30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Calhaj Asal Simalungun Wafat saat Tawaf Enam Putaran

Jenazah-ilustrasi
Jenazah-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah jamaah calon haji (Calhaj) Embarkasi Medan wafat di Tanah Suci bertambah menjadi tiga orang. Rabu (31/8) malam lalu, Rukiyah Muhammad Pane (62), calhaj asal asal Simalungun wafat di Mekah karena mengalami serangan jantung dan gangguan pembuluh darah (cardiovascular).

Kasi Haji Kabupaten Simalungun Amrisyam menyebutkan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Ketua Kloter, saat itu jamaah sedang melakukan tawaf putaran keenam. “Tiba-tiba almarhumah terkulai lemas, ” ungkap Amrisyam kepada Sumut Pos, Jumat (2/9).

Kemudian, lanjut Amrisyam, jamaah yang beralamat di Pondok Damai Empl Bah Jambi Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun itu, dinaikkan ke kursi roda. Bahkan, calhaj tersebut masih sempat dibawa untuk sa’i. Namun, kondisinya semakin tidak berdaya.

“Karena kondisi semakin parah, dibawa ke Balai Kesehatan Haji yang ada di sana. Akhirnya diketahui meninggal dunia karena serangan jantung,” ungkap Amrisyam.

Kabar duka itupun langsung disampaikannya kepada suami almarhumah. Selanjutnya, kata Amrisyam, pihaknya akan mengurus asuransinya. Namun, pihaknya masih menunggu Certificate Of Death (COD) dari Tanah Suci yang biasa dibawa Ketua Kloter saat pemulangan.

“Sesuai peraturan, asuransi diproses saat pemulangan calhaj ke Tanah Air,” tandasnya.

Terpisah, Staf Humas Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara, Imam Mukhair menyebutkan, hingga saat ini sudah tiga calhaj Embarkasi Medan yang wafat di Tanah Suci. Imam mengatakan, sebelumnya pada Jumat (26/8) lalu, Abu Sahar Tanjung (57) calhaj asal Simalungun, dan Suhaimi Kadir Abdillah (62), calhaj asal Langkat wafat di Tanah Suci. Menurut Imam, keduanya wafat karena penyakit cardiovascular.

“Sesuai peraturan, calhaj yang wafat di Tanah Suci, jenazahnya dimakamkan di sana,” jelas Imam.

Jenazah-ilustrasi
Jenazah-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah jamaah calon haji (Calhaj) Embarkasi Medan wafat di Tanah Suci bertambah menjadi tiga orang. Rabu (31/8) malam lalu, Rukiyah Muhammad Pane (62), calhaj asal asal Simalungun wafat di Mekah karena mengalami serangan jantung dan gangguan pembuluh darah (cardiovascular).

Kasi Haji Kabupaten Simalungun Amrisyam menyebutkan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Ketua Kloter, saat itu jamaah sedang melakukan tawaf putaran keenam. “Tiba-tiba almarhumah terkulai lemas, ” ungkap Amrisyam kepada Sumut Pos, Jumat (2/9).

Kemudian, lanjut Amrisyam, jamaah yang beralamat di Pondok Damai Empl Bah Jambi Hutabayuraja, Kabupaten Simalungun itu, dinaikkan ke kursi roda. Bahkan, calhaj tersebut masih sempat dibawa untuk sa’i. Namun, kondisinya semakin tidak berdaya.

“Karena kondisi semakin parah, dibawa ke Balai Kesehatan Haji yang ada di sana. Akhirnya diketahui meninggal dunia karena serangan jantung,” ungkap Amrisyam.

Kabar duka itupun langsung disampaikannya kepada suami almarhumah. Selanjutnya, kata Amrisyam, pihaknya akan mengurus asuransinya. Namun, pihaknya masih menunggu Certificate Of Death (COD) dari Tanah Suci yang biasa dibawa Ketua Kloter saat pemulangan.

“Sesuai peraturan, asuransi diproses saat pemulangan calhaj ke Tanah Air,” tandasnya.

Terpisah, Staf Humas Kanwil Kementerian Agama Sumatera Utara, Imam Mukhair menyebutkan, hingga saat ini sudah tiga calhaj Embarkasi Medan yang wafat di Tanah Suci. Imam mengatakan, sebelumnya pada Jumat (26/8) lalu, Abu Sahar Tanjung (57) calhaj asal Simalungun, dan Suhaimi Kadir Abdillah (62), calhaj asal Langkat wafat di Tanah Suci. Menurut Imam, keduanya wafat karena penyakit cardiovascular.

“Sesuai peraturan, calhaj yang wafat di Tanah Suci, jenazahnya dimakamkan di sana,” jelas Imam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/