27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Polda Sumut Waspadai Jalur Tikus

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi tindak penyelundupan narkoba asal Malaysia masuk ke Indonesia, Polda Sumut telah berupaya menekan peredaran dengan berkoordinasi melalui instansi terkait. Diantaranya, dengan pihak Keimigrasian, BNN dan TNI.

“Kita (Polda Sumut) tetap berkoordinasi dengan instansi terkait. Terutama dengan imigrasi, BNN dan TNI,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, Selasa (18/7).

Instansi tersebut, kata Tatan merupakan yang berkompeten untuk melakukan penindakan penyelundupan narkoba asal Malaysia.

“Saling bertukar informasi rutin dilakukan. Bila ada hal yang mencurigakan apakah itu penyelundupan barang ilegal atau pun narkoba selalu kita lakukan,” terangnya.

Selama ini, umumnya para pelaku memanfaatkan jalur laut sebagai jalur alternatif masuknya narkoba asal Malaysia. Untuk itu, jelas Tatan, Polda Sumut telah mengantisipasi jalur-jalur tikus dengan melakukan razia-razia di laut.

“Kalau kita akan ada Ditpolair. Merekalah nantinya yang akan melakukan razia-razia di laut terhadap kapal atau jalur-jalur rawan penyelundupan narkoba,” urainya.

Kedepannya kata dia, Polda Sumut telah menerapkan metode preemtif, preventif dan represif.

“Preemtifnya kita melakukan kegiatan penyuluhan-penyuluhan, preventif kita melakukan razia-razia mulai di darat dan laut. Jika keduanya tidak mempan juga, maka kita lakukan tindakan represif,” tukasnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw pernah mengatakan, narkotika jenis sabu dan pil ekstasi yang diedarkan di Indonesia masuk melalui jalur laut Pekanbaru,Malaysia,Medan,Aceh dan jaringan Jambi.

“Narkotika tersebut awalnya masuk melalui Laut China, Malaysia hingga ke perbatasan wilayah Indonesia,” katanya beberapa waktu lalu.

Menurut dia, untuk memperkecil peluang masuknya narkotika tersebut ke Sumut, Polda telah memperketat sistem pengamanan di wilayah pesisir pantai.

“Karena ditengarai para pengedar narkoba tersebut memanfaatkan ‘jalur tikus’ untuk menyelundupkan atau meloloskan barang tersebut,” ujar Paulus.(mag-1/ala)

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi tindak penyelundupan narkoba asal Malaysia masuk ke Indonesia, Polda Sumut telah berupaya menekan peredaran dengan berkoordinasi melalui instansi terkait. Diantaranya, dengan pihak Keimigrasian, BNN dan TNI.

“Kita (Polda Sumut) tetap berkoordinasi dengan instansi terkait. Terutama dengan imigrasi, BNN dan TNI,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, Selasa (18/7).

Instansi tersebut, kata Tatan merupakan yang berkompeten untuk melakukan penindakan penyelundupan narkoba asal Malaysia.

“Saling bertukar informasi rutin dilakukan. Bila ada hal yang mencurigakan apakah itu penyelundupan barang ilegal atau pun narkoba selalu kita lakukan,” terangnya.

Selama ini, umumnya para pelaku memanfaatkan jalur laut sebagai jalur alternatif masuknya narkoba asal Malaysia. Untuk itu, jelas Tatan, Polda Sumut telah mengantisipasi jalur-jalur tikus dengan melakukan razia-razia di laut.

“Kalau kita akan ada Ditpolair. Merekalah nantinya yang akan melakukan razia-razia di laut terhadap kapal atau jalur-jalur rawan penyelundupan narkoba,” urainya.

Kedepannya kata dia, Polda Sumut telah menerapkan metode preemtif, preventif dan represif.

“Preemtifnya kita melakukan kegiatan penyuluhan-penyuluhan, preventif kita melakukan razia-razia mulai di darat dan laut. Jika keduanya tidak mempan juga, maka kita lakukan tindakan represif,” tukasnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw pernah mengatakan, narkotika jenis sabu dan pil ekstasi yang diedarkan di Indonesia masuk melalui jalur laut Pekanbaru,Malaysia,Medan,Aceh dan jaringan Jambi.

“Narkotika tersebut awalnya masuk melalui Laut China, Malaysia hingga ke perbatasan wilayah Indonesia,” katanya beberapa waktu lalu.

Menurut dia, untuk memperkecil peluang masuknya narkotika tersebut ke Sumut, Polda telah memperketat sistem pengamanan di wilayah pesisir pantai.

“Karena ditengarai para pengedar narkoba tersebut memanfaatkan ‘jalur tikus’ untuk menyelundupkan atau meloloskan barang tersebut,” ujar Paulus.(mag-1/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/