Sebelumnya, usai Salat Jumat berjamaah di Masjid Agung, Gubsu menyempatkan makan nasi bungkus bersama para ulama dan peserta aksi didampingi Kapoldasu Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Selesai makan bersama, Gubsu bergabung bersama peserta aksi yang akan melakukan long march ke Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) Jalan AH Nasution.
Di atas salah satu mobil pikap peserta aksi, Erry kembali mengingatkan agar peserta aksi melaksanakan aksi secara damai dan tetap menjaga kondusifitas. Karena pembangunan tidak akan bisa dilakukan jika kondisi tidak kondusif. Oleh karenanya Erry meminta agar masyarakat menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Cahaya Purnama alias Ahok kepada penegak hukum.
“Hari ini solidaritas kita dilihat oleh seluruh dunia, bukan hanya ditingkat nasional. Kita tunjukan bahwa umat Islam di Sumut benar-benar yang cinta perdamaian. Ini memberikan contoh yang baik bagi daerah lain. Sebagai negara hukum kita menyerahkan hal-hal yang berbau hukum kepada penegak hukum. Termasuk yang menistakan agama kita,” ujar Erry sembari meminta Kepada Kepolisian dan Kejaksaan menindaklanjuti persoalan dugaan penistaan agama tersebut.
Sebelumnya Kapoldasu mengapresiasi kegiatan aksi yang berjalan berdamai yang dirangkai dengan doa dan dzikir bersama.
“Hari ini kita bersilaturahmi, berdzikir dan berdoa. Insyaallah untuk membela agama kita. Saya sebagai penanggungjawab keamananan akan mengawal perjuangan bapak ibu sekalian,”ujar Kapolda.
Sementara itu Ketua MUI Medan Muhammad Hatta mengatakan, saat ini umat Islam di Indonesia terganggu dengan penistaan agama. Sebagai seorang Muslim, dirinya mengharapkan agar penista agama segera mendapat hukuman sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Kita bantu dengan doa agara penegakan hukum berjalan. Kita juga meminta kepada Allah agar kita umat Islam diberi ketenagan,” ujarnya.