25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

HIMMAH Tuding DPRD Tebingtinggi Mandul

Foto: Sopian/Sumut Pos Aksi unjuk rasa gabungan dari HIMMAH, Ikatan Pelajar Mahasiswa Al Washliyah dan SAPMA IPK membakar replika pocong didepan Kantor DPRD Jalan Sutomo Tebingtinggi, Selasa (3/3).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Aksi unjuk rasa gabungan dari HIMMAH, Ikatan Pelajar Mahasiswa Al Washliyah dan SAPMA IPK membakar replika pocong didepan Kantor DPRD Jalan Sutomo Tebingtinggi, Selasa (3/3).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 20 orang gabungan dari Aliansi Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), Ikatan Pelajar Al Washliyah dan SAPMA IPK Kota Tebingtinggi melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (3/3) sekira pukul 11.00 WIB.

Aliansi gabungan ini membawa poster dan membakar pocong menujukan bahwa anggota DPRD Tebingtinggi mandul serta tidak peduli dengan masyarakat kecil seperti nasib pedagang asongan di kereta api, belum membentuknya Perda terkait aset Kota Tebingtinggi dan tentang peraturan yang berlaku dimana merugikan masyarakat Kota Tebingtinggi oleh pihak PT Adira Finance.

“Kami minta DPRD berpihak kemasyarakat. Jangan menjadi wakil rakyat tetapi DPRD mandul dalam menentukan kebijakan,” terang Kordinator Aksi, J Medianda.

Mereka juga meminta DPRD perlu memperkuat peran dan fungsinya agar eksekutif dapat menjalankan tugasnya dengan baik demi mengujudkan good local goverment. Fungsi DPRD menjalankan untuk mengontrol jalannya pemerintahan daerah. Sedangkan berkenaan dengan fungsi legislatif, posisi DPRD bukanlah aktor yang dominan.

“DPRD harus mengambil hak inisiatifnya yaitu hak angket untuk mengajukan rancangan peraturan daerah tentang aset pemerintah Kota Tebingtinggi terhadap aset-aset yang tidak jelas keberadaannya sampai sekarang. Makanya DPRD jangan mandul,” terangnya.

Aksi unjuk rasa ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja. Melihat aksi mahasiswa tersebut Ketua DPRD Muhammad Yuridho Chap didampingi Kaharuddin Nasution langsung menemui mereka.

Dalam penjelasannya, Ridho akan menampung semua aspirasi HIMMAH, Ikatan Pelajar Mahasiswa Al Wasliyah dan SAPMA IPK Kota Tebingtinggi. “Kita akan terima masukan dari para mahasiswa dan dibahas di DPRD,” jelasnya.

Tak berlangsung lama sekitar satu jam, aksi unjuk rasa mahasiswa ini membubarkan diri secara tertib dengan mendapatkan pengawalan pihak kepolisian. (ian)

Foto: Sopian/Sumut Pos Aksi unjuk rasa gabungan dari HIMMAH, Ikatan Pelajar Mahasiswa Al Washliyah dan SAPMA IPK membakar replika pocong didepan Kantor DPRD Jalan Sutomo Tebingtinggi, Selasa (3/3).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Aksi unjuk rasa gabungan dari HIMMAH, Ikatan Pelajar Mahasiswa Al Washliyah dan SAPMA IPK membakar replika pocong didepan Kantor DPRD Jalan Sutomo Tebingtinggi, Selasa (3/3).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 20 orang gabungan dari Aliansi Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), Ikatan Pelajar Al Washliyah dan SAPMA IPK Kota Tebingtinggi melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (3/3) sekira pukul 11.00 WIB.

Aliansi gabungan ini membawa poster dan membakar pocong menujukan bahwa anggota DPRD Tebingtinggi mandul serta tidak peduli dengan masyarakat kecil seperti nasib pedagang asongan di kereta api, belum membentuknya Perda terkait aset Kota Tebingtinggi dan tentang peraturan yang berlaku dimana merugikan masyarakat Kota Tebingtinggi oleh pihak PT Adira Finance.

“Kami minta DPRD berpihak kemasyarakat. Jangan menjadi wakil rakyat tetapi DPRD mandul dalam menentukan kebijakan,” terang Kordinator Aksi, J Medianda.

Mereka juga meminta DPRD perlu memperkuat peran dan fungsinya agar eksekutif dapat menjalankan tugasnya dengan baik demi mengujudkan good local goverment. Fungsi DPRD menjalankan untuk mengontrol jalannya pemerintahan daerah. Sedangkan berkenaan dengan fungsi legislatif, posisi DPRD bukanlah aktor yang dominan.

“DPRD harus mengambil hak inisiatifnya yaitu hak angket untuk mengajukan rancangan peraturan daerah tentang aset pemerintah Kota Tebingtinggi terhadap aset-aset yang tidak jelas keberadaannya sampai sekarang. Makanya DPRD jangan mandul,” terangnya.

Aksi unjuk rasa ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja. Melihat aksi mahasiswa tersebut Ketua DPRD Muhammad Yuridho Chap didampingi Kaharuddin Nasution langsung menemui mereka.

Dalam penjelasannya, Ridho akan menampung semua aspirasi HIMMAH, Ikatan Pelajar Mahasiswa Al Wasliyah dan SAPMA IPK Kota Tebingtinggi. “Kita akan terima masukan dari para mahasiswa dan dibahas di DPRD,” jelasnya.

Tak berlangsung lama sekitar satu jam, aksi unjuk rasa mahasiswa ini membubarkan diri secara tertib dengan mendapatkan pengawalan pihak kepolisian. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/