26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Presiden Jokowi Sebut Bandara di Destinasi Prioritas Bakal Naik Kelas

Presiden Joko Widodo menawarkan pariwisata dalam kerjasama dengan Singapore, saat bertemu PM Singapore Lee Hsien Loong di Negeri Singa Putih itu, Kamis (7/9).

SINGAPORE, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo betul-betul serius menawarkan pariwisata ujung tombak dalam kerjasama dengan Singapore. Selain pengembangan ekonomi berbasis digital. Hal itu terekam dalam pembahasan dengan PM Singapore Lee Hsien Loong di Negeri Singa Putih itu, Kamis (7/9).

Salah satu yang dipersentasikan Presiden Jokowi adalah pengembangan bandara di 10 Bali Baru, atau 10 destinasi prioritas.

“Dalam waktu 10 bulan ke depan, bandara di Danau Toba, Labuan Bajo akan diubah menjadi bandara internasional. Harapannya, makin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke indonesia,” tutur Presiden Jokowi.

Statemen presiden itu persis dengan yang apa yang sudah disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi dan Menpar Arief Yahya. Selain Bandara Silangit Danau Toba dan Bandara Komodo Labuan Bajo, juga bandara H.AS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Belitung yang akan menjadi international airport.

Bahkan 2 menteri itu sudah pernah menyampaikan rencana itu kepada pers bersama Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Efendi dan Bupati Belitung di Pantai Tanjung Binga, Belitung 2 September 2016 lalu. Dan awal tahun 2017 sudah disimulasi CIQP-nya, Custom, Immigration, Quaratine and Port-nya.

Bahkan proyeksi Menpar Arief Yahya, semua destinasi yang masuk dalam 10 destinasi prioritas itu harus memiliki bandara internasional. Agar wisatawan bisa terbang langsung menuju ke destinasi yang dikembangkan.

“Indonesia memiliki obyek wisata yang sangat lengkap, wisata sejarah, budaya, alam, kuliner ataupun belanja. Destinasi baru terus dikembangkan termasuk ‘Ten New Bali’,” kata Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi ingin Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama dan menyinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata. “Singapore punya teknologi dan man made. Indonesia punya alam dan budaya, maka sinergi antar Indonesia Singapore dalam marketing akan saling menguatkan sektor pariwisata,” kata Menpar Arief.

Presiden Jokowi juga menambahkan, bentuk kerjasama dalam bentuk pengembangan destinasi wisata bersama (joint destinations), kerja sama pengoperasian wisata kapal pesiar, pembangunan dermaga kapal pesiar, peningkatan investasi infrastruktur pariwisata, serta kerja sama pengembangan Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).

“Kami melakukan pertemuan di sini untuk mewakili kedua pemerintah. Dan kita melihat aspek menguntungkan dalam wisata bahari,” jelas Jokowi.

Presiden Joko Widodo menawarkan pariwisata dalam kerjasama dengan Singapore, saat bertemu PM Singapore Lee Hsien Loong di Negeri Singa Putih itu, Kamis (7/9).

SINGAPORE, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo betul-betul serius menawarkan pariwisata ujung tombak dalam kerjasama dengan Singapore. Selain pengembangan ekonomi berbasis digital. Hal itu terekam dalam pembahasan dengan PM Singapore Lee Hsien Loong di Negeri Singa Putih itu, Kamis (7/9).

Salah satu yang dipersentasikan Presiden Jokowi adalah pengembangan bandara di 10 Bali Baru, atau 10 destinasi prioritas.

“Dalam waktu 10 bulan ke depan, bandara di Danau Toba, Labuan Bajo akan diubah menjadi bandara internasional. Harapannya, makin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke indonesia,” tutur Presiden Jokowi.

Statemen presiden itu persis dengan yang apa yang sudah disampaikan Menhub Budi Karya Sumadi dan Menpar Arief Yahya. Selain Bandara Silangit Danau Toba dan Bandara Komodo Labuan Bajo, juga bandara H.AS. Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Belitung yang akan menjadi international airport.

Bahkan 2 menteri itu sudah pernah menyampaikan rencana itu kepada pers bersama Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Efendi dan Bupati Belitung di Pantai Tanjung Binga, Belitung 2 September 2016 lalu. Dan awal tahun 2017 sudah disimulasi CIQP-nya, Custom, Immigration, Quaratine and Port-nya.

Bahkan proyeksi Menpar Arief Yahya, semua destinasi yang masuk dalam 10 destinasi prioritas itu harus memiliki bandara internasional. Agar wisatawan bisa terbang langsung menuju ke destinasi yang dikembangkan.

“Indonesia memiliki obyek wisata yang sangat lengkap, wisata sejarah, budaya, alam, kuliner ataupun belanja. Destinasi baru terus dikembangkan termasuk ‘Ten New Bali’,” kata Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi ingin Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama dan menyinergikan keunggulan yang dimiliki kedua negara di bidang pariwisata. “Singapore punya teknologi dan man made. Indonesia punya alam dan budaya, maka sinergi antar Indonesia Singapore dalam marketing akan saling menguatkan sektor pariwisata,” kata Menpar Arief.

Presiden Jokowi juga menambahkan, bentuk kerjasama dalam bentuk pengembangan destinasi wisata bersama (joint destinations), kerja sama pengoperasian wisata kapal pesiar, pembangunan dermaga kapal pesiar, peningkatan investasi infrastruktur pariwisata, serta kerja sama pengembangan Meeting, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE).

“Kami melakukan pertemuan di sini untuk mewakili kedua pemerintah. Dan kita melihat aspek menguntungkan dalam wisata bahari,” jelas Jokowi.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/