26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Kepala Imigrasi Pukuli Tetangga hingga Opname

Pukul-IlustrasiMEDAN, MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah lebam, Faisal Hamdy Harahap (32) mendatangi Polsek Medan Timur, Minggu (22/5) sore. Kepada polisi, warga Jalan HM Yamin Medan itu mengaku disiksa oleh tetangganya, Elvi Sahlan SH (48) yang juga menjabat Kepala Imigrasi Lhokseumawe.

Info dirangkum, penganiayaan yang menyebabkan korban harus opname di RS Imelda Medan itu berawal saat Faisal dimintai tolong oleh Kepala Lingkungan, bernama Dayat. Kala itu korban disuruh menyerahkan proposal dalam rangka menyambut acara KONI se-kecamatan pada pelaku, Senin (9/5) lalu. Keesokan harinya, Selasa (10/5), Elvi memberikan uang partisipasi sebesar Rp 100 ribu. Uang itu langsung diserahkan korban pada Dayat.

Namun pada Rabu (18/5) sekitar pukul 23.30 WIB lalu, Elvi yang baru memarkiran mobilnya sepulang tugas dari Lhokseumawe, langsung mendatangi korban sambil memaki. Tidak sampai disitu saja, Elvi juga memukuli kepala korban dengan membabi buta. Tidak puas, Elvi yang melihat korban tersungkur langsung menginjak-injak korban. Ironisnya, pelaku yang terkenal arogan ini juga sempat mengancam akan menembak korban.

Korban yang kesakitan pun langsung menjerit sekuatnya. Orang tua korban, Siti Saidah (62) yang mendengar jeritan itu langsung keluar dan menyelamatkan anaknya. Elvi yang emosi bak orang kesurupan itu malah membentak ibu korban. Setelah puas, akhirnya Elvi pun pergi meninggalkan lokasi. Tak terima, korban yang ditemani orang tuanya langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Medan Timur.

Elvi sendiri mengaku tak mengetahui apa motif pelaku yang secara tiba-tiba datang dan langsung menghajarnya. “Aku gak tahu gara-gara apa bang, tiba-tiba aja dia yang baru memarkirkan mobil memaki dan membentak saya bang. Dia bilang ke saya, KONI..KONI palsu kau ya! Kutembak kau ya!,” ungkapnya menirukan ucapan Elvi.

Masih kata Faisal, awal mula kejadian karena ia menerima uang proposal Rp 100 ribu untuk mengikuti acara olah raga KONI dari kelurahan. “Proposal itu punya Kepling sebelah (Dayat) bang, dia minta tolong sama saya ngasihkan,” jelasnya.

Saat kejadian itu, korban mengaku sudah mencoba menjelaskan bahwa propasal yang ia berikan itu resmi dari Kepling untuk acara KONI yang akan diselengggarakan di Lapangan Teladan Medan. “Banyak juga atlit dari berbagai macam cabang olah raga yang berasal dari kelurahan kami ini bang, makanya dibuat proposal,” ucapnya.

“Pertama muka saya dipukuli bang, kemudian saya terjatuh langsung dipijak-pijak pelaku membabi buta. Untung ada ibu saya yang menyelamatkan saya. Saat itu ibu saya sudah minta maaf tapi tetap dihajar, ” lirihnya.

Siti Saidah yang ditemui juga melihat anaknya diperlakukan seperti menyiksa binatang. “Seperti binatang anak saya disiksanya, padahal kami sudah saling kenal, kami sama-sama warga lama disitu,” kesalnya.

