35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Sadis! Begal Bunuh Selingkuhan

Pelaku pembunuhan (kiri) dan korban semasa hidup (kanan).

JATENG, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis terjadi di Dusun Krajan, Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Fitri Anggraeni disetubuhi, dibunuh lalu dicor dalam bak mandi.

Fakta ini diungkap Polres Kendal usai memeriksa pelaku, DPS (28). Disebutkan, korban dan pelaku telah menjalin hubungan asmara sejak 4 bulan terakhir. Ironisnya, korban merupakan teman dari istri pelaku.

Saat diperiksa, pelaku mengatakan, sebelum melakukan pembunuhan dia menjemput Fitri di rumahnya. Alasannya, ingin diajak menjenguk istrinya di rumah sakit. Padahal, istri dan dua anaknya telah diantar ke rumah neneknya di Bandungan. “Sesampainya di rumah, saya sempat berhubungan intim sekali dengan dengan Fitri,” terangnya, Senin (26/2/2018).

Setelahnya korban mandi dan saat memakai celana, DPS langsung menagih utang. Tagihan tersebut dijawab Fitri dengan makian. Pelaku emosi dan langsung mendorong selingkuhannya tersebut. Saat Fitri terjatuh, kepalanya ditekan ke lantai. Berikutnya DPS mengambil selendang untuk mencekik. “Itu selama dua puluh menit,” katanya.

Kalut saat mengetahui Fitri tewas, pelaku memilih menguburnya di bak mandi dan mengecornya agar tidak mengeluarkan bau busuk. Karenanya, dia pergi membeli semen dengan mobil rental yang disewanya.

Pembunuhan mulai terkuak saat istrinya pulang. Si istri menanyakan kenapa bak mandi mereka dicor. Pelaku menjawab bak bocor dan dijadikan dudukan untuk tandon. “Dua hari kemudian, istri kembali tanya. Kok ada bau bangkai di rumah, saya jawab itu bangkai tikus,” ucap DPS.

Agar tak ketahuan, bak mandi itu lalu ditutup lagi dengan pasir dan atasnya diberi plafon. Menurutnya, setelah kejadian tersebut dia beraktivitas seperti biasa. Bahkan melakukan pembegalan. “Saya membegal sendirian, dengan jalan kaki karena itu jalan rusak dan sempit. Pasti yang naik motor pelan-pelan,” paparnya.

Saat Kasiyati, warga Dusun Balak, Desa Ngabean Boja pada Jumat (23/2/2018) melintas di Jalan Ngabean-Kliris, punggungnya dia sabet pakai tebu sebanyak tiga kali. Setelah terjatuh, kereta yang dipakai korban dibawanya.

Berdasar laporan Kasiyati tersebut, pelaku ditangkap Sat Reskrim Polres Kendal. “Saya mengaku ke polisi, selain begal saya juga membunuh Fitri,” terangnya. Dia langsung saja mengaku karena merasa bersalah dan wajah Fitri selalu membayanginya setelah pembunuhan tersebut.

“Seolah-seolah Fitri ada di hadapan saya terus dan ngomong, kamu ta cekik kamu, ta cekik,” kata Didik sembari menangis. Dia berharap dengan pengakuan tersebut bisa mengurangi bebannya.

“Meski belum plong, tapi saya berharap dimaafkan. Mohon maaf untuk keluarga, keluarga korban. Saya khilaf, saya nekat,” akunya.

Sebelumnya, DPS melakukan pembunuhan terhadap Fitri Anggraeni pada Jumat (16/2/2018). Setelah dibunuh, jasad janda tersebut dicor di bak mandi di rumahnya.(bbs/ras)

Pelaku pembunuhan (kiri) dan korban semasa hidup (kanan).

JATENG, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan sadis terjadi di Dusun Krajan, Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Fitri Anggraeni disetubuhi, dibunuh lalu dicor dalam bak mandi.

Fakta ini diungkap Polres Kendal usai memeriksa pelaku, DPS (28). Disebutkan, korban dan pelaku telah menjalin hubungan asmara sejak 4 bulan terakhir. Ironisnya, korban merupakan teman dari istri pelaku.

Saat diperiksa, pelaku mengatakan, sebelum melakukan pembunuhan dia menjemput Fitri di rumahnya. Alasannya, ingin diajak menjenguk istrinya di rumah sakit. Padahal, istri dan dua anaknya telah diantar ke rumah neneknya di Bandungan. “Sesampainya di rumah, saya sempat berhubungan intim sekali dengan dengan Fitri,” terangnya, Senin (26/2/2018).

Setelahnya korban mandi dan saat memakai celana, DPS langsung menagih utang. Tagihan tersebut dijawab Fitri dengan makian. Pelaku emosi dan langsung mendorong selingkuhannya tersebut. Saat Fitri terjatuh, kepalanya ditekan ke lantai. Berikutnya DPS mengambil selendang untuk mencekik. “Itu selama dua puluh menit,” katanya.

Kalut saat mengetahui Fitri tewas, pelaku memilih menguburnya di bak mandi dan mengecornya agar tidak mengeluarkan bau busuk. Karenanya, dia pergi membeli semen dengan mobil rental yang disewanya.

Pembunuhan mulai terkuak saat istrinya pulang. Si istri menanyakan kenapa bak mandi mereka dicor. Pelaku menjawab bak bocor dan dijadikan dudukan untuk tandon. “Dua hari kemudian, istri kembali tanya. Kok ada bau bangkai di rumah, saya jawab itu bangkai tikus,” ucap DPS.

Agar tak ketahuan, bak mandi itu lalu ditutup lagi dengan pasir dan atasnya diberi plafon. Menurutnya, setelah kejadian tersebut dia beraktivitas seperti biasa. Bahkan melakukan pembegalan. “Saya membegal sendirian, dengan jalan kaki karena itu jalan rusak dan sempit. Pasti yang naik motor pelan-pelan,” paparnya.

Saat Kasiyati, warga Dusun Balak, Desa Ngabean Boja pada Jumat (23/2/2018) melintas di Jalan Ngabean-Kliris, punggungnya dia sabet pakai tebu sebanyak tiga kali. Setelah terjatuh, kereta yang dipakai korban dibawanya.

Berdasar laporan Kasiyati tersebut, pelaku ditangkap Sat Reskrim Polres Kendal. “Saya mengaku ke polisi, selain begal saya juga membunuh Fitri,” terangnya. Dia langsung saja mengaku karena merasa bersalah dan wajah Fitri selalu membayanginya setelah pembunuhan tersebut.

“Seolah-seolah Fitri ada di hadapan saya terus dan ngomong, kamu ta cekik kamu, ta cekik,” kata Didik sembari menangis. Dia berharap dengan pengakuan tersebut bisa mengurangi bebannya.

“Meski belum plong, tapi saya berharap dimaafkan. Mohon maaf untuk keluarga, keluarga korban. Saya khilaf, saya nekat,” akunya.

Sebelumnya, DPS melakukan pembunuhan terhadap Fitri Anggraeni pada Jumat (16/2/2018). Setelah dibunuh, jasad janda tersebut dicor di bak mandi di rumahnya.(bbs/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/