30 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Siti Habibah Sempat SMS Pergi ke Pesta Ultah

Foto: Hulman/PM Siti Habibah, cewek 16 tahun, yang diperkosa lalu dibunuh, dan mayatnya ditemukan mengambang di parit Sei Rotan, Medan.
Foto: Hulman/PM
Siti Habibah, cewek 16 tahun, yang diperkosa lalu dibunuh, dan mayatnya ditemukan mengambang di parit Sei Rotan, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Percut Sei Tuan diminta bekerja keras untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan Siti Habibah, warga Dusun VIII Cemara III Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang.

Hal itu dikatakan Mahdul (17), abang korban saat mendampingi ibunya Rusmina di Polsek Percut Sei Tuan untuk dimintai keterangan terkait kematian adiknya itu. “Kami berharap pelakunya segera ditangkap dan dihukum berat,” ujar Mahdul didampingi Rusmina kepada kru koran ini, Selasa (20/9).

Mahdul tak menyangka nasib tragis akan dialami adiknya itu. “Dia pendiam dan penurut,” ujar Mahdul.

Mahdul menjelaskan, adiknya tersebut masih duduk di kelas II SMA Al Masda Kecamatan Batangkuis. Siti Habibah tergolong rajin, usai pulang sekolah korban sudah bisa mencari uang dengan bekeja sebagai operator di sebuah travel dekat rumahnya.

“Usai pulang sekolah pukul 14.00 WIB, Siti kerja di travel sampai pukul 17.00 WIB,” terang Mahdul lagi.

Semasa hidup, Siti Habibah menjalin hubungan dengan seseorang. Namun, korban tak pernah memberitahu siapa sosok pacarnya itu. Namun sang cowoknya disebut berinisial REL, selalu menunggu di samping rumah korban, tepatnya di tukang pangkas.

Keterangan yang dihimpun, terakhir kali Siti Habibah dijemput REL, Jumat (16/9) pukul 17.00 WIB untuk menghadiri pesta Ulang Tahun (Ultah). Pukul 21.00 WIB, korban masih meng-SMS keluarganya memberitahu terlambat pulang karena masih di pesta ultah temannya di Perumnas Mandala.

“Dia masih SMS pukul 21.00 WIB, mengatakan masih di Perumnas Mandala untuk menghadiri hari ulang tahun temannya,” jelas Mahdul lagi.

Foto: PM Kondisi mayat perempuan saat masih berada di parit, dengan kondisi badan telungkup, dan celana melorot setengah lutut.
Foto: PM
Kondisi mayat perempuan saat masih berada di parit, dengan kondisi badan telungkup, dan celana melorot setengah lutut.

Namun ditunggu hingga dinihari, korban tak kunjung pulang. Telepon selulernya aktif, tapi tak diangkat. Curiga, besoknya, Sabtu (17/9) keluarga mencari keberadaan korban, bahkan melibatkan orang pintar. Namun hasilnya nihil.

Barulah keluarga korban tersadar setelah penemuan mayat seorang wanita di seputaran lahan garapan Jalan Perhubungan Pasar XI Tembung, Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Minggu (18/9) malam.

Ternyata mayat wanita itu adalah Siti Habibah. Senin (19/9), almarhumah dikebumikan di pemakaman muslim Jalan Batangkuis. Selain diduga diperkosa, pelaku juga mengambil dua HP, 1 laptop dan dompet korban.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki. “Kita masih memintai keterangan dari saksi-saksi,” ujarnya. (sor/yaa)

Foto: Hulman/PM Siti Habibah, cewek 16 tahun, yang diperkosa lalu dibunuh, dan mayatnya ditemukan mengambang di parit Sei Rotan, Medan.
Foto: Hulman/PM
Siti Habibah, cewek 16 tahun, yang diperkosa lalu dibunuh, dan mayatnya ditemukan mengambang di parit Sei Rotan, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Percut Sei Tuan diminta bekerja keras untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan Siti Habibah, warga Dusun VIII Cemara III Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Deliserdang.

Hal itu dikatakan Mahdul (17), abang korban saat mendampingi ibunya Rusmina di Polsek Percut Sei Tuan untuk dimintai keterangan terkait kematian adiknya itu. “Kami berharap pelakunya segera ditangkap dan dihukum berat,” ujar Mahdul didampingi Rusmina kepada kru koran ini, Selasa (20/9).

Mahdul tak menyangka nasib tragis akan dialami adiknya itu. “Dia pendiam dan penurut,” ujar Mahdul.

Mahdul menjelaskan, adiknya tersebut masih duduk di kelas II SMA Al Masda Kecamatan Batangkuis. Siti Habibah tergolong rajin, usai pulang sekolah korban sudah bisa mencari uang dengan bekeja sebagai operator di sebuah travel dekat rumahnya.

“Usai pulang sekolah pukul 14.00 WIB, Siti kerja di travel sampai pukul 17.00 WIB,” terang Mahdul lagi.

Semasa hidup, Siti Habibah menjalin hubungan dengan seseorang. Namun, korban tak pernah memberitahu siapa sosok pacarnya itu. Namun sang cowoknya disebut berinisial REL, selalu menunggu di samping rumah korban, tepatnya di tukang pangkas.

Keterangan yang dihimpun, terakhir kali Siti Habibah dijemput REL, Jumat (16/9) pukul 17.00 WIB untuk menghadiri pesta Ulang Tahun (Ultah). Pukul 21.00 WIB, korban masih meng-SMS keluarganya memberitahu terlambat pulang karena masih di pesta ultah temannya di Perumnas Mandala.

“Dia masih SMS pukul 21.00 WIB, mengatakan masih di Perumnas Mandala untuk menghadiri hari ulang tahun temannya,” jelas Mahdul lagi.

Foto: PM Kondisi mayat perempuan saat masih berada di parit, dengan kondisi badan telungkup, dan celana melorot setengah lutut.
Foto: PM
Kondisi mayat perempuan saat masih berada di parit, dengan kondisi badan telungkup, dan celana melorot setengah lutut.

Namun ditunggu hingga dinihari, korban tak kunjung pulang. Telepon selulernya aktif, tapi tak diangkat. Curiga, besoknya, Sabtu (17/9) keluarga mencari keberadaan korban, bahkan melibatkan orang pintar. Namun hasilnya nihil.

Barulah keluarga korban tersadar setelah penemuan mayat seorang wanita di seputaran lahan garapan Jalan Perhubungan Pasar XI Tembung, Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Minggu (18/9) malam.

Ternyata mayat wanita itu adalah Siti Habibah. Senin (19/9), almarhumah dikebumikan di pemakaman muslim Jalan Batangkuis. Selain diduga diperkosa, pelaku juga mengambil dua HP, 1 laptop dan dompet korban.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki. “Kita masih memintai keterangan dari saksi-saksi,” ujarnya. (sor/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/