32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Dinsos Medan Mengecewakan

Pasien tuna wisma yang dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan.

SUMUTPOS.CO  – Kinerja Dinas Sosial Kota Medan sangat mengecewakan. Pasalnya, mereka tidak hadir pada acara penyerahan dua orang tunawisma dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Jumat (3/2) pagi.

Akibat dari ketidakhadiran Dinas Sosial tersebut, penyerahan dua orang tunawisma tersebut batal digelar. Padahal, Dinas Sosial Medan berhak menerima dan mengasuh dua orang tunawisma tersebut.

Batalnya penyerahan ini membuat Direktur RSUD dr Pirngadi Medan Edwin Effendi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan, Damikrot Harahap, tampak kecewa.

“Sesuai prosedur, Dinas Sosial Kota Medan harus bertanggungjawab untuk mengasuh dua orang tunawisma ini. Karena mereka tidak hadir, penyerahannya kita tunda,” kata Edwin Effendi.

Edwin menjelaskan, RSUD dr Pirngadi Medan hanya melayani dan merawat kesehatan para tunawisma. Setelah pasien tunawisma pulih  atau tinggal berobat jalan, maka akan diserahkan ke Dinas Sosial.

“Setelah kita menyerahkan ke Dinas Sosial, maka selanjutnya mereka akan menyerahkan ke rumah singgah atau panti asuhan. Itu kewenangan mereka,” ungkap Edwin.

Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi, Edison Perangin-angin menambahkan, pihaknya sudah menyurati Dinsos Kota Medan pada 27 Januari 2017 lalu. Dalam surat itu, RSUD Pirngadi mohon bantuan Dinas Sosial agar Sriyati (75) dan Elsa (14) dijemput.

Namun respon Dinas Sosial sangat mengecewakan, karena saat mau penyerahan, mereka justru tidak hadir. “Kita belum ada menerima konfirmasi dari Dinsos kenapa tidak hadir atau alasan tidak datang,” jelas Edison.

Ditambahkan, dua orang tunawisma yang hendak diserahkan adalah Elsa dan Sriyati. Elsa sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit lain, sebelum dipindahkan ke RS Pirngadi pada 19 Januari lalu. Elsa mengalami fraktur atau patah kaki kirinya karena kecelakaan lalu lintas persis di taman Ahmad Yani. Untuk itu, Elsa dirawat di ruang bedah anak.

Sedangkan Sriyati (75) menjalani perawatan sejak 19 April 2016 karena kaki kanannya patah akibat kecelakaan lalu lintas. Sempat mau diserahkan ke Dinsos 3 Mei tetapi karena kondisinya tidak stabil, ditunda sampai hari ini. Sriyati ditemukan warga dan diantar ke RSUD dr Pirngadi.

Pernagin-angin mengatakan akan kembali menyurati Dinas Sosial dan mengatur ulang jadwal penyerahan. ”Kita akan jadwal ulang penyerahan dua orang tunawisma ini,” tandasnya.

Sementara itu, staf Dinas Sosial Kota Medan, Zailun ketika dikonfirmasi mengakui belum ada menerima surat undangan penyerahan dua orang tunawisma dari RSUD dr Pirngadi Medan. Dikatakannya, jika surat itu sudah diterima pihaknya, tentu akan ditindaklanjuti.

“Dinsos Kota Medan memang dinas baru sebelumnya bergabung dengan Dinsosnkaer. Tapi baik waktu di Dinsosnaker Kota Medan maupun di Dinsos Kota Medan belum ada masuk surat undangan penyerahan tunawisma dari RSUD dr Pirngadi Medan, ” ungkap Zailun. (ain/dek)

Pasien tuna wisma yang dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan.

SUMUTPOS.CO  – Kinerja Dinas Sosial Kota Medan sangat mengecewakan. Pasalnya, mereka tidak hadir pada acara penyerahan dua orang tunawisma dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Jumat (3/2) pagi.

Akibat dari ketidakhadiran Dinas Sosial tersebut, penyerahan dua orang tunawisma tersebut batal digelar. Padahal, Dinas Sosial Medan berhak menerima dan mengasuh dua orang tunawisma tersebut.

Batalnya penyerahan ini membuat Direktur RSUD dr Pirngadi Medan Edwin Effendi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Medan, Damikrot Harahap, tampak kecewa.

“Sesuai prosedur, Dinas Sosial Kota Medan harus bertanggungjawab untuk mengasuh dua orang tunawisma ini. Karena mereka tidak hadir, penyerahannya kita tunda,” kata Edwin Effendi.

Edwin menjelaskan, RSUD dr Pirngadi Medan hanya melayani dan merawat kesehatan para tunawisma. Setelah pasien tunawisma pulih  atau tinggal berobat jalan, maka akan diserahkan ke Dinas Sosial.

“Setelah kita menyerahkan ke Dinas Sosial, maka selanjutnya mereka akan menyerahkan ke rumah singgah atau panti asuhan. Itu kewenangan mereka,” ungkap Edwin.

Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi, Edison Perangin-angin menambahkan, pihaknya sudah menyurati Dinsos Kota Medan pada 27 Januari 2017 lalu. Dalam surat itu, RSUD Pirngadi mohon bantuan Dinas Sosial agar Sriyati (75) dan Elsa (14) dijemput.

Namun respon Dinas Sosial sangat mengecewakan, karena saat mau penyerahan, mereka justru tidak hadir. “Kita belum ada menerima konfirmasi dari Dinsos kenapa tidak hadir atau alasan tidak datang,” jelas Edison.

Ditambahkan, dua orang tunawisma yang hendak diserahkan adalah Elsa dan Sriyati. Elsa sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit lain, sebelum dipindahkan ke RS Pirngadi pada 19 Januari lalu. Elsa mengalami fraktur atau patah kaki kirinya karena kecelakaan lalu lintas persis di taman Ahmad Yani. Untuk itu, Elsa dirawat di ruang bedah anak.

Sedangkan Sriyati (75) menjalani perawatan sejak 19 April 2016 karena kaki kanannya patah akibat kecelakaan lalu lintas. Sempat mau diserahkan ke Dinsos 3 Mei tetapi karena kondisinya tidak stabil, ditunda sampai hari ini. Sriyati ditemukan warga dan diantar ke RSUD dr Pirngadi.

Pernagin-angin mengatakan akan kembali menyurati Dinas Sosial dan mengatur ulang jadwal penyerahan. ”Kita akan jadwal ulang penyerahan dua orang tunawisma ini,” tandasnya.

Sementara itu, staf Dinas Sosial Kota Medan, Zailun ketika dikonfirmasi mengakui belum ada menerima surat undangan penyerahan dua orang tunawisma dari RSUD dr Pirngadi Medan. Dikatakannya, jika surat itu sudah diterima pihaknya, tentu akan ditindaklanjuti.

“Dinsos Kota Medan memang dinas baru sebelumnya bergabung dengan Dinsosnkaer. Tapi baik waktu di Dinsosnaker Kota Medan maupun di Dinsos Kota Medan belum ada masuk surat undangan penyerahan tunawisma dari RSUD dr Pirngadi Medan, ” ungkap Zailun. (ain/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/