28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

H14, Pencarian Korban Dihentikan

Tim SAR menarik pukat harimau yang digunakan untuk menarik bangkai KM Sinar Bangun.

TIGARAS, SUMUTPOS.CO – Setelah 7 hari plus 3 plus 3 (total 13 hari) melakukan pencarian korban pascatenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Tim SAR Gabungan akhirnya menghentikan segala upaya evakuasi.

Kesepakatan penghentian itu diperoleh dalam pertemuan antara Basarnas, Pemkab Simalungun, KNKT, PT Jasa Raharja, Polres Simalungun, dan TNI dengan pihak keluarga korban KM Sinar Bangun, di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Simalungun, Minggu (1/7) sekira pukul 14.00 WIB.

Bupati Simalungun, JR Saragih yang bertindak sebagai moderator pada pertemuan tersebut, mengajak seluruh keluarga korban untuk mengkhilaskan kepergian korban.

JR mengatakan, jika penarikan tetap dilakukan, maka tubuh korban akan hancur. Apalagi, kondisi mayat korban telah membusuk. Jikapun ditarik dengan alat pukat, jenazah tetap akan hancur.

“Saya mengajak seluruh Bapak dan Ibu, mengikhlaskan dari hati kita. Oleh sebab itulah sebagai pemerintah, saya mengajak seluruh keluarga memahami betul kondisi tersebut,” katanya.

Bupati Simalungun itu menyatakan, sebagai perwakilan kepala daerah yang berada di kawasan Danau Toba bukanlah duka bagi keluarga korban saja, melainkan juga duka bagi Pemerintah Daerah sekawasan Danau Toba, yang turut dan ikut serta dalam kesedihan.

Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa pencarian akan dihentikan. Rencananya pada Selasa (3/7), pihak keluarga akan diajak untuk kembali datang ke Pelabuhan Tigaras. Di sana akan dibangun monumen di sekitar Tigaras.

Upaya pencarian korban dan KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba berakhir pada Minggu (1/7) sekira pukul 17.00 WIB, setelah seharian Tim Basarnas Gabungan terus melakukan penjaringan dengan pukat harimau, menggunakan 2 kapal ferry. (adi/mag-1)

 

 

 

Tim SAR menarik pukat harimau yang digunakan untuk menarik bangkai KM Sinar Bangun.

TIGARAS, SUMUTPOS.CO – Setelah 7 hari plus 3 plus 3 (total 13 hari) melakukan pencarian korban pascatenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Tim SAR Gabungan akhirnya menghentikan segala upaya evakuasi.

Kesepakatan penghentian itu diperoleh dalam pertemuan antara Basarnas, Pemkab Simalungun, KNKT, PT Jasa Raharja, Polres Simalungun, dan TNI dengan pihak keluarga korban KM Sinar Bangun, di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Simalungun, Minggu (1/7) sekira pukul 14.00 WIB.

Bupati Simalungun, JR Saragih yang bertindak sebagai moderator pada pertemuan tersebut, mengajak seluruh keluarga korban untuk mengkhilaskan kepergian korban.

JR mengatakan, jika penarikan tetap dilakukan, maka tubuh korban akan hancur. Apalagi, kondisi mayat korban telah membusuk. Jikapun ditarik dengan alat pukat, jenazah tetap akan hancur.

“Saya mengajak seluruh Bapak dan Ibu, mengikhlaskan dari hati kita. Oleh sebab itulah sebagai pemerintah, saya mengajak seluruh keluarga memahami betul kondisi tersebut,” katanya.

Bupati Simalungun itu menyatakan, sebagai perwakilan kepala daerah yang berada di kawasan Danau Toba bukanlah duka bagi keluarga korban saja, melainkan juga duka bagi Pemerintah Daerah sekawasan Danau Toba, yang turut dan ikut serta dalam kesedihan.

Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa pencarian akan dihentikan. Rencananya pada Selasa (3/7), pihak keluarga akan diajak untuk kembali datang ke Pelabuhan Tigaras. Di sana akan dibangun monumen di sekitar Tigaras.

Upaya pencarian korban dan KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba berakhir pada Minggu (1/7) sekira pukul 17.00 WIB, setelah seharian Tim Basarnas Gabungan terus melakukan penjaringan dengan pukat harimau, menggunakan 2 kapal ferry. (adi/mag-1)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/