35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

PT KAI Ragu Beri SP-3 ke Warga

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Suasana pemukiman pinggiran rel kereta api kawasan Glugur Medan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Penggusuran bangunan milik warga di pinggiran rel kereta api Jalan Stasiun, Belawan sepertinya akan ditunda. Pasalnya, PT KAI Divre I Sumut dikabarkan ragu melayangkan surat peringatan (SP) 3 ke warga untuk menghindari gejolak.

Amatan sumut pos, Minggu (3/9) kemarin, dari 145 unit bangunan yang masuk dalam tahap pertama penertiban, diantaranya masih banyak yang belum pindah. Mereka memilih tetap bertahan, karena menolak digusur oleh perusahaan kereta api.”Kami menolak digusur, karena kami disini bayar sewa tanah. Jadi bukan ilegal,