25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Sidang Kurir Sabu 22 Kg, Dua Terdakwa Terancam Hukuman Mati

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua terdakwa Vernando Simanjuntak (40) warga Jalan Flamboyan Raya, Medan Tuntungan dan Eric Ambalagen (38) warga Jalan Asoka Pasar VI Gang Perintis, Medan Selayang terancam hukuman mati. Pasalnya, keduanya nekat menjadi kurir sabu seberat 22 kilogram, yang tergiur upah Rp110 juta.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ramboo Loly Sinurat menguraikan dalam dakwaannya, perkara bermula pada 10 Oktober 2021, Jefri alias Uwak alias Kolok (buron) menghubungi terdakwa Vernando Simanjuntak memberikan pekerjaan untuk menjemput sabu.

“Menanggapi itu, terdakwa Vernando bersedia dan mengajak terdakwa Eric Ambalagen untuk menjemput sabu tersebut ke Tanjungbalai,” katanya, di Ruang Cakra 8 Pengadilan Negeri Medan, Rabu (23/2).

Lebih lanjut, kata JPU, malam harinya kedua terdakwa berangkat berangkat ke Tanjungbalai dan sesampainya di Jalan Lintas Kota Kisaran, Jefri (buron) menghubungi terdakwa Vernando dan mengarahkan kedua terdakwa berhenti di Jalan Protokol tepatnya di Masjid Menara.

Di tempat tersebut, kedua terdakwa dihampiri oleh seorang pria yang tidak dikenal dengan menggunakan sepeda motor dan menggiring kedua terdakwa ke suatu tempat. “Setelah sampai, tiba-tiba datang lagi seseorang laki-laki menemui kedua terdakwa untuk memastikan bahwa kedua terdakwa adalah orang yang diutus oleh Jefri, sedangkan seorang laki-laki yang menggunakan sepeda motor meninggalkan kedua terdakwa,” urainya.

Lalu, sambung JPU, tiba-tiba datang kembali seseorang laki-laki dengan mengendarai sepeda motor Supra sambil membawa 1 buah goni yang berisikan Narkotika jenis sabu-sabu dan orang tersebut memasukkan 1 buah goni yang berisikan sabu ke dalam 1 unit mobil Avanza yang dibawa kedua terdakwa. “Setelah goni tersebut sudah berada di mobil, kedua terdakwa pergi melanjutkan perjalanan ke Medan,” katanya.

Selanjutnya, pada 11 Oktober 2021 dinihari, pada saat kedua terdakwa melintas jalan Perkebunan Sei Balai Kelurahan Sei Balai, Kabupaten Batubara ban mobil yang dikendari kedua terdakwa mengalami bocor.

Di saat itu juga, empat orang pria yang mengaku polisi dengan menggunakan mobil melakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Dari hasil penggeledahan di dalam mobil, petugas menemukan 1 goni yang berisikan 22 bungkus Teh Cina yang berisikan 22 kg sabu.

Ketika kedua terdakwa diinterogasi mengatakan bahwa mereka diperintahkan oleh Jefri untuk menjemput sabu dan diiming-imingi upah Rp110 juta. Selanjutnya, kedua terdakwa dan barang barang bukti 22 kg sabu dibawa ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Atas perbuatannya, kedua terdakwa dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 ayat 1 subs Pasal 112 Ayat (2) Jo Pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan pidana penjara maksimal seumur hidup atau hukum mati,” pungkas JPU.

Usai mendengarkan dakwaan dari JPU, majelis hakim yang diketuai Hendra Sutardodo melanjutkan persidangan pekan depan dengan agenda keterangan saksi. (man/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua terdakwa Vernando Simanjuntak (40) warga Jalan Flamboyan Raya, Medan Tuntungan dan Eric Ambalagen (38) warga Jalan Asoka Pasar VI Gang Perintis, Medan Selayang terancam hukuman mati. Pasalnya, keduanya nekat menjadi kurir sabu seberat 22 kilogram, yang tergiur upah Rp110 juta.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ramboo Loly Sinurat menguraikan dalam dakwaannya, perkara bermula pada 10 Oktober 2021, Jefri alias Uwak alias Kolok (buron) menghubungi terdakwa Vernando Simanjuntak memberikan pekerjaan untuk menjemput sabu.

“Menanggapi itu, terdakwa Vernando bersedia dan mengajak terdakwa Eric Ambalagen untuk menjemput sabu tersebut ke Tanjungbalai,” katanya, di Ruang Cakra 8 Pengadilan Negeri Medan, Rabu (23/2).

Lebih lanjut, kata JPU, malam harinya kedua terdakwa berangkat berangkat ke Tanjungbalai dan sesampainya di Jalan Lintas Kota Kisaran, Jefri (buron) menghubungi terdakwa Vernando dan mengarahkan kedua terdakwa berhenti di Jalan Protokol tepatnya di Masjid Menara.

Di tempat tersebut, kedua terdakwa dihampiri oleh seorang pria yang tidak dikenal dengan menggunakan sepeda motor dan menggiring kedua terdakwa ke suatu tempat. “Setelah sampai, tiba-tiba datang lagi seseorang laki-laki menemui kedua terdakwa untuk memastikan bahwa kedua terdakwa adalah orang yang diutus oleh Jefri, sedangkan seorang laki-laki yang menggunakan sepeda motor meninggalkan kedua terdakwa,” urainya.

Lalu, sambung JPU, tiba-tiba datang kembali seseorang laki-laki dengan mengendarai sepeda motor Supra sambil membawa 1 buah goni yang berisikan Narkotika jenis sabu-sabu dan orang tersebut memasukkan 1 buah goni yang berisikan sabu ke dalam 1 unit mobil Avanza yang dibawa kedua terdakwa. “Setelah goni tersebut sudah berada di mobil, kedua terdakwa pergi melanjutkan perjalanan ke Medan,” katanya.

Selanjutnya, pada 11 Oktober 2021 dinihari, pada saat kedua terdakwa melintas jalan Perkebunan Sei Balai Kelurahan Sei Balai, Kabupaten Batubara ban mobil yang dikendari kedua terdakwa mengalami bocor.

Di saat itu juga, empat orang pria yang mengaku polisi dengan menggunakan mobil melakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Dari hasil penggeledahan di dalam mobil, petugas menemukan 1 goni yang berisikan 22 bungkus Teh Cina yang berisikan 22 kg sabu.

Ketika kedua terdakwa diinterogasi mengatakan bahwa mereka diperintahkan oleh Jefri untuk menjemput sabu dan diiming-imingi upah Rp110 juta. Selanjutnya, kedua terdakwa dan barang barang bukti 22 kg sabu dibawa ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Atas perbuatannya, kedua terdakwa dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 ayat 1 subs Pasal 112 Ayat (2) Jo Pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan pidana penjara maksimal seumur hidup atau hukum mati,” pungkas JPU.

Usai mendengarkan dakwaan dari JPU, majelis hakim yang diketuai Hendra Sutardodo melanjutkan persidangan pekan depan dengan agenda keterangan saksi. (man/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/