31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Puluhan Preman Sambu Bacok Laia Bersaudara

Foto: Tuntun/Posmetro Medan/JPNN Sebahagia Laia (kiri) dan Yustama Laia (kanan), korban pembacokan preman, saat berada di RSUD dr Pirngadi Medan.
Foto: Tuntun/Posmetro Medan/JPNN
Sebahagia Laia (kiri) dan Yustama Laia (kanan), korban pembacokan preman, saat berada di RSUD dr Pirngadi Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan preman Sambu mengamuk dan membacoki abang beradik di Jalan Veteran, Sambu, Rabu (4/12) pukul 06.00 wib. Sebahagia Laia (23) dan Yustama Laia (24) yang menjadi korban pun harus dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan, setelah tangan dan kepala mereka ditebas kelewang.

Pembacokan itu bermula saat Sebahagia dan Yustama melintas di Jalan Veteran, usai mengantar barang milik sewanya. Begitu berada di pertengahan jalan, becak barang milik keduanya dihadang beberapa pria dan terjadi cek-cok mulut.

Mengetahui Sebahagia dan Yustama dihadang preman, rekan-rekannya yang merupakan penarik becak barang, berdatangan untuk memberikan bantuan. Hal itu membuat rekan preman-preman Sambu tadi merasa tertantang.

Selang beberapa menit, bermunculanlah puluhan pria menenteng kelewang dan broti. Kelompok Sebahagia dan Yustama langsung diserang. Hal itu membuat kondisi pasar ricuh.

Puluhan OTK tadi pun langsung membacokinya. Merasa nyawa terancam, Sebahagia pun berusaha melarikan diri. Mengetahui rekannya kabur, Yustama pun mencoba melarikan diri. Namun saat pelarian tersebut keduanya mengalami luka bacokan di tangan dan di kepala.

Setelah mendapat bacokan di bagian kepala, Yustama pun tersungkur ke tanah. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung memboyong korban ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan Bahagian yang melarikan diri lebih dahulu sudah masuk RSUD dr Pirngadi Medan untuk mengobati luka bacok di bagian tangannya.

“Tadi aku mau pulang. Pas melintas di Jalan Veteran, puluhan orang membawa broti dan kelewang mendekatiku dan bertanya kenapa aku lewat situ. Yah kubilang lah aku mencari makan. Setelah itu mereka langsung membacok tanganku. Dan larilah aku,” ujar Sebahagia kepada kru koran ini saat berada di rumah sakit.

Dia juga menambahkan bahwa sebelumnya dia sudah tahu bahwa orang yang bersuku Nias di Larang melintas di Jalan Veteran oleh preman di daerah tersebut. Akan tetapi korban tidak tahu permasalahnya mengapa orang itu dilarang melintas dari daerah teresebut.

“Memang aku udah tahu kalau orang Nias dilarang melintas dari Jalan Veteran. Kenapa dilarang, aku tidak tahu. Mungkin ada dulu permasalahannya,” ujar pria yang mengaku sudah bekerja selama 1,5 tahun sebagai tukang becak di Pasar Sambu tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh Yustama, dia mengaku tidak tahu apa permasalahan yang membuat mereka di larang melintas di daerah Jalan Veteran tersebut. “Padahal kami cuman cari makannya. Tapi mengapa orang itu membacoki kami,” ujarnya saat berada di ruang 7-8 Lantai 4 RSUD dr Pirngadi Medan.

Sementara dari amatan kru koran ini, Yustama Laia mengalami luka di bagian kepala dan kening dan mendapatkan 18 jahitan. Sementara Sebahagia mendapat 26 jahitan atas luka yang di deritanya di bagian lengan dan Jari tangan kanan. “Sudah siap di jahit dan sekarang lagi pemulihan. Sebahagia sudah diperbolehkan pulang, sementara Yustama harus dirawat di ruang 7-8,” ujar salah satu perawat saat disambangi kru koran ini.

Berdasarkan keterangan Panit Reskrim Polsek Medan Kota, Ipda Samosir menyebut masih memburu pelaku pembacokan. “Dua orang dirawat di rumah sakit. Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya dan para pelaku masih dalam pengejaran,” ujar Ipda Samosir.

