26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Polisi Berharap Rekaman 3 CCTV di Lokasi

Foto: Gatha Ginting/POSMETRO  MEDAN/JPNN Sarniem (58), (tengah) meninggalkan Polsek Delitua, Selasa (1/7). Perampok menembak mobil pengusaha swalayan ini hingga mengenai sopir korban, di Jl.Delitua Kilometer 10. Akibatnya, sopir kritis, sementara perampok membawa kabur uang ratusan juta.
Foto: Gatha Ginting/POSMETRO MEDAN/JPNN
Sarniem (58), (tengah) meninggalkan Polsek Delitua, Selasa (1/7). Perampok menembak mobil pengusaha swalayan ini hingga mengenai sopir korban, di Jl.Delitua Kilometer 10. Akibatnya, sopir kritis, sementara perampok membawa kabur uang ratusan juta.

SUMUTPOS.CO – Aksi perampok bersenjata api di kawasan Deli Tua membuat Tim Gabungan Reskrim Polresta Medan langsung menyisir lokasi untuk mencari CCTV dan keterangan para saksi. Akibat kejadian itu, Jalan Besar Deli Tua sempat macet selama 2 jam.

Hanya saja pencarian polisi tak berjalan mulus. Terlebih ketiga pemilik CCTV di sekitar lokasi kejadian belum bisa ditemui. Namun polisi yakin akan mendapatkan rekaman CCTV tersebut.

CCTV yang diyakini polisi merekam peristiwa perampokan itu terpasang di gudang pengolahan sarang burung Walet tak jauh dari lokasi kejadian. Namun polisi tidak dapat membukanya karena pemilik gudang tidak berada di tempat dan pegawai tidak mengetahui caranya.

“Kita sudah periksa CCTV-nya dan tidak dapat kita buka. Makanya kita tunggu pemiliknya karena dia yang bisa membukanya. Kalau di dalam hanya penjaga gudang saja, manatau mereka. Kita juga perlu kordinasi dengan pemiliknya,” beber Kanit Ranmor Polresta Medan, Iptu Bambang G Hutabarat di lokasi.

Mengenai langkah selanjutnya, pihaknya masih mendalami keterangan saksi korban. “Masih kita lacak, kita juga kordinasi dengan Polsek Deli Tua untuk mengetahui suasana lokasi yang biasa main kasus seperti ini,” ucapnya.

Amatan di lokasi, jika letak CCTV yang terpasang di atas samping kiri gerbang gudang aktif, tak tertutup kemungkinan aksi perampokan itu terekam. Pasalnya jarak antara TKP dan letak CCTV hanya 5 meter.

Sedangkan sebuah CCTV lagi yang terpasang di bagian kanan gedung dapat merekam aksi para pelaku ketika memepet mobil korban. Di lain tempat, petugas juga melihat CCTV yang berada di samping grosis CV. Pemimpin di Jalan Besar Deli Tua, namun wajah pelaku tidak begitu jelas. Hanya pengendara dan warga yang akan terekam.

“Yang naik Yamaha Vixion tidak ada terekam, hanya warga dan pembeli lainnya saja. Tinggal CCTV dari gudang itulah harapan, mudah-mudahan pemiliknya mau kerja sama. Karena tempatnya itu jarang rumah warga, yang ada hanya gudang dan panglong, kalau panglongnya tidak ada,” tandas salah seorang petugas Reskrim Polresta.

Terpisah, Kapolsek Deli Tua, Kompol Anggoro Wicaksono menegaskan masih mendalami kasus ini dengan memeriksa beberapa saksi mata. “Kita sudah cek TKP dan akan mengejar para pelaku. Kita juga sudah diback up oleh Jahtanras Polresta Medan. Untuk CCTV, belum bisa saya katakan. Intinya, kami masih mendalaminya,” terangnya.

Terkait adanya keterlibatan oknum aparat, mantan Kapolsek Helvetia itu enggan berkomentar dengan alasan masih penyelidikan. “Masih diselidiki, belum ada mengarah kemana-mana. Dan, kita sudah mengamankan sejumlah selongsongan peluru yang kita duga dari senjata FN. Nanti juga kami beritahu bila ada perkembangan. Sudah ya,” tandasnya sembari masuk ke ruangannya.

Informasi dihimpun di kepolisian diketahui, peluru yang ditemukan di lokasi merupakan jenis caliber 9 sebanyak 5 selongsong. Barang bukti tersebut saat ini telah diperiksa di labfor. Dari mana asal peluru itu petugas masih belum mengetahui pasti. “Jenis kaliber 9, ada 5 selongsongan tadi kita temukan, mungkin mau dibawa ke Labforla,” ujar sumber tersebut.

