27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

PHDI Sumut Tunggu Putusan Raja Bersalah atau Tidak

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos
Penasehat PHDI Sumut, Narain Sami minta publik tidak mengaitkan organisasi mereka dengan kasus penembakan Kuna, Selasa (24/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumut gerah dengan pemberitaan di media yang mengaitkan kasus pembunuhan Kuna dengan organisasi keagamaan tersebut.

“Ini perlu kita pertegas, tidak ada hubungannya kasus tersebut  dengan PHDI Sumut. Walaupun Raja baru menjabat sebagai Ketua PHDI Sumut pada November 2016 lalu,” kata Penasehat PHDI Sumut, Narain Sami di Sekretariat PHDI, Jalan Zainul Arifin Medan, Selasa (24/1).

Narain memberi apresiasi kepada pihak kepolisian dapat yang dengan cepat mengungkap kasus penembakan dan menewaskan pengusaha airsoft gun tersebut. Tak hanya itu, PHDI Sumut juga menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak Kepolisian untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.

“Kita tidak mau menyalahkan Raja sebelum ada putusan hakim. Kita serahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak Kepolisian. Kita kan negara hukum, jika memang bersalah proses secara hukum,” ungkapnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat jangan menghukum pengurus PHDI dengan kasus ini. “Janganlah masyarakat menghukum pengurus PHDI makan uang, korupsi dengan adanya kasus ini,” ucapnya.

Disinggung langkah apa yang akan  diambil jika Raja selaku Ketua PHDI Sumut ini bersalah, dia mengaku akan melakukan koordinasi dengan PHDI Pusat. “Kita ada AD/ART yang mengatur tentang organisasi. Tindakan ada, namun kita tunggu komando dari pusat.  Kita masih menunggu keputusan apakah Pak Raja bersalah atau tidak. Jika ternyata ketuk palu dan Pak Raja tak bersalah, berdosa kita,” pungkasnya. (ted)

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos
Penasehat PHDI Sumut, Narain Sami minta publik tidak mengaitkan organisasi mereka dengan kasus penembakan Kuna, Selasa (24/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumut gerah dengan pemberitaan di media yang mengaitkan kasus pembunuhan Kuna dengan organisasi keagamaan tersebut.

“Ini perlu kita pertegas, tidak ada hubungannya kasus tersebut  dengan PHDI Sumut. Walaupun Raja baru menjabat sebagai Ketua PHDI Sumut pada November 2016 lalu,” kata Penasehat PHDI Sumut, Narain Sami di Sekretariat PHDI, Jalan Zainul Arifin Medan, Selasa (24/1).

Narain memberi apresiasi kepada pihak kepolisian dapat yang dengan cepat mengungkap kasus penembakan dan menewaskan pengusaha airsoft gun tersebut. Tak hanya itu, PHDI Sumut juga menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak Kepolisian untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini.

“Kita tidak mau menyalahkan Raja sebelum ada putusan hakim. Kita serahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak Kepolisian. Kita kan negara hukum, jika memang bersalah proses secara hukum,” ungkapnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat jangan menghukum pengurus PHDI dengan kasus ini. “Janganlah masyarakat menghukum pengurus PHDI makan uang, korupsi dengan adanya kasus ini,” ucapnya.

Disinggung langkah apa yang akan  diambil jika Raja selaku Ketua PHDI Sumut ini bersalah, dia mengaku akan melakukan koordinasi dengan PHDI Pusat. “Kita ada AD/ART yang mengatur tentang organisasi. Tindakan ada, namun kita tunggu komando dari pusat.  Kita masih menunggu keputusan apakah Pak Raja bersalah atau tidak. Jika ternyata ketuk palu dan Pak Raja tak bersalah, berdosa kita,” pungkasnya. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/