Kapolsek Medan Kota Kompol PH Sinaga bahkan berjanji akan segera menangkap para pelaku. “Akan segera kita upayakan menangkap para pelaku pembacokan,” janji Kapolsek Medan Kota. (tun/amr/bud)

Foto: Tuntun/Posmetro Medan/JPNN Sebahagia Laia (kiri) dan Yustama Laia (kanan), korban pembacokan preman, saat berada di RSUD dr Pirngadi Medan.
Foto: Tuntun/Posmetro Medan/JPNN
Sebahagia Laia (kiri) dan Yustama Laia (kanan), korban pembacokan preman, saat berada di RSUD dr Pirngadi Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan preman Sambu mengamuk dan membacoki abang beradik di Jalan Veteran, Sambu, Rabu (4/12) pukul 06.00 wib. Sebahagia Laia (23) dan Yustama Laia (24) yang menjadi korban pun harus dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan, setelah tangan dan kepala mereka ditebas kelewang.

Pembacokan itu bermula saat Sebahagia dan Yustama melintas di Jalan Veteran, usai mengantar barang milik sewanya. Begitu berada di pertengahan jalan, becak barang milik keduanya dihadang beberapa pria dan terjadi cek-cok mulut.

Mengetahui Sebahagia dan Yustama dihadang preman, rekan-rekannya yang merupakan penarik becak barang, berdatangan untuk memberikan bantuan. Hal itu membuat rekan preman-preman Sambu tadi merasa tertantang.

Selang beberapa menit, bermunculanlah puluhan pria menenteng kelewang dan broti. Kelompok Sebahagia dan Yustama langsung diserang. Hal itu membuat kondisi pasar ricuh.

Puluhan OTK tadi pun langsung membacokinya. Merasa nyawa terancam, Sebahagia pun berusaha melarikan diri. Mengetahui rekannya kabur, Yustama pun mencoba melarikan diri. Namun saat pelarian tersebut keduanya mengalami luka bacokan di tangan dan di kepala.

Setelah mendapat bacokan di bagian kepala, Yustama pun tersungkur ke tanah. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung memboyong korban ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan Bahagian yang melarikan diri lebih dahulu sudah masuk RSUD dr Pirngadi Medan untuk mengobati luka bacok di bagian tangannya.

“Tadi aku mau pulang. Pas melintas di Jalan Veteran, puluhan orang membawa broti dan kelewang mendekatiku dan bertanya kenapa aku lewat situ. Yah kubilang lah aku mencari makan. Setelah itu mereka langsung membacok tanganku. Dan larilah aku,” ujar Sebahagia kepada kru koran ini saat berada di rumah sakit.

Dia juga menambahkan bahwa sebelumnya dia sudah tahu bahwa orang yang bersuku Nias di Larang melintas di Jalan Veteran oleh preman di daerah tersebut. Akan tetapi korban tidak tahu permasalahnya mengapa orang itu dilarang melintas dari daerah teresebut.

“Memang aku udah tahu kalau orang Nias dilarang melintas dari Jalan Veteran. Kenapa dilarang, aku tidak tahu. Mungkin ada dulu permasalahannya,” ujar pria yang mengaku sudah bekerja selama 1,5 tahun sebagai tukang becak di Pasar Sambu tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh Yustama, dia mengaku tidak tahu apa permasalahan yang membuat mereka di larang melintas di daerah Jalan Veteran tersebut. “Padahal kami cuman cari makannya. Tapi mengapa orang itu membacoki kami,” ujarnya saat berada di ruang 7-8 Lantai 4 RSUD dr Pirngadi Medan.

Sementara dari amatan kru koran ini, Yustama Laia mengalami luka di bagian kepala dan kening dan mendapatkan 18 jahitan. Sementara Sebahagia mendapat 26 jahitan atas luka yang di deritanya di bagian lengan dan Jari tangan kanan. “Sudah siap di jahit dan sekarang lagi pemulihan. Sebahagia sudah diperbolehkan pulang, sementara Yustama harus dirawat di ruang 7-8,” ujar salah satu perawat saat disambangi kru koran ini.

Berdasarkan keterangan Panit Reskrim Polsek Medan Kota, Ipda Samosir menyebut masih memburu pelaku pembacokan. “Dua orang dirawat di rumah sakit. Kita belum bisa pastikan apa penyebabnya dan para pelaku masih dalam pengejaran,” ujar Ipda Samosir.

Kapolsek Medan Kota Kompol PH Sinaga bahkan berjanji akan segera menangkap para pelaku. “Akan segera kita upayakan menangkap para pelaku pembacokan,” janji Kapolsek Medan Kota. (tun/amr/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/