30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tertibkan Sistem Buruh Lepas

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
LONGMARCH_Ribuan buruh dari Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSMPI) Provinsi Sumut melakukan aksi longmarch mulai dari Lapangan Merdeka menuju kantor Gubernur Sumut, Selasa (01/5) Aksi tersebut dalam rangka memperingati May Day (hari Buruh) Se dunia, Aksi serupa juga dilakukan di berbagai daerah di indonesia.

Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, peringatan Hari Buruh dengan tema Mayday is Funday bukan untuk membelokkan sejarah, tetapi memperingati kemenangan kaum buruh. Pihaknya pun berterimakasih karena perayaan tersebut bisa berjalan aman terkendali tanpa gangguan.

“Melalui kepemimpinan Gubernur (HT Erry Nuradi) dan Wagub, suasana di Sumut cukup tenang dan cerah. Kita boleh bersyukur dan memaknai hari ini dengan membangun Komunikasi, sehingga situasinya bisa begini. Yang terpenting adalah bagaimana memberikan kebahagiaan kepada semua,” sebutnya.

Mewakili para buruh/pekerja yang hadir, Ketua K-SPSI Sumut CP Nainggolan menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Sumut dan Kepolisian atas dukungan yang diberikan untuk terlaksaanya kegiatan meriah tersebut. Sehingga peringatan Hari Buruh, dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat/aspirasi.

“Senjata buruh adalah mogok dan menyampaikan pendapat (demo), sebagaimana diatur Undang-undang. Tetapi lebih elegan kita bangun komunikasi bersama dalam lembaga tripartit (serikat buruh, pengusaha dan pemerintah). Karena itu tuntutan kami tetap, agar PP 78 dicabut atau paling tidak direvisi,” sebutnya.

Sedangkan mewakili pengusaha, Ketua Apindo Sumut Parlindungan Purba menilai bahwa perayaan di Sumut adalah yang terbaik di Indonesia. Apalagi Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan perhatian yang cukup besar untuk buruh. Sehingga pihaknya berharap tahun depan akan ada pesta yang lebih meriah lagi dalam merayakan Hari Buruh Internasional.

“Soal tuntutan buruh, secara normatif adalah kesejahteraan. Memang masih ada masalah yang harus diselesaikan, tetapi denga begini, akan mendorong peningkatan investasi yang baik,” katanya.

Hal senada disampaikan Rekson Silaban dari Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (pusat). Menurutnya acara tersebut terbilang paling sukses. Sebab selain berbagai perlombaan dan hiburan rakyat, pihak Kepolisian di jajaran Polda Sumut menyediakan makanan dan minuman secara gratis.

“Di negara lain, perayaan buruh buruh dilakukan dengan sukacita. Jadi bagaimana demo buruh jangan sampai menimbulkan momok seram bagi masyarakat dan anak-anak kita. Mari peringati Mayday dengan gembira. Kita tunjukkan ke publik, buruh bisa bersatu,” singkatnya.(prn/bal)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
LONGMARCH_Ribuan buruh dari Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSMPI) Provinsi Sumut melakukan aksi longmarch mulai dari Lapangan Merdeka menuju kantor Gubernur Sumut, Selasa (01/5) Aksi tersebut dalam rangka memperingati May Day (hari Buruh) Se dunia, Aksi serupa juga dilakukan di berbagai daerah di indonesia.

Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, peringatan Hari Buruh dengan tema Mayday is Funday bukan untuk membelokkan sejarah, tetapi memperingati kemenangan kaum buruh. Pihaknya pun berterimakasih karena perayaan tersebut bisa berjalan aman terkendali tanpa gangguan.

“Melalui kepemimpinan Gubernur (HT Erry Nuradi) dan Wagub, suasana di Sumut cukup tenang dan cerah. Kita boleh bersyukur dan memaknai hari ini dengan membangun Komunikasi, sehingga situasinya bisa begini. Yang terpenting adalah bagaimana memberikan kebahagiaan kepada semua,” sebutnya.

Mewakili para buruh/pekerja yang hadir, Ketua K-SPSI Sumut CP Nainggolan menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Sumut dan Kepolisian atas dukungan yang diberikan untuk terlaksaanya kegiatan meriah tersebut. Sehingga peringatan Hari Buruh, dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat/aspirasi.

“Senjata buruh adalah mogok dan menyampaikan pendapat (demo), sebagaimana diatur Undang-undang. Tetapi lebih elegan kita bangun komunikasi bersama dalam lembaga tripartit (serikat buruh, pengusaha dan pemerintah). Karena itu tuntutan kami tetap, agar PP 78 dicabut atau paling tidak direvisi,” sebutnya.

Sedangkan mewakili pengusaha, Ketua Apindo Sumut Parlindungan Purba menilai bahwa perayaan di Sumut adalah yang terbaik di Indonesia. Apalagi Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan perhatian yang cukup besar untuk buruh. Sehingga pihaknya berharap tahun depan akan ada pesta yang lebih meriah lagi dalam merayakan Hari Buruh Internasional.

“Soal tuntutan buruh, secara normatif adalah kesejahteraan. Memang masih ada masalah yang harus diselesaikan, tetapi denga begini, akan mendorong peningkatan investasi yang baik,” katanya.

Hal senada disampaikan Rekson Silaban dari Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (pusat). Menurutnya acara tersebut terbilang paling sukses. Sebab selain berbagai perlombaan dan hiburan rakyat, pihak Kepolisian di jajaran Polda Sumut menyediakan makanan dan minuman secara gratis.

“Di negara lain, perayaan buruh buruh dilakukan dengan sukacita. Jadi bagaimana demo buruh jangan sampai menimbulkan momok seram bagi masyarakat dan anak-anak kita. Mari peringati Mayday dengan gembira. Kita tunjukkan ke publik, buruh bisa bersatu,” singkatnya.(prn/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/