25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Bangunan Tasbih II Dibongkar

Petugas Satpol PP melakukan pembongkaran bangunan yang berada di Tasbih II, Jalan Gagak Hitam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan membongkar sebuah bangunan yang berada di area fasilitas umum (fasum), di Perumahan Taman Setia Budi Indah (Tasbih) II, Jalan Gagak Hitam, Medan Selayang, Selasa (18/7).

Kegiatan ini guna menyikapi keluhan warga komplek. Sebab, akibat penutupan saluran parit oleh warga komplek itu juga, areal mereka menjadi banjir. “Yang menutup saluran itu, ya warga di sana juga,” ujar Kepala Satpol PP Kota Medan, M Sofyan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (18/7).

Ia menjelaskan, jauh sebelum penindakan dan pembongkaran, pihaknya sudah melayangkan surat peringatan untuk membongkar sendiri. Menurut Sofyan, warga mengaku resah atas banjir yang dialami selama ini, akibat saluran parit dicor semen.

“Setelah menerima laporan warga sekitar, bahwa ada salah seorang warga yang membangun di area publik yang menimbulkan keresahan, akibat banjir yang dialami mereka. Jadi kita sudah cek ke lapangan, berikan peringatan demi peringatan akhirnya tidak digubris. Lalu kemudian kita lakukan pembongkaran. Persisnya di Komplek Tasbih II, Blok 11 No 6,” katanya.

Sekretaris Satpol PP Medan Rakhmat Adi Syahputra Harahap menambahkan, penertiban bangunan yang menutup saluran parit di Tasbih II itu diawali dari pengaduan seorang warga di komplek tersebut.

“Kalau saya tidak salah sudah 1,5 bulan laporan tersebut masuk sama kami. Bagunannya satu unit saja,” katanya.

Kegiatan pembongkaran itu dikomandoi Kabid Penegakan dan Perundang-undangan Daerah (P2D) Satpol PP Medan, Indra Siregar. Menurut Rakhmat ada puluhan personel yang dikerahkan dalam kegiatan tersebut. “Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan ke Pak Indra atau pak kasat,” sebutnya.

Kesempatan itu, mantan Camat Petisah ini mengamini perihal penertiban pedagang kaki lima (PKL), di seputaran Pasar Sei Sikambing Medan.

Menurut dia kegiatan ini bersifat rutinitas.

“Kalau PKL di sana sudah rutin. Setiap hari personel kami ditempatkan di sana guna membantu arus lalu lintas, akibat kehadiran PKL,” katanya.

Tak hanya di situ, penjagaan dan pengawasan di sekitar pasar tradisional seperti di Pasar Simpanglimun, Pasar Kampunglalang dan Sukaramai tak luput dilakukan saban hari. (prn/azw/han)

 

Petugas Satpol PP melakukan pembongkaran bangunan yang berada di Tasbih II, Jalan Gagak Hitam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan membongkar sebuah bangunan yang berada di area fasilitas umum (fasum), di Perumahan Taman Setia Budi Indah (Tasbih) II, Jalan Gagak Hitam, Medan Selayang, Selasa (18/7).

Kegiatan ini guna menyikapi keluhan warga komplek. Sebab, akibat penutupan saluran parit oleh warga komplek itu juga, areal mereka menjadi banjir. “Yang menutup saluran itu, ya warga di sana juga,” ujar Kepala Satpol PP Kota Medan, M Sofyan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (18/7).

Ia menjelaskan, jauh sebelum penindakan dan pembongkaran, pihaknya sudah melayangkan surat peringatan untuk membongkar sendiri. Menurut Sofyan, warga mengaku resah atas banjir yang dialami selama ini, akibat saluran parit dicor semen.

“Setelah menerima laporan warga sekitar, bahwa ada salah seorang warga yang membangun di area publik yang menimbulkan keresahan, akibat banjir yang dialami mereka. Jadi kita sudah cek ke lapangan, berikan peringatan demi peringatan akhirnya tidak digubris. Lalu kemudian kita lakukan pembongkaran. Persisnya di Komplek Tasbih II, Blok 11 No 6,” katanya.

Sekretaris Satpol PP Medan Rakhmat Adi Syahputra Harahap menambahkan, penertiban bangunan yang menutup saluran parit di Tasbih II itu diawali dari pengaduan seorang warga di komplek tersebut.

“Kalau saya tidak salah sudah 1,5 bulan laporan tersebut masuk sama kami. Bagunannya satu unit saja,” katanya.

Kegiatan pembongkaran itu dikomandoi Kabid Penegakan dan Perundang-undangan Daerah (P2D) Satpol PP Medan, Indra Siregar. Menurut Rakhmat ada puluhan personel yang dikerahkan dalam kegiatan tersebut. “Untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan ke Pak Indra atau pak kasat,” sebutnya.

Kesempatan itu, mantan Camat Petisah ini mengamini perihal penertiban pedagang kaki lima (PKL), di seputaran Pasar Sei Sikambing Medan.

Menurut dia kegiatan ini bersifat rutinitas.

“Kalau PKL di sana sudah rutin. Setiap hari personel kami ditempatkan di sana guna membantu arus lalu lintas, akibat kehadiran PKL,” katanya.

Tak hanya di situ, penjagaan dan pengawasan di sekitar pasar tradisional seperti di Pasar Simpanglimun, Pasar Kampunglalang dan Sukaramai tak luput dilakukan saban hari. (prn/azw/han)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/