31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Kehamilan Muda Sebabkan 1,5 Juta Bayi Gizi Buruk

Bayi dengan gizi buruk – ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Banyaknya ibu muda hamil atau hamil sebelum umur 21 tahun, menyebabkan bayi yang dilahirkannya menderita gizi buruk (stunting).

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia menyebut, pada tahun 2016, sekitar 30 persen bayi yang lahir menderita gizi buruk dari jumlah bayi sekitar 5 juta bayi. Jika dikalkulasikan, angka 30 persen itu adalah mencapai 1,5 juta bayi.

Deputi Bidang Keluarga Berencana-Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN RI, Dwi Listya Wardani mengatakan, masalah kurang gizi kronis itu disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama.”Stunting itu adalah istilah dari gizi buruk. Kalau angka kelahiran setiap tahunnya mencapai 4,5-5 juta,” papar Dwi pada wartawan, Kamis (2/2).

Dwi mengatakan, kekurangan gizi pada usia dini turut meningkatkan angka kematian bayi dan anak. Sebab, penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Kemampuan kognitif para penderita juga berkurang, sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.

Dikatakannya, salah satu penyebab bayi mengalami stunting karena perawatan masa kehamilannya kurang bagus. Dimana ibu yang mengandung bayi tersebut kurang gizi dan terlalu muda untuk hamil. Sebab, seorang perempuan yang berusia muda hamil atau sebelum umur 21 tahun masih dalam usia tumbuh kembang.

“Jadi ibunya perlu gizi dan bayi juga perlu gizi. Sementara banyak para ibu yang tidak memperhatikan kondisi, tidak mau gemuk lah sehingga tidak memperhatikan perawatan gizinya. Oleh karena itu, bayi yang dikandung juga mengalami stunting,” tambahnya.

Dwi dikhawatirkan, 30 persen anak bangsa mengalami kondisi kesehatan tidak optimal. Apalagi tidak dilakukan perbaikan gizi setelah mereka tumbuh kembang nantinya.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya bagimana ibu-ibu jangan hamil di bawah usia 21 tahun melalui program generasi berencana.

Selanjutnya, ibu hamil harus melakukan antenatal care (ANC), yakni pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh Bidan atau Dokter pada ibu selama masa kehamilan. Hal itu untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan air susu ibu (ASI), dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.”Setiap seorang ibu hamil harus melakukan pemeriksaan minimal 4 kali dalam masa kehamilannya. Selanjutnya, harus memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya, ” tandas Dwi.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumut, Idau Ginting menyebutkan, pihaknya terus berupaya bagaimana bayi yang lahir tidak mengalami gizi buruk dengan memberikan bimbingan kepada bidan untuk mengedukasi para ibu hamil. Salah satu yang paling ditekankan adalah ibu hamil harus tetap menjaga gizinya dan mendapatkan asupan gizi dan HB tidak boleh rendah.

“Selain itu, selalu mengharuskan ibu-ibu melahirkan memberi ASI eksklusif.  Kita juga meminta bidan memberikan ANC sesuai dengan standar yang ditentukan, ” ujarnya. (ain/ila)

 

Bayi dengan gizi buruk – ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Banyaknya ibu muda hamil atau hamil sebelum umur 21 tahun, menyebabkan bayi yang dilahirkannya menderita gizi buruk (stunting).

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia menyebut, pada tahun 2016, sekitar 30 persen bayi yang lahir menderita gizi buruk dari jumlah bayi sekitar 5 juta bayi. Jika dikalkulasikan, angka 30 persen itu adalah mencapai 1,5 juta bayi.

Deputi Bidang Keluarga Berencana-Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN RI, Dwi Listya Wardani mengatakan, masalah kurang gizi kronis itu disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama.”Stunting itu adalah istilah dari gizi buruk. Kalau angka kelahiran setiap tahunnya mencapai 4,5-5 juta,” papar Dwi pada wartawan, Kamis (2/2).

Dwi mengatakan, kekurangan gizi pada usia dini turut meningkatkan angka kematian bayi dan anak. Sebab, penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Kemampuan kognitif para penderita juga berkurang, sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.

Dikatakannya, salah satu penyebab bayi mengalami stunting karena perawatan masa kehamilannya kurang bagus. Dimana ibu yang mengandung bayi tersebut kurang gizi dan terlalu muda untuk hamil. Sebab, seorang perempuan yang berusia muda hamil atau sebelum umur 21 tahun masih dalam usia tumbuh kembang.

“Jadi ibunya perlu gizi dan bayi juga perlu gizi. Sementara banyak para ibu yang tidak memperhatikan kondisi, tidak mau gemuk lah sehingga tidak memperhatikan perawatan gizinya. Oleh karena itu, bayi yang dikandung juga mengalami stunting,” tambahnya.

Dwi dikhawatirkan, 30 persen anak bangsa mengalami kondisi kesehatan tidak optimal. Apalagi tidak dilakukan perbaikan gizi setelah mereka tumbuh kembang nantinya.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya bagimana ibu-ibu jangan hamil di bawah usia 21 tahun melalui program generasi berencana.

Selanjutnya, ibu hamil harus melakukan antenatal care (ANC), yakni pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh Bidan atau Dokter pada ibu selama masa kehamilan. Hal itu untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan air susu ibu (ASI), dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.”Setiap seorang ibu hamil harus melakukan pemeriksaan minimal 4 kali dalam masa kehamilannya. Selanjutnya, harus memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya, ” tandas Dwi.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumut, Idau Ginting menyebutkan, pihaknya terus berupaya bagaimana bayi yang lahir tidak mengalami gizi buruk dengan memberikan bimbingan kepada bidan untuk mengedukasi para ibu hamil. Salah satu yang paling ditekankan adalah ibu hamil harus tetap menjaga gizinya dan mendapatkan asupan gizi dan HB tidak boleh rendah.

“Selain itu, selalu mengharuskan ibu-ibu melahirkan memberi ASI eksklusif.  Kita juga meminta bidan memberikan ANC sesuai dengan standar yang ditentukan, ” ujarnya. (ain/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/