26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Inflasi Medan Kedua Tertinggi di Sumut

Terbukti, angka pertumbuhan nilai ekspor pada triwulan III-2017 saja sudah sama dengan pertumbuhan triwulan I sampai IV-2016, yang mencapai 7,7 miliar. Untuk itu, pada 2018 diperkirakan pertumbuhan ekspor akan lebih baik lagi dikarenakan meningkatnya permintaan seiring positifnya laju ekonomi dunia.

“Negara Amerika, Eropa dan Jepang, laju pertumbuhan ekonominya pada 2017 cukup bagus. Tentunya, pada 2018 diproyeksikan semakin bagus lagi. Oleh karenanya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut,” kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ini.

Meski demikian, sambung dia, momentum positif kebangkitan ekonomi tersebut ada sedikit gangguan atau hambatan yaitu tahun politik. Sebab, pada tahun ini Sumut termasuk provinsi yang mengadakan pemilihan kepala daerah, baik itu gubernur, wali kota maupun bupati. “Melihat pengalaman periode-periode tahun politik sebelumnya pada 2015, 2013 dan 2008, pertumbuhan ekonomi Sumut agak menurun. Hal itu terjadi lantaran konsentrasi pemerintah daerah kurang terfokus terhadap pertumbuhan ekonomi. Bisa dilihat, biasanya diduga incumbent itu bukan fokus ke pelayanan masyarakat tetapi malah bagaimana meraih kemenangan dalam pemilihan,” cetusnya.

Makanya, lanjut Ario, diharapkan hal itu tidak terjadi dan incumbent tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi. Untuk itu, incumbent harus bisa membuktikan bahwa pada tahun politik tetap bisa mempertahankan laju ekonomi yang positif.

“Kalau 2018 ini kondisi ekonomi menjadi lebih buruk, maka sudah semacam tradisi. Artinya, ketika tahun politik, maka ekonomi Sumut terganggu. Memang selama ini terjadi tradisi itu, tetapi sedikit perlambatannya. Sekalipun kondisi ekonomi dunia kurang baik. Ini harus dibuktikan, ketika ekonomi ekonomi dunia bagus jangan sampai ekonomi Sumut hanya stabil atau bahkan melambat,” paparnya.

Menurutnya, dibanding provinsi lainnya secara nasional, Sumut itu termasuk yang rendah tingkat pertumbuhan ekonominya. Terbukti, berada pada posisi peringkat ke-19.

“Kalau melihat ekonomi Sumut apa sih yang kurang? Potensi sumber daya alam yang melimpah, posisi yang strategis, industri yang berkembang dan sebagainya. Jadi, kenapa pertumbuhan ekonomi Sumut kurang bagus dibanding provinsi lain dan ini harus menjadi perhatian,” tandasnya. (ris/adz)

Terbukti, angka pertumbuhan nilai ekspor pada triwulan III-2017 saja sudah sama dengan pertumbuhan triwulan I sampai IV-2016, yang mencapai 7,7 miliar. Untuk itu, pada 2018 diperkirakan pertumbuhan ekspor akan lebih baik lagi dikarenakan meningkatnya permintaan seiring positifnya laju ekonomi dunia.

“Negara Amerika, Eropa dan Jepang, laju pertumbuhan ekonominya pada 2017 cukup bagus. Tentunya, pada 2018 diproyeksikan semakin bagus lagi. Oleh karenanya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut,” kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ini.

Meski demikian, sambung dia, momentum positif kebangkitan ekonomi tersebut ada sedikit gangguan atau hambatan yaitu tahun politik. Sebab, pada tahun ini Sumut termasuk provinsi yang mengadakan pemilihan kepala daerah, baik itu gubernur, wali kota maupun bupati. “Melihat pengalaman periode-periode tahun politik sebelumnya pada 2015, 2013 dan 2008, pertumbuhan ekonomi Sumut agak menurun. Hal itu terjadi lantaran konsentrasi pemerintah daerah kurang terfokus terhadap pertumbuhan ekonomi. Bisa dilihat, biasanya diduga incumbent itu bukan fokus ke pelayanan masyarakat tetapi malah bagaimana meraih kemenangan dalam pemilihan,” cetusnya.

Makanya, lanjut Ario, diharapkan hal itu tidak terjadi dan incumbent tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi. Untuk itu, incumbent harus bisa membuktikan bahwa pada tahun politik tetap bisa mempertahankan laju ekonomi yang positif.

“Kalau 2018 ini kondisi ekonomi menjadi lebih buruk, maka sudah semacam tradisi. Artinya, ketika tahun politik, maka ekonomi Sumut terganggu. Memang selama ini terjadi tradisi itu, tetapi sedikit perlambatannya. Sekalipun kondisi ekonomi dunia kurang baik. Ini harus dibuktikan, ketika ekonomi ekonomi dunia bagus jangan sampai ekonomi Sumut hanya stabil atau bahkan melambat,” paparnya.

Menurutnya, dibanding provinsi lainnya secara nasional, Sumut itu termasuk yang rendah tingkat pertumbuhan ekonominya. Terbukti, berada pada posisi peringkat ke-19.

“Kalau melihat ekonomi Sumut apa sih yang kurang? Potensi sumber daya alam yang melimpah, posisi yang strategis, industri yang berkembang dan sebagainya. Jadi, kenapa pertumbuhan ekonomi Sumut kurang bagus dibanding provinsi lain dan ini harus menjadi perhatian,” tandasnya. (ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/