Siti berharap polisi segera menangkap pelaku. “Saya tidak terima, saya minta pelaku segera ditangkap. Akibat perlakuannya, anak saya terpaksa opname di rumah sakit,” harapnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ucox P Nugraha Rambe ketika dikonfirmasi kru koran ini berjanji akan menindak lanjuti kasus tersebut. “Kita akan mengatensi kasus ini, dan kita juga akan segera memeriksa saksi,” ucapnya. (riz/deo)

Pukul-IlustrasiMEDAN, MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah lebam, Faisal Hamdy Harahap (32) mendatangi Polsek Medan Timur, Minggu (22/5) sore. Kepada polisi, warga Jalan HM Yamin Medan itu mengaku disiksa oleh tetangganya, Elvi Sahlan SH (48) yang juga menjabat Kepala Imigrasi Lhokseumawe.

Info dirangkum, penganiayaan yang menyebabkan korban harus opname di RS Imelda Medan itu berawal saat Faisal dimintai tolong oleh Kepala Lingkungan, bernama Dayat. Kala itu korban disuruh menyerahkan proposal dalam rangka menyambut acara KONI se-kecamatan pada pelaku, Senin (9/5) lalu. Keesokan harinya, Selasa (10/5), Elvi memberikan uang partisipasi sebesar Rp 100 ribu. Uang itu langsung diserahkan korban pada Dayat.

Namun pada Rabu (18/5) sekitar pukul 23.30 WIB lalu, Elvi yang baru memarkiran mobilnya sepulang tugas dari Lhokseumawe, langsung mendatangi korban sambil memaki. Tidak sampai disitu saja, Elvi juga memukuli kepala korban dengan membabi buta. Tidak puas, Elvi yang melihat korban tersungkur langsung menginjak-injak korban. Ironisnya, pelaku yang terkenal arogan ini juga sempat mengancam akan menembak korban.

Korban yang kesakitan pun langsung menjerit sekuatnya. Orang tua korban, Siti Saidah (62) yang mendengar jeritan itu langsung keluar dan menyelamatkan anaknya. Elvi yang emosi bak orang kesurupan itu malah membentak ibu korban. Setelah puas, akhirnya Elvi pun pergi meninggalkan lokasi. Tak terima, korban yang ditemani orang tuanya langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Medan Timur.

Elvi sendiri mengaku tak mengetahui apa motif pelaku yang secara tiba-tiba datang dan langsung menghajarnya. “Aku gak tahu gara-gara apa bang, tiba-tiba aja dia yang baru memarkirkan mobil memaki dan membentak saya bang. Dia bilang ke saya, KONI..KONI palsu kau ya! Kutembak kau ya!,” ungkapnya menirukan ucapan Elvi.

Masih kata Faisal, awal mula kejadian karena ia menerima uang proposal Rp 100 ribu untuk mengikuti acara olah raga KONI dari kelurahan. “Proposal itu punya Kepling sebelah (Dayat) bang, dia minta tolong sama saya ngasihkan,” jelasnya.

Saat kejadian itu, korban mengaku sudah mencoba menjelaskan bahwa propasal yang ia berikan itu resmi dari Kepling untuk acara KONI yang akan diselengggarakan di Lapangan Teladan Medan. “Banyak juga atlit dari berbagai macam cabang olah raga yang berasal dari kelurahan kami ini bang, makanya dibuat proposal,” ucapnya.

“Pertama muka saya dipukuli bang, kemudian saya terjatuh langsung dipijak-pijak pelaku membabi buta. Untung ada ibu saya yang menyelamatkan saya. Saat itu ibu saya sudah minta maaf tapi tetap dihajar, ” lirihnya.

Siti Saidah yang ditemui juga melihat anaknya diperlakukan seperti menyiksa binatang. “Seperti binatang anak saya disiksanya, padahal kami sudah saling kenal, kami sama-sama warga lama disitu,” kesalnya.

Siti berharap polisi segera menangkap pelaku. “Saya tidak terima, saya minta pelaku segera ditangkap. Akibat perlakuannya, anak saya terpaksa opname di rumah sakit,” harapnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ucox P Nugraha Rambe ketika dikonfirmasi kru koran ini berjanji akan menindak lanjuti kasus tersebut. “Kita akan mengatensi kasus ini, dan kita juga akan segera memeriksa saksi,” ucapnya. (riz/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/