25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Sel Jihad Masih Aktif, Ivan Didoktrin Setahun Lalu

Terkait video Ivan yang sudah dilihatnya berbaiat ke pemimpin ISIS, Ghazali pun meyakini, Ivan bukanlah pelaku tunggal dalam aksi teror tersebut. Terlebih, Ghazali juga yakin, jika penyerangan itu dilakukan secara terorganisir.

“Ada kelompoknya dan kelompok itu besar. Tak mungkin anak itu main sendiri. Bagaimana mungkin dia berani melakukan kegiatan terprogram dengan bahan peledak, walaupun kecil. Pasti didesain oleh kelompok jaringan besar,” ujar dia.

Berdasarkan obrolan singkat Ghazali dengan Ivan, dirinya yakin jika remaja itu terlibat jaringan global. Bahkan, menurut Ghazali, Ivan juga menyebut sejumlah nama. Salah satunya Bahrum Naim.

Aksi teror yang dilakukan Ivan sudah didoktrin oleh kelompok tertentu. Disinggung iming-iming uang Rp10 juta, Ghazali tak meyakini hal tersebut. Artinya, menurut Ghazali, uang itu tak masuk di akal pikirannya. “Doktrinnya adalah akhirat. Surga dan bidadari,” ujar dia.

Sementara, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP M P Nainggolan menyatakan, sejauh ini pelaku IAH masih berada di Kota Medan meski proses penyelidikannya sudah diambil oleh tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Beredar kabar saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep kemarin (29/9), IAH sudah diboyong ke Jakarta guna proses pemeriksaan lebih intesif.

Ditanya begitu, Nainggolan belum mengetahuinya. Pun yang pasti, IAH masih di Medan. Guna mendalami proses penyelidikan, tim Densus 88 Anti Teror yang terpaksa harus bolak-balik ke Kota Medan. (ted)

Terkait video Ivan yang sudah dilihatnya berbaiat ke pemimpin ISIS, Ghazali pun meyakini, Ivan bukanlah pelaku tunggal dalam aksi teror tersebut. Terlebih, Ghazali juga yakin, jika penyerangan itu dilakukan secara terorganisir.

“Ada kelompoknya dan kelompok itu besar. Tak mungkin anak itu main sendiri. Bagaimana mungkin dia berani melakukan kegiatan terprogram dengan bahan peledak, walaupun kecil. Pasti didesain oleh kelompok jaringan besar,” ujar dia.

Berdasarkan obrolan singkat Ghazali dengan Ivan, dirinya yakin jika remaja itu terlibat jaringan global. Bahkan, menurut Ghazali, Ivan juga menyebut sejumlah nama. Salah satunya Bahrum Naim.

Aksi teror yang dilakukan Ivan sudah didoktrin oleh kelompok tertentu. Disinggung iming-iming uang Rp10 juta, Ghazali tak meyakini hal tersebut. Artinya, menurut Ghazali, uang itu tak masuk di akal pikirannya. “Doktrinnya adalah akhirat. Surga dan bidadari,” ujar dia.

Sementara, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP M P Nainggolan menyatakan, sejauh ini pelaku IAH masih berada di Kota Medan meski proses penyelidikannya sudah diambil oleh tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Beredar kabar saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep kemarin (29/9), IAH sudah diboyong ke Jakarta guna proses pemeriksaan lebih intesif.

Ditanya begitu, Nainggolan belum mengetahuinya. Pun yang pasti, IAH masih di Medan. Guna mendalami proses penyelidikan, tim Densus 88 Anti Teror yang terpaksa harus bolak-balik ke Kota Medan. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/