YOGYAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jaman semakin maju. Peredaran narkoba sepertinya tidak ingin ketinggalan jaman. Teranyar ditemukan, narkoba jenis baru mirip ganja yang diberi nama ‘Good Shit’ (kotoran baik).
Temuan itu diungkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sepintas, fisik “Good Shit” mirip narkotika daun ganja. Tetapi, saat dilakukan pemeriksaan laboratorium, di dalam ‘Good Shit’ ini terdapat kandungan bernama ‘Baicaline’.
“Kandungan “Baicaline” ini jauh berbeda dengan daun ganja. Namun efeknya hampir sama dengan ganja,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda DIY Kombes Andi Fairan, di Sleman, Senin (7/9).
Terkuaknya kasus tersebut, berawal dari penggrebekan di sebuah rumah di Kabupaten Bantul yang digunakan untuk pesta narkoba. Dalam penggerebekan, bilang Andi, pihaknya mengamankan lima pelaku saat menggelar pesta narkoba.
“Berdasarkan pengakuan kelima tersangka, barang haram tersebut dibeli secara online seharga Rp200 ribu,” terangnya.
Menurut Andi, ‘Good Shit’ belum termaktub dalam Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam kesempatan itu Andi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran narkoba jenis baru yang diketahui berasal dari Amerika Serikat.
Terkait temuan zat baru ini, Polda DIY akan berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan meminta masukan dari Kementerian Kesehatan RI.
Medan Masih Aman
Direktorat Narkoba Polda DI Yogyakarta menemukan narkoba jenis baru yang disebut “Good Shit”. Paska temuan itu, Polda DIY sudah berkordinasi dengan Polda dan Badan Narkotika Nasinal (BNN) di seluruh daerah.
Humas BNN Provinsi Sumut, AKBP S Sinuhaji mengatakan Sumatera Utara khsusunya Medan masih aman dengan peredaran narkoba berefek mirip ganja itu.
“Sepanjang kita melakukan razia atau pengintaian, kita belum pernah menemukan jenis narkotika seperti ini,” jelasnya.
Sinuhaji mengatakan, kasus yang dominant adalah sabu-sabu. “Jadi dominannya belakangan ini yang kami tangani banyak narkotika jenis sabu. Kalau mau lebih jelas ada di dalam data narkotika, ada golongan I, II, III,” terangnya.
Menurutnya cara pencegahan BNN Provinsi sumut adalah memutus jaringan narkoba.
“Fungsi BNN disini adalah untuk memutus jaringannya, bukan menyelesaikan kasus per kasus. Jadi intelijen kita bekerja melakukan pengintaian terhadap jaringan-jaringan ini,” ujarnya.
Pun masih aman, Sinuhaji akan mencari lebih tahu jenis narkotika baru itu.
“Kita dapat informasi seperti ini, kita akan kembangkan jenis narkobanya seperti apa, untuk kita pahami. Mana tahu kedepannya kita temukan hal yang sama,” ungkapnya.
Dirinya pun menghimbau agar masyarakat bersama-sama menggalakkan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (4PGN).(bay/ala)
