29 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Kompol Fahrizal Sakit Jiwa Berat

Foto: Istimewa
Kompol Fahrizal, mantan Kasat Reskrim Polresta Medan, yang saat ini menjabat sebagai Wakapolres Lombok Tengah, masih diobservasi Tim Polda Sumut terkait kasus penembakan adik iparnya hingga tewas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus penembakan Jumingan, adik ipar Kompol Fahrizal yang terjadi 4 April lalu, hingga kini masih terus dalam penyelidikan Direktor reskrimum Polda Sumatera Utara.

Kesulitan untuk menggali motif dari peristiwa tersebut diakui Direktur Reserse Kriminal Umum Poldasu, Kombes Pol Andi Rian sebagai tantangan tersendiri bagi penyidik.

Meski begitu, penyidik Andi Rian memamstikan, kasus ini akan terus bergulir hingga ke pengadilan sebagai proses hukum. “Itu juga sebagai komitmen adanya kepastian hukum dalam kasus ini. Baik kepastian hukum bagi Kompol Fahrizal maupun bagi kepentingan umum,” jelas Andi kepada wartawan di Kapoldasu baru-baru ini.

Guna mendukung proses penyidikan kasus ini, pihak kepolisian juga sudah membantarkan Kompol Fahrizal ke Rumah Sakit Jiwa Prof dr M Ildrem.

Pembantaran tersebut dimaksudkan untuk melakukan observasi terhadap kondisi kejiwaan Kompol Fahrizal yang diakui Andi kerap tidak stabil. Dan, dari hasil observasi yang sudah dilakukan selama empat belas hari, pihak penyidik sudah menerima hasil diagnosa dari penyakit yang diderita mantan Kasat reskrim Polresta Medan tersebut.

Dari hasil diagnosa yang dilakukan tim rumah sakit jiwa Prof dr M Ildrem, disimpulkan bahwa Kompol Fahrizal menderita gangguan jiwa berat yang didiagnosa sebagai Skizofrenia Paranoid.

“Jadi kesimpulan observasi yang kami dapat dari pihak rumah sakit terhadap kondisi kejiwaan Kompol Fahrizal bahwa yang bersangkutan benar-benar sedang mengalami gangguan kejiwaan yang cukup berat,” tegas Andi.

Kesimpulan pihak rumah sakit pun ternyata sesuai dengan pengakuan pihak keluarga Kompol Fahrizal. Bahwa pada tahun 2014 lalu, Kompol Fahrizal juga sempat mengalami kondisi seperti yang dihadapinya saat ini. Perilaku yang dimunculkan pun sama seperti ciri-ciri fisik yang kini terjadi pada Kompol Fahrizal. Dikatakan Andi, saat itu Kompol Fahrizal ditangani dokter kejiwaan Dr Mustafa yang melakukan perawatan.

Foto: Istimewa
Kompol Fahrizal, mantan Kasat Reskrim Polresta Medan, yang saat ini menjabat sebagai Wakapolres Lombok Tengah, masih diobservasi Tim Polda Sumut terkait kasus penembakan adik iparnya hingga tewas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus penembakan Jumingan, adik ipar Kompol Fahrizal yang terjadi 4 April lalu, hingga kini masih terus dalam penyelidikan Direktor reskrimum Polda Sumatera Utara.

Kesulitan untuk menggali motif dari peristiwa tersebut diakui Direktur Reserse Kriminal Umum Poldasu, Kombes Pol Andi Rian sebagai tantangan tersendiri bagi penyidik.

Meski begitu, penyidik Andi Rian memamstikan, kasus ini akan terus bergulir hingga ke pengadilan sebagai proses hukum. “Itu juga sebagai komitmen adanya kepastian hukum dalam kasus ini. Baik kepastian hukum bagi Kompol Fahrizal maupun bagi kepentingan umum,” jelas Andi kepada wartawan di Kapoldasu baru-baru ini.

Guna mendukung proses penyidikan kasus ini, pihak kepolisian juga sudah membantarkan Kompol Fahrizal ke Rumah Sakit Jiwa Prof dr M Ildrem.

Pembantaran tersebut dimaksudkan untuk melakukan observasi terhadap kondisi kejiwaan Kompol Fahrizal yang diakui Andi kerap tidak stabil. Dan, dari hasil observasi yang sudah dilakukan selama empat belas hari, pihak penyidik sudah menerima hasil diagnosa dari penyakit yang diderita mantan Kasat reskrim Polresta Medan tersebut.

Dari hasil diagnosa yang dilakukan tim rumah sakit jiwa Prof dr M Ildrem, disimpulkan bahwa Kompol Fahrizal menderita gangguan jiwa berat yang didiagnosa sebagai Skizofrenia Paranoid.

“Jadi kesimpulan observasi yang kami dapat dari pihak rumah sakit terhadap kondisi kejiwaan Kompol Fahrizal bahwa yang bersangkutan benar-benar sedang mengalami gangguan kejiwaan yang cukup berat,” tegas Andi.

Kesimpulan pihak rumah sakit pun ternyata sesuai dengan pengakuan pihak keluarga Kompol Fahrizal. Bahwa pada tahun 2014 lalu, Kompol Fahrizal juga sempat mengalami kondisi seperti yang dihadapinya saat ini. Perilaku yang dimunculkan pun sama seperti ciri-ciri fisik yang kini terjadi pada Kompol Fahrizal. Dikatakan Andi, saat itu Kompol Fahrizal ditangani dokter kejiwaan Dr Mustafa yang melakukan perawatan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/