25 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Bodi Kurus Kayak Tripleks, Istri Terus Menerus Dihina Suami

Istri kurus-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Mendapatkan istri kurus kerempeng dengan body ala tripleks tampaknya merupakan aib dan penderitaan yang luar biasa bagi Tongat (25). Karenanya, pada usia perkawinan masih 4 bulan, dia menceraikan istrinya sebut saja Butet (19).

Butet menyebut Tongat tidak pernah puas dengan pelayanannya. Alasannya karena fisiknya yang tidak menarik sebagai seorang perempuan.

”Katanya saya ini terlalu kurus. Body ala tripleks, bokong gak semok. Sakit hati ini, apalagi dibanding-bandingkan dengan wanita lain,” kesah Butet di Pengadilan Agama (PA).

Tapi meski sakit hati, Butet mengaku tidak berani terlalu banyak protes. Sebab selama ini, pernikahannya merupakan hasil perjodohan orang tuanya.

Meski sempat menolak, namun dia tak kuasa membatalkan perjodohan itu karena Tongat adalah anak dari sahabat kecil ayahnya sesama pengusaha besi.

Apalagi, calon ibu mertuanya juga pernah bekerja di Arab Saudi sehingga mereka keluarga yang sangat kaya raya. Menurut Butet, setelah lulus SMA, dirinya ingin melanjutkan kuliah. Namun, orang tuanya menolak lantaran tidak ingin anaknya bekerja.

Orang tuanya berpandangan bahwa perempuan lebih baik tinggal di rumah dan melayani keluarga. Jika pun bekerja, lebih baik membantu bisnis toko pracangan milik orang tuanya yang sudah memiliki beberapa cabang.

Sebagai anak pertama, Butet pun tak bisa menolak keinginan orangtuanya. Dia akhirnya terpaksa menikah dengan Tongat meski tanpa cinta.

”Tapi akhirnya, aku dihina terus sama dia (Tongat, Red). Katanya aku ini kurang menariklah, nggak seksi lah, dan banyak lagi,” jelasnya. Yang paling menjengkelkan, si suami juga sering membandingkannya dengan wanita lain.

Terutama para tetangga baik gadis maupun janda yang memiliki tubuh lebih menarik dibanding dirinya.

Tak kuat terus menerus dibanding-bandingkan dengan wanita lain dan merasa tak diterima seutuhnya oleh sang suami, Butet pun memutuskan untuk menyandang status janda. Baginya, itu lebih baik daripada terus menderita dan dihina. Apalagi, mereka belum dikaruniai anak.

”Alhamdullillah, sekarang saya lebih bersyukur setelah pisah dengan dia. Orangtua juga tidak lagi memaksa saya kawin lagi. Saya sudah daftar kuliah dan bulan depan mau jadi mahasiswa baru. Mungkin dengan melanjutkan kuliah, saya bisa melupakan nestapa perkawinan,” ucapnya.

Sementara itu, Tongat terlihat santai dan tidak terlalu banyak bicara. Dia mengaku sebenarnya sudah berusaha mencintai Butet, namun dia tidak mendapatkan sensasi dan kepuasan dalam berhubungan suami istri, lantaran fisik istrinya yang terlalu kurus.

Dengan gagalnya pernikahannya itu, Tongat mengaku tidak terlalu bersedih. Ia berencana mencari istri sendiri. Tentunya, dengan syarat calon istri punya body seksi dan bokong bahenol.

”Harus yang seksi. Minimal kayak Nikita Mirzani. Kalaupun gendut kayak Nunung, ya nggak masalah. Pokoknya padat berisi,” tukasnya. (jpg)

Istri kurus-Ilustrasi

SUMUTPOS.CO – Mendapatkan istri kurus kerempeng dengan body ala tripleks tampaknya merupakan aib dan penderitaan yang luar biasa bagi Tongat (25). Karenanya, pada usia perkawinan masih 4 bulan, dia menceraikan istrinya sebut saja Butet (19).

Butet menyebut Tongat tidak pernah puas dengan pelayanannya. Alasannya karena fisiknya yang tidak menarik sebagai seorang perempuan.

”Katanya saya ini terlalu kurus. Body ala tripleks, bokong gak semok. Sakit hati ini, apalagi dibanding-bandingkan dengan wanita lain,” kesah Butet di Pengadilan Agama (PA).

Tapi meski sakit hati, Butet mengaku tidak berani terlalu banyak protes. Sebab selama ini, pernikahannya merupakan hasil perjodohan orang tuanya.

Meski sempat menolak, namun dia tak kuasa membatalkan perjodohan itu karena Tongat adalah anak dari sahabat kecil ayahnya sesama pengusaha besi.

Apalagi, calon ibu mertuanya juga pernah bekerja di Arab Saudi sehingga mereka keluarga yang sangat kaya raya. Menurut Butet, setelah lulus SMA, dirinya ingin melanjutkan kuliah. Namun, orang tuanya menolak lantaran tidak ingin anaknya bekerja.

Orang tuanya berpandangan bahwa perempuan lebih baik tinggal di rumah dan melayani keluarga. Jika pun bekerja, lebih baik membantu bisnis toko pracangan milik orang tuanya yang sudah memiliki beberapa cabang.

Sebagai anak pertama, Butet pun tak bisa menolak keinginan orangtuanya. Dia akhirnya terpaksa menikah dengan Tongat meski tanpa cinta.

”Tapi akhirnya, aku dihina terus sama dia (Tongat, Red). Katanya aku ini kurang menariklah, nggak seksi lah, dan banyak lagi,” jelasnya. Yang paling menjengkelkan, si suami juga sering membandingkannya dengan wanita lain.

Terutama para tetangga baik gadis maupun janda yang memiliki tubuh lebih menarik dibanding dirinya.

Tak kuat terus menerus dibanding-bandingkan dengan wanita lain dan merasa tak diterima seutuhnya oleh sang suami, Butet pun memutuskan untuk menyandang status janda. Baginya, itu lebih baik daripada terus menderita dan dihina. Apalagi, mereka belum dikaruniai anak.

”Alhamdullillah, sekarang saya lebih bersyukur setelah pisah dengan dia. Orangtua juga tidak lagi memaksa saya kawin lagi. Saya sudah daftar kuliah dan bulan depan mau jadi mahasiswa baru. Mungkin dengan melanjutkan kuliah, saya bisa melupakan nestapa perkawinan,” ucapnya.

Sementara itu, Tongat terlihat santai dan tidak terlalu banyak bicara. Dia mengaku sebenarnya sudah berusaha mencintai Butet, namun dia tidak mendapatkan sensasi dan kepuasan dalam berhubungan suami istri, lantaran fisik istrinya yang terlalu kurus.

Dengan gagalnya pernikahannya itu, Tongat mengaku tidak terlalu bersedih. Ia berencana mencari istri sendiri. Tentunya, dengan syarat calon istri punya body seksi dan bokong bahenol.

”Harus yang seksi. Minimal kayak Nikita Mirzani. Kalaupun gendut kayak Nunung, ya nggak masalah. Pokoknya padat berisi,” tukasnya. (jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/