SUMUTPOS.CO – Ketika banyak artis banting setir ke panggung politik dengan menjadi calon anggota legislatif (caleg), tidak demikian Yuanita Christiani. Presenter jelita itu mengaku mendapat tawaran dari partai politik (parpol). Namun, dia dengan tegas menolak. “Saya nggak minat,” ujarnya.
Ketika ditawari jadi caleg, Yuanita menanyakan alasannya kepada pengurus partai yang bersangkutan. “Jawabannya, karena saya artis dan tenar. Berarti saya mau dijadikan boneka. Saya nggak mau,” katanya, tegas.
Yuanita lebih tertarik untuk mengurus karir di dunia hiburan. Politik adalah bidang yang tidak dia kuasai. Karena itu, Yuanita tidak ingin tiba-tiba nyemplung. “Saya yakin, pasti banyak teman-teman artis yang memang bisa menekuni itu. Kalau saya, mending ngurusin karir di entertainment saja. Masih banyak hal yang ingin saya lakukan,” tuturnya.
Dia menuturkan dulu tidak peduli pada politik. Karena itu, dia golput. Namun, setelah jam terbangnya di media elektronik bertambah, Yuanita bertemu dengan banyak orang yang memiliki pengetahuan politik. Dia banyak bertanya. “Dari situ, saya mulai cari tahu. Akhirnya paham, kalau kita golput, hak kita bisa disalahgunakan,” tuturnya. (jan/c1/ca)
Yuanita Christiani
SUMUTPOS.CO – Ketika banyak artis banting setir ke panggung politik dengan menjadi calon anggota legislatif (caleg), tidak demikian Yuanita Christiani. Presenter jelita itu mengaku mendapat tawaran dari partai politik (parpol). Namun, dia dengan tegas menolak. “Saya nggak minat,” ujarnya.
Ketika ditawari jadi caleg, Yuanita menanyakan alasannya kepada pengurus partai yang bersangkutan. “Jawabannya, karena saya artis dan tenar. Berarti saya mau dijadikan boneka. Saya nggak mau,” katanya, tegas.
Yuanita lebih tertarik untuk mengurus karir di dunia hiburan. Politik adalah bidang yang tidak dia kuasai. Karena itu, Yuanita tidak ingin tiba-tiba nyemplung. “Saya yakin, pasti banyak teman-teman artis yang memang bisa menekuni itu. Kalau saya, mending ngurusin karir di entertainment saja. Masih banyak hal yang ingin saya lakukan,” tuturnya.
Dia menuturkan dulu tidak peduli pada politik. Karena itu, dia golput. Namun, setelah jam terbangnya di media elektronik bertambah, Yuanita bertemu dengan banyak orang yang memiliki pengetahuan politik. Dia banyak bertanya. “Dari situ, saya mulai cari tahu. Akhirnya paham, kalau kita golput, hak kita bisa disalahgunakan,” tuturnya. (jan/c1/ca)