Disebutkan pula, para pelaku sempat kabur ke arah lokasi kuburan cina di Delitua. Hanya saja warga tak berani membuntuti pelaku lantaran takut malah menjadi korban.

“Makanya, kami juga curiga lari ke sana (Kuburan Cina). Tapi, nunggu hasil perintah atasan dululah bos,” ucapnya lagi.

Menurut sumber tersebut, pelaku merupakan orang terlatih yang berani beraksi di lokasi ramai dan tenang menembak korbannya. “Kami juga bentuk tim untuk mengejar para pelaku. Karena pelaku ini punya nyali juga main di daerah ramai dan menembak dengan tenang. Sudah terlatih mungkin para pelaku,” bebernya di sekitar lokasi.

“Kami juga masih berjaga di sekitar lokasi, manatau ada petunjuk lainnya untuk menangkap para pelaku,” sambungnya.

Sementara itu salah seorang warga yang ikut diperiksa polisi sebagai saksi menuturkan sempat berhadapan langsung dengan para pelaku. Hal itu berlangsung saat pria paroh baya ini bermaksud menolong korban yang bersimbah darah.

“Pas mau kutolong, aku mau ditembak pulak, aku mundur dan tidak berani dekat lagi. Selajutnya, aku menunggu hingga perampok membawa kabur uang itu. Nah, setelah mereka kabur, aku dekatin mobilnya dan kulihat sopirnya sudah berdarah-darah, aku langsung membawanya ke rumah sakit Sembiring. Sampe sana, diarahkan ke rumah sakit Elisabet karena lukanya cukup parah,” bebernya di halaman Polsek Deli Tua.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Ardi, anak korban menuturkan bahwa uang yang dibawa kabur pelaku berkisar Rp20 juta. “Kalau tidak salah, mamak bawa uang sekitar ratusan juta ke bank, namun uang yang dibawa perampoknya hanya Rp20 juta saja,” tuturnya.

Ardi sendiri tak dapat menduga-duga siapa pelaku yang merampok ibunya. “Kalau untuk kecurigaan, belum ada bang, karena supir juga dekat dan tidak ada sakit hati kepada kami. Mungkin sudah diikuti mamak dari rumah kami. Tapi, biarla dulu mamak tenang karena dia masih syok, kami juga masih menduga-duga ini. Dan, sudah buat laporan ke Polsek Deli Tua,” terang Ardi. (gib/bd)

Foto: Gatha Ginting/POSMETRO  MEDAN/JPNN Sarniem (58), (tengah) meninggalkan Polsek Delitua, Selasa (1/7). Perampok menembak mobil pengusaha swalayan ini hingga mengenai sopir korban, di Jl.Delitua Kilometer 10. Akibatnya, sopir kritis, sementara perampok membawa kabur uang ratusan juta.
Foto: Gatha Ginting/POSMETRO MEDAN/JPNN
Sarniem (58), (tengah) meninggalkan Polsek Delitua, Selasa (1/7). Perampok menembak mobil pengusaha swalayan ini hingga mengenai sopir korban, di Jl.Delitua Kilometer 10. Akibatnya, sopir kritis, sementara perampok membawa kabur uang ratusan juta.

SUMUTPOS.CO – Aksi perampok bersenjata api di kawasan Deli Tua membuat Tim Gabungan Reskrim Polresta Medan langsung menyisir lokasi untuk mencari CCTV dan keterangan para saksi. Akibat kejadian itu, Jalan Besar Deli Tua sempat macet selama 2 jam.

Hanya saja pencarian polisi tak berjalan mulus. Terlebih ketiga pemilik CCTV di sekitar lokasi kejadian belum bisa ditemui. Namun polisi yakin akan mendapatkan rekaman CCTV tersebut.

CCTV yang diyakini polisi merekam peristiwa perampokan itu terpasang di gudang pengolahan sarang burung Walet tak jauh dari lokasi kejadian. Namun polisi tidak dapat membukanya karena pemilik gudang tidak berada di tempat dan pegawai tidak mengetahui caranya.

“Kita sudah periksa CCTV-nya dan tidak dapat kita buka. Makanya kita tunggu pemiliknya karena dia yang bisa membukanya. Kalau di dalam hanya penjaga gudang saja, manatau mereka. Kita juga perlu kordinasi dengan pemiliknya,” beber Kanit Ranmor Polresta Medan, Iptu Bambang G Hutabarat di lokasi.

Mengenai langkah selanjutnya, pihaknya masih mendalami keterangan saksi korban. “Masih kita lacak, kita juga kordinasi dengan Polsek Deli Tua untuk mengetahui suasana lokasi yang biasa main kasus seperti ini,” ucapnya.

