27.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Hadiri Natal Oikumene, Gubsu Ajak Bergandeng Tangan

Pdt Gomar Gultom dalam khotbahnya mengatakan, selama ini kehidupan manusia diatur oleh hukum pembalasan. Kejahatan dibalas dengan kejahatan dan kebaikan dibalas kebaikan. Orang berbuat baik kepada sesamanya karena berharap suatu hari kelak, sehingga hidup ini diatur orang lain. “Kondisi seperti itu membuat kita tidak bisa berdamai dengan sesama, kita diatur hukum pembalasan,” ucapnya.

Damai kata Pdt Gomar sangat didambakan dan dicita-citakan setiap orang di dunia ini. Tapi sekarang tidak jarang agama dijadikan menebar kebencian, Kristen juga kerap menebar kebencian. Khotbah-khotbah di gereja kerap merangsang konflik dan ujaran kebencian. “Antardenominasi gereja saja sering saling menjelekkan, padahal sama-sama Kristen,” katanya.

Kerakusan juga kata Pdt Gomar melanda umat manusia, sehingga damai sejahtera hilang akibat ambisi yang tidak perduli keadilan. “Kita tidak pernah merasa cukup, di keseharian kita juga konsumtif, kerakusan tidak terbatas sehingga menciptakan irih dengki, tidak bisa senang melihat orang yang memiliki kelebihan,” tuturnya.

Ketua FKKGSU Uskup Agung Medan Dr AB Sinaga OFM Cap dalam sambutannya mengatakan bahwa hendaknya damai sejahtera Allah tinggal di hati umat kristiani. Dalam sambutan itu Uskup mengatakan bahwa ada 4 isi dari Surat Syafaat Natal PGI dan KWI yaitu umat Kristiani harus menunjukkan damai sejahtera dalam kehidupan bergereja dan bernegara. Kedua umat katolik dan protestan harus mengikrarkan janji dalan menjakankan acaran cinta kasih. Ketiga menggalang persaudaraan dan saling mengakui satu sama lain. Keempat bahwa umat Kristiani harus berani menggalabg kebersamaan dan menghormati keyakinan agama lain. (prn/ila)

 

Pdt Gomar Gultom dalam khotbahnya mengatakan, selama ini kehidupan manusia diatur oleh hukum pembalasan. Kejahatan dibalas dengan kejahatan dan kebaikan dibalas kebaikan. Orang berbuat baik kepada sesamanya karena berharap suatu hari kelak, sehingga hidup ini diatur orang lain. “Kondisi seperti itu membuat kita tidak bisa berdamai dengan sesama, kita diatur hukum pembalasan,” ucapnya.

Damai kata Pdt Gomar sangat didambakan dan dicita-citakan setiap orang di dunia ini. Tapi sekarang tidak jarang agama dijadikan menebar kebencian, Kristen juga kerap menebar kebencian. Khotbah-khotbah di gereja kerap merangsang konflik dan ujaran kebencian. “Antardenominasi gereja saja sering saling menjelekkan, padahal sama-sama Kristen,” katanya.

Kerakusan juga kata Pdt Gomar melanda umat manusia, sehingga damai sejahtera hilang akibat ambisi yang tidak perduli keadilan. “Kita tidak pernah merasa cukup, di keseharian kita juga konsumtif, kerakusan tidak terbatas sehingga menciptakan irih dengki, tidak bisa senang melihat orang yang memiliki kelebihan,” tuturnya.

Ketua FKKGSU Uskup Agung Medan Dr AB Sinaga OFM Cap dalam sambutannya mengatakan bahwa hendaknya damai sejahtera Allah tinggal di hati umat kristiani. Dalam sambutan itu Uskup mengatakan bahwa ada 4 isi dari Surat Syafaat Natal PGI dan KWI yaitu umat Kristiani harus menunjukkan damai sejahtera dalam kehidupan bergereja dan bernegara. Kedua umat katolik dan protestan harus mengikrarkan janji dalan menjakankan acaran cinta kasih. Ketiga menggalang persaudaraan dan saling mengakui satu sama lain. Keempat bahwa umat Kristiani harus berani menggalabg kebersamaan dan menghormati keyakinan agama lain. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/