30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Tol Medan Kualanamu-Tebing Dikebut Siang Malam

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Kendaraan melintas di bawah ruas tol Medan-Kualanamu yang sedang dibangun, Rabu (25/2/2015) lalu. Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi terus berlanjut, bahkan pada ruas jalan Medan-Binjai dalam proses tender.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Kendaraan melintas di bawah ruas tol Medan-Kualanamu yang sedang dibangun, Rabu (25/2/2015) lalu. Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi terus berlanjut, ditarget selesai 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembebasan lahan merupakan masalah klasik dalam setiap pembangunan berskala besar. Seperti pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi. Selain pembebasan lahan yang menjadi kendala, pengerjaan proyek ternyata juga membutuhkan suntikan dana segar dari pemerintah pusat untuk membebaskan lahan-lahan yang masih dikuasai masyarakat.

Ini terungkap dalam blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Desa Penara Kebon, Kecamatan Tanjungmorawa, untuk melihat pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi. Diketahui, Badan Usaha Jalan Tol yakni PT Jasa Marga Kualanamu Tol membutuhkan suntikan dana segar senilai Rp120 miliar lagi untuk pembebasan lahan.

Blusukan Presiden Jokowi yang terundur sehari ini, membuahkan hasil maksimal. Artinya, Presiden Jokowi menilai progres pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan Jalan Tol Medan-Binjai sudah cukup baik.

“Saya melihat, pertama (Jalan Tol) Medan-Kualanamu, Medan-Binjai ini dalam progress yang sangat baik. Kemudian Kualanamu-Tebingtinggi. Semua proses pengadaan pembebasan tanah sudah mencapai 97 persen,” kata Jokowi kepada wartawan, Rabu (2/3).

Menurut Presiden, 97 persen lahan yang sudah dibebaskan itu untuk keseluruhan. Artinya, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi yang pengerjaannya dibagi dalam 7 seksi ini, hanya 3 persen lagi lahan yang belum bebas. Tapi untuk pengerjaan di seksi terakhir, baru 40 persen yang bebas. “40 persen itu yang mendekati Tebingtinggi,” imbuhnya.

Presiden berharap, di pertengahan tahun 2017 mendatang, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, ditargetkan kelar. “Untuk dari Medan-Binjai, 2016 akhir ini (selesai),” tambahnya.

Dikatakan Jokowi, pemerintah pusat berencana tak memutuskan pembangunan Tol Trans Sumatera di Tebingtinggi. Kata dia, pemerintah pusat akan melanjutkan pembangunan jalan tol di Sumut hingga ke Parapat.

“Jalur KA juga sama, akan kita kerjakan siang dan malam,” kata dia.

Jokowi juga mengapresiasi peran pemerintah daerah yang dinilai cukup baik dalam mempercepat pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi ini. Menurutnya, 97 persen lahan yang sudah bebas itu menunjukkan peran pemerintah daerah baik.

Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan ruas Tol Medan-Binjai merupakan, dua dari ruas Jalan Tol di Pulau Sumatera yang dibangun sepanjang 2.819 Km. Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dilakukan oleh Pemerintah melalui pendanaan APBN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Badan Usaha Jalan Tol yakni PT Jasa Marga Kualanamu Tol.

Dukungan pemerintah diperlukan pada ruas-ruas tol yang semula tidak layak secara finansial menjadi layak untuk ditawarkan pengusahaannya kepada badan usaha. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi ini memiliki total panjang 61,70 km. Seksi Medan-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,80 km yang pembangunannya dilakukan pemerintah.

Sisanya, sepanjang 43,90 km dibangun PT Jasamarga Kualanamu Tol. Biaya investasi pembangunan jalan tol ini mencapai Rp4,1 triliun dengan masa konsesi pengusahaan yang diberikan kepada PT Jasamarga Kualanamu Tol selama 40 tahun.

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Kendaraan melintas di bawah ruas tol Medan-Kualanamu yang sedang dibangun, Rabu (25/2/2015) lalu. Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi terus berlanjut, bahkan pada ruas jalan Medan-Binjai dalam proses tender.
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Kendaraan melintas di bawah ruas tol Medan-Kualanamu yang sedang dibangun, Rabu (25/2/2015) lalu. Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi terus berlanjut, ditarget selesai 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembebasan lahan merupakan masalah klasik dalam setiap pembangunan berskala besar. Seperti pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi. Selain pembebasan lahan yang menjadi kendala, pengerjaan proyek ternyata juga membutuhkan suntikan dana segar dari pemerintah pusat untuk membebaskan lahan-lahan yang masih dikuasai masyarakat.

Ini terungkap dalam blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Desa Penara Kebon, Kecamatan Tanjungmorawa, untuk melihat pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi. Diketahui, Badan Usaha Jalan Tol yakni PT Jasa Marga Kualanamu Tol membutuhkan suntikan dana segar senilai Rp120 miliar lagi untuk pembebasan lahan.

Blusukan Presiden Jokowi yang terundur sehari ini, membuahkan hasil maksimal. Artinya, Presiden Jokowi menilai progres pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan Jalan Tol Medan-Binjai sudah cukup baik.

“Saya melihat, pertama (Jalan Tol) Medan-Kualanamu, Medan-Binjai ini dalam progress yang sangat baik. Kemudian Kualanamu-Tebingtinggi. Semua proses pengadaan pembebasan tanah sudah mencapai 97 persen,” kata Jokowi kepada wartawan, Rabu (2/3).

Menurut Presiden, 97 persen lahan yang sudah dibebaskan itu untuk keseluruhan. Artinya, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi yang pengerjaannya dibagi dalam 7 seksi ini, hanya 3 persen lagi lahan yang belum bebas. Tapi untuk pengerjaan di seksi terakhir, baru 40 persen yang bebas. “40 persen itu yang mendekati Tebingtinggi,” imbuhnya.

Presiden berharap, di pertengahan tahun 2017 mendatang, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, ditargetkan kelar. “Untuk dari Medan-Binjai, 2016 akhir ini (selesai),” tambahnya.

Dikatakan Jokowi, pemerintah pusat berencana tak memutuskan pembangunan Tol Trans Sumatera di Tebingtinggi. Kata dia, pemerintah pusat akan melanjutkan pembangunan jalan tol di Sumut hingga ke Parapat.

“Jalur KA juga sama, akan kita kerjakan siang dan malam,” kata dia.

Jokowi juga mengapresiasi peran pemerintah daerah yang dinilai cukup baik dalam mempercepat pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi ini. Menurutnya, 97 persen lahan yang sudah bebas itu menunjukkan peran pemerintah daerah baik.

Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan ruas Tol Medan-Binjai merupakan, dua dari ruas Jalan Tol di Pulau Sumatera yang dibangun sepanjang 2.819 Km. Pembangunan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dilakukan oleh Pemerintah melalui pendanaan APBN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Badan Usaha Jalan Tol yakni PT Jasa Marga Kualanamu Tol.

Dukungan pemerintah diperlukan pada ruas-ruas tol yang semula tidak layak secara finansial menjadi layak untuk ditawarkan pengusahaannya kepada badan usaha. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi ini memiliki total panjang 61,70 km. Seksi Medan-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,80 km yang pembangunannya dilakukan pemerintah.

Sisanya, sepanjang 43,90 km dibangun PT Jasamarga Kualanamu Tol. Biaya investasi pembangunan jalan tol ini mencapai Rp4,1 triliun dengan masa konsesi pengusahaan yang diberikan kepada PT Jasamarga Kualanamu Tol selama 40 tahun.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/