Amatan di lokasi, jika letak CCTV yang terpasang di atas samping kiri gerbang gudang aktif, tak tertutup kemungkinan aksi perampokan itu terekam. Pasalnya jarak antara TKP dan letak CCTV hanya 5 meter.

Sedangkan sebuah CCTV lagi yang terpasang di bagian kanan gedung dapat merekam aksi para pelaku ketika memepet mobil korban. Di lain tempat, petugas juga melihat CCTV yang berada di samping grosis CV. Pemimpin di Jalan Besar Deli Tua, namun wajah pelaku tidak begitu jelas. Hanya pengendara dan warga yang akan terekam.

“Yang naik Yamaha Vixion tidak ada terekam, hanya warga dan pembeli lainnya saja. Tinggal CCTV dari gudang itulah harapan, mudah-mudahan pemiliknya mau kerja sama. Karena tempatnya itu jarang rumah warga, yang ada hanya gudang dan panglong, kalau panglongnya tidak ada,” tandas salah seorang petugas Reskrim Polresta.

Terpisah, Kapolsek Deli Tua, Kompol Anggoro Wicaksono menegaskan masih mendalami kasus ini dengan memeriksa beberapa saksi mata. “Kita sudah cek TKP dan akan mengejar para pelaku. Kita juga sudah diback up oleh Jahtanras Polresta Medan. Untuk CCTV, belum bisa saya katakan. Intinya, kami masih mendalaminya,” terangnya.

Terkait adanya keterlibatan oknum aparat, mantan Kapolsek Helvetia itu enggan berkomentar dengan alasan masih penyelidikan. “Masih diselidiki, belum ada mengarah kemana-mana. Dan, kita sudah mengamankan sejumlah selongsongan peluru yang kita duga dari senjata FN. Nanti juga kami beritahu bila ada perkembangan. Sudah ya,” tandasnya sembari masuk ke ruangannya.

Informasi dihimpun di kepolisian diketahui, peluru yang ditemukan di lokasi merupakan jenis caliber 9 sebanyak 5 selongsong. Barang bukti tersebut saat ini telah diperiksa di labfor. Dari mana asal peluru itu petugas masih belum mengetahui pasti. “Jenis kaliber 9, ada 5 selongsongan tadi kita temukan, mungkin mau dibawa ke Labforla,” ujar sumber tersebut.

Disebutkan pula, para pelaku sempat kabur ke arah lokasi kuburan cina di Delitua. Hanya saja warga tak berani membuntuti pelaku lantaran takut malah menjadi korban.

“Makanya, kami juga curiga lari ke sana (Kuburan Cina). Tapi, nunggu hasil perintah atasan dululah bos,” ucapnya lagi.

Menurut sumber tersebut, pelaku merupakan orang terlatih yang berani beraksi di lokasi ramai dan tenang menembak korbannya. “Kami juga bentuk tim untuk mengejar para pelaku. Karena pelaku ini punya nyali juga main di daerah ramai dan menembak dengan tenang. Sudah terlatih mungkin para pelaku,” bebernya di sekitar lokasi.

“Kami juga masih berjaga di sekitar lokasi, manatau ada petunjuk lainnya untuk menangkap para pelaku,” sambungnya.

Sementara itu salah seorang warga yang ikut diperiksa polisi sebagai saksi menuturkan sempat berhadapan langsung dengan para pelaku. Hal itu berlangsung saat pria paroh baya ini bermaksud menolong korban yang bersimbah darah.

“Pas mau kutolong, aku mau ditembak pulak, aku mundur dan tidak berani dekat lagi. Selajutnya, aku menunggu hingga perampok membawa kabur uang itu. Nah, setelah mereka kabur, aku dekatin mobilnya dan kulihat sopirnya sudah berdarah-darah, aku langsung membawanya ke rumah sakit Sembiring. Sampe sana, diarahkan ke rumah sakit Elisabet karena lukanya cukup parah,” bebernya di halaman Polsek Deli Tua.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Ardi, anak korban menuturkan bahwa uang yang dibawa kabur pelaku berkisar Rp20 juta. “Kalau tidak salah, mamak bawa uang sekitar ratusan juta ke bank, namun uang yang dibawa perampoknya hanya Rp20 juta saja,” tuturnya.

Ardi sendiri tak dapat menduga-duga siapa pelaku yang merampok ibunya. “Kalau untuk kecurigaan, belum ada bang, karena supir juga dekat dan tidak ada sakit hati kepada kami. Mungkin sudah diikuti mamak dari rumah kami. Tapi, biarla dulu mamak tenang karena dia masih syok, kami juga masih menduga-duga ini. Dan, sudah buat laporan ke Polsek Deli Tua,” terang Ardi. (gib/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/