25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Harga Emas Mulai Turun

Rusia Klaim Temukan Vaksin Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Harga emas belakangan hari mulai turun. Sebelumnya, harganya menembus $2.070 per ons troy. Saat ini, harga emas ditransaksikan di kisaran level $1.890 per ons troy. Penurunan harga ini dikarenakan klaim Rusia yang menemukan vaksin untuk Covid-19.

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menjelaskan temuan vaksi tersebut menekan kinerja harga emas. Karena memang memburuknya kondisi ekonomi belakangan ini dipicu oleh penyebaran Covid-19 yang memaksa banyak negara masuk ke dalam jurang resesi.

“Ini yang sebenarnya menjadi pokok permasalahan yang memicu terjadinya kenaikan emas sebelumnya,”  ungkap Benjamin, Rabu (12/8).

Tekanan pada harga emas saat ini, kata dia, masih dipengaruhi oleh sentimen temuan vaksin tersebut. Walaupun pada dasarnya perkembangan pengembangan vaksin belakangan ini santer terdengar dengan ragam progres yang positif.

Meskipun kerap diwarnai dengan sikap pesimis dari para ahli baik itu kapan akan diproduksi masal, dan yang tak kalah penting adalah efektifitas vaksin dalam menangkal corona yang belakangan kembali di ragukan.

Di sisi lainnya, membaiknya kinerja US Dolar setelah data pengangguran di AS membaik, juga turut memudarkan harga emas dunia. US Dolar kembali diburu investor yang tercermin dari surat utang AS tenor 10 tahun yang juga mengalami kenaikan.

“Harga emas akan memudar seandainya penyebaran Covid-19 mampu ditangkal. Dan klaim temuan vaksin sejauh ini menjadi salah satu sentimen negatif bagi harga emas itu sendiri,” ucapnya.

Namun, motor penggerak penguatan harga emas masih ada. Terlebih jika resesi masih menghantui banyak negara yang bisa saja membuat emas kembali mengalami kenaikan. Atau justru memburuknya hubungan politik dan dagang antara AS dengan China serta sejumlah negara lainnya.

Tetapi momentum penguatan harga emas saat ini akan sirna setidaknya hingga Pemilu di AS November mendatang berakhir. Dan jika tatanan ekonomi masyarakat kembali seperti sedia kala nantinya, bukan tidak mungkin harga emas akan stagnan dan cenderung mengalami penurunan.

Akan tetapi, jika nantinya Presiden AS Donald Trump kembali terpilih, bukan tidak mungkin harga emas masih akan bergerak dengan kecenderungan naik. Jadi yang perlu dilihat itu adalah ekspektasi terkait dengan perkembangan politik maupun ekonomi kedepan.

 Dan jika mengacu kepada harga US Dolar terhadap Rupiah yang di level Rp14.645 per US Dolar, maka harga emas sejauh ini di kisaran Rp893 ribu per gram untuk logam mulia.

“Jadi sebaiknya tahan nafsu dulu untuk membeli emas. Terus amati perkembangan terkini terkait Covid-19, resesi serta hubungan dagang antar negara,” tandasnya.(gus/ram)

Rusia Klaim Temukan Vaksin Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Harga emas belakangan hari mulai turun. Sebelumnya, harganya menembus $2.070 per ons troy. Saat ini, harga emas ditransaksikan di kisaran level $1.890 per ons troy. Penurunan harga ini dikarenakan klaim Rusia yang menemukan vaksin untuk Covid-19.

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menjelaskan temuan vaksi tersebut menekan kinerja harga emas. Karena memang memburuknya kondisi ekonomi belakangan ini dipicu oleh penyebaran Covid-19 yang memaksa banyak negara masuk ke dalam jurang resesi.

“Ini yang sebenarnya menjadi pokok permasalahan yang memicu terjadinya kenaikan emas sebelumnya,”  ungkap Benjamin, Rabu (12/8).

Tekanan pada harga emas saat ini, kata dia, masih dipengaruhi oleh sentimen temuan vaksin tersebut. Walaupun pada dasarnya perkembangan pengembangan vaksin belakangan ini santer terdengar dengan ragam progres yang positif.

Meskipun kerap diwarnai dengan sikap pesimis dari para ahli baik itu kapan akan diproduksi masal, dan yang tak kalah penting adalah efektifitas vaksin dalam menangkal corona yang belakangan kembali di ragukan.

Di sisi lainnya, membaiknya kinerja US Dolar setelah data pengangguran di AS membaik, juga turut memudarkan harga emas dunia. US Dolar kembali diburu investor yang tercermin dari surat utang AS tenor 10 tahun yang juga mengalami kenaikan.

“Harga emas akan memudar seandainya penyebaran Covid-19 mampu ditangkal. Dan klaim temuan vaksin sejauh ini menjadi salah satu sentimen negatif bagi harga emas itu sendiri,” ucapnya.

Namun, motor penggerak penguatan harga emas masih ada. Terlebih jika resesi masih menghantui banyak negara yang bisa saja membuat emas kembali mengalami kenaikan. Atau justru memburuknya hubungan politik dan dagang antara AS dengan China serta sejumlah negara lainnya.

Tetapi momentum penguatan harga emas saat ini akan sirna setidaknya hingga Pemilu di AS November mendatang berakhir. Dan jika tatanan ekonomi masyarakat kembali seperti sedia kala nantinya, bukan tidak mungkin harga emas akan stagnan dan cenderung mengalami penurunan.

Akan tetapi, jika nantinya Presiden AS Donald Trump kembali terpilih, bukan tidak mungkin harga emas masih akan bergerak dengan kecenderungan naik. Jadi yang perlu dilihat itu adalah ekspektasi terkait dengan perkembangan politik maupun ekonomi kedepan.

 Dan jika mengacu kepada harga US Dolar terhadap Rupiah yang di level Rp14.645 per US Dolar, maka harga emas sejauh ini di kisaran Rp893 ribu per gram untuk logam mulia.

“Jadi sebaiknya tahan nafsu dulu untuk membeli emas. Terus amati perkembangan terkini terkait Covid-19, resesi serta hubungan dagang antar negara,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/