26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Sadis! Br. Manurung Tewas Ditikami Pria Buncit

Lanjut pria yang bekerja sebagai security atau penjaga malam di proyek jembatan layang Jalan Hitam ini, hanya Sinaga yang paling sering berkunjung ke kos korban.

“Pertama dari hasil rekaman CCTV itu, pria yang masuk ke kamar kos korban mirip sekali dengan gendak pelaku. Apalagi kalau dilahat dari perut buncitnya itu,” ketusnya tanpa bermaksud menuduh.

Indikasi lainnya, sebelum pukul 13.00 wib, ada anak kos Pak Leo bernama Adun mengaku sempat melihat Sinaga berdiri di pinggir Jalan Gaharu. Oleh Sinaga, angkotnya diparkirkan dekat lampu merah simpang Jalan Jawa. Dari persimpangan itulah Sinaga berjalan menuju kos korban. Sebelum masuk ke kos, Sinaga juga terlihat berkomunikasi via ponsel. Kala itu, pria ini tampak terlibat cekcok dengan lawan bicaranya.

“Sempat lagi si Adun itu menegur Sinaga. Hanya saja Sinaga tidak menjawab. Tak lama berselang, kejadian lah! Korban ditemukan tewas, sedangkan Sinaga itu sudah tidak nampak lagi,” katanya.

Ditambahkannya, sejak sebulan terakhir antara korban dan Sinaga diketahui sedang bertengkar. Cekcok pasangan kekasih itu berlatar belakang uang. Dimana, uang yang dititipkan Sinaga kepada korban, berkurang.

“Yang saya dengar dari tetangga-tetangga, uang Sinaga sebayak Rp1 juta yang dititipkan ke korban berkurang menjadi Rp400 ribu. Gara-gara itulah mereka bertengkar. Tapi itu sebulan atau dua bulan yang lalu saya dengar,” tambahnya.

Ketika disinggung lagi, apakah setelah kejadian ada barang-barang di kamar korban yang hilang, pria yang mengenakan jaket merah dan celana pendek merah ini mengatakan tidak ada barang-barang korban yang hilang.

“Pada saat kami lihat tadi tidak ada yang hilang barang-barang korban. Kalau ini perampokan saya nggak yakin. Karena apalah yang mau diambil dari korban. Karena korban kerja jualan kopi dan kadang-kadang mengusuk orang. Berapa lah uangnya itu. Ditubuh korban terdapat luka sayat dibagian jidad, luka tusuk dipinggang dan tangan. Mungkin ada juga luka yang lain, yang nampak jelas cuma itu aja, karena badan korban sudah penuh dengan darah,” sebutnya sembari mengatakan kalau ia menyakini korban dibunuh karena faktor dendam atau sakit hati.

Sementara, pihak kepolisian yang dalam hal ini Polsek Medan Timur, belum mau memberikan keterangan resmi penyebab tewasnya perempuan yang biasa disapa Opung Gonjes itu.

Hingga berita diturunkan redaksi, Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson Pasaribu dan Kanit Reskrim Iptu Made Yoga Mahendra diyakini sibuk memburu pelaku sehingga masih sulit dikonfirmasi.(fad/ras)

 

Lanjut pria yang bekerja sebagai security atau penjaga malam di proyek jembatan layang Jalan Hitam ini, hanya Sinaga yang paling sering berkunjung ke kos korban.

“Pertama dari hasil rekaman CCTV itu, pria yang masuk ke kamar kos korban mirip sekali dengan gendak pelaku. Apalagi kalau dilahat dari perut buncitnya itu,” ketusnya tanpa bermaksud menuduh.

Indikasi lainnya, sebelum pukul 13.00 wib, ada anak kos Pak Leo bernama Adun mengaku sempat melihat Sinaga berdiri di pinggir Jalan Gaharu. Oleh Sinaga, angkotnya diparkirkan dekat lampu merah simpang Jalan Jawa. Dari persimpangan itulah Sinaga berjalan menuju kos korban. Sebelum masuk ke kos, Sinaga juga terlihat berkomunikasi via ponsel. Kala itu, pria ini tampak terlibat cekcok dengan lawan bicaranya.

“Sempat lagi si Adun itu menegur Sinaga. Hanya saja Sinaga tidak menjawab. Tak lama berselang, kejadian lah! Korban ditemukan tewas, sedangkan Sinaga itu sudah tidak nampak lagi,” katanya.

Ditambahkannya, sejak sebulan terakhir antara korban dan Sinaga diketahui sedang bertengkar. Cekcok pasangan kekasih itu berlatar belakang uang. Dimana, uang yang dititipkan Sinaga kepada korban, berkurang.

“Yang saya dengar dari tetangga-tetangga, uang Sinaga sebayak Rp1 juta yang dititipkan ke korban berkurang menjadi Rp400 ribu. Gara-gara itulah mereka bertengkar. Tapi itu sebulan atau dua bulan yang lalu saya dengar,” tambahnya.

Ketika disinggung lagi, apakah setelah kejadian ada barang-barang di kamar korban yang hilang, pria yang mengenakan jaket merah dan celana pendek merah ini mengatakan tidak ada barang-barang korban yang hilang.

“Pada saat kami lihat tadi tidak ada yang hilang barang-barang korban. Kalau ini perampokan saya nggak yakin. Karena apalah yang mau diambil dari korban. Karena korban kerja jualan kopi dan kadang-kadang mengusuk orang. Berapa lah uangnya itu. Ditubuh korban terdapat luka sayat dibagian jidad, luka tusuk dipinggang dan tangan. Mungkin ada juga luka yang lain, yang nampak jelas cuma itu aja, karena badan korban sudah penuh dengan darah,” sebutnya sembari mengatakan kalau ia menyakini korban dibunuh karena faktor dendam atau sakit hati.

Sementara, pihak kepolisian yang dalam hal ini Polsek Medan Timur, belum mau memberikan keterangan resmi penyebab tewasnya perempuan yang biasa disapa Opung Gonjes itu.

Hingga berita diturunkan redaksi, Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson Pasaribu dan Kanit Reskrim Iptu Made Yoga Mahendra diyakini sibuk memburu pelaku sehingga masih sulit dikonfirmasi.(fad/ras)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/