dan histeris sekaligus takut ketika menyaksikan api membakar tubuh ibunya.

Malam itu, tepatnya Senin (28/11) sekira pukul 23.30 WIB, kondisi rumahnya gelap gulita. Dewi yang seharian merasa gelisah, terjaga dari tidur.

Dia pun bangkit dari ranjang dan melangkah keluar menuju kamar sang ibu Nurintan br Rambe, 45.

Namun, begitu sampai di depan kamar wanita yang melahirkannya itu, Dewi kaget. Ia melihat cahaya api dari benda yang terbakar.

Dan, ketika didekati, yang terbakar adalah ibunya. Saat itu kondisi Nurintan masih terlihat sadar. Dia masih bisa berjalan dan berusaha menyelamatkan diri, walau sebagian tubuhnya sudah dijalari api.

“Saya lihat ibu masih sadar dan berjalan. Tapi wajahnya sudah dipenuhi dengan darah. Lalu saya teriak dan berusaha menolong ibu dengan mengeluarkaannya dari kamar. Sebab bagian kamar ibu juga sudah terbakar,” cerita Dewi sambil menangis mengingat kejadian.

Tetangga yang mendengar teriakan Dewi tadi, satu per satu datang ke lokasi.

Mereka langsung berusaha memadamkan api yang membakar Nurintan dan dinding kamar yang mulai membesar.

“Memang sewaktu teriak minta tolong itu, saya sempat membuka pintu rumah. Maksud saya agar siapa pun yang datang menolong, bisa masuk,” tambahnya.

Setelah api padam, Nurintan langsung dilarikan ke pengobatan alternatif yang berada dekat rumah korban.

Namun karena luka bakar yang diderita cukup parah, Nurintan dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Pematangsiantar.

Tetapi, takdir berkata lain. Nurintan tak bertahan lama. Dia pun menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/Sumut Pos Grup Anak dan keluarga Nurintan br Rambe tak kuasa membendung tangis di depan jenazah sebelum dimakamkan. Sebelumnya korban meninggal dunia usai dibakar orang tak dikenal di kediamannya, Huta III Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun.
Foto: Dhev Bakkara/Metro Siantar/Sumut Pos Grup
Anak dan keluarga Nurintan br Rambe tak kuasa membendung tangis di depan jenazah sebelum dimakamkan. Sebelumnya korban meninggal dunia usai dibakar orang tak dikenal di kediamannya, Huta III Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – “Tolooonggg… toloooongggg…,” jeritan Dewi Cahyanti di tengah malam itu mengejutkan warga di Gang Hobu Huta III, Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun.

Dewi panik dan histeris sekaligus takut ketika menyaksikan api membakar tubuh ibunya.

Malam itu, tepatnya Senin (28/11) sekira pukul 23.30 WIB, kondisi rumahnya gelap gulita. Dewi yang seharian merasa gelisah, terjaga dari tidur.

Dia pun bangkit dari ranjang dan melangkah keluar menuju kamar sang ibu Nurintan br Rambe, 45.

Namun, begitu sampai di depan kamar wanita yang melahirkannya itu, Dewi kaget. Ia melihat cahaya api dari benda yang terbakar.

Dan, ketika didekati, yang terbakar adalah ibunya. Saat itu kondisi Nurintan masih terlihat sadar. Dia masih bisa berjalan dan berusaha menyelamatkan diri, walau sebagian tubuhnya sudah dijalari api.

“Saya lihat ibu masih sadar dan berjalan. Tapi wajahnya sudah dipenuhi dengan darah. Lalu saya teriak dan berusaha menolong ibu dengan mengeluarkaannya dari kamar. Sebab bagian kamar ibu juga sudah terbakar,” cerita Dewi sambil menangis mengingat kejadian.

Tetangga yang mendengar teriakan Dewi tadi, satu per satu datang ke lokasi.

Mereka langsung berusaha memadamkan api yang membakar Nurintan dan dinding kamar yang mulai membesar.

“Memang sewaktu teriak minta tolong itu, saya sempat membuka pintu rumah. Maksud saya agar siapa pun yang datang menolong, bisa masuk,” tambahnya.

Setelah api padam, Nurintan langsung dilarikan ke pengobatan alternatif yang berada dekat rumah korban.

Namun karena luka bakar yang diderita cukup parah, Nurintan dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Pematangsiantar.

Tetapi, takdir berkata lain. Nurintan tak bertahan lama. Dia pun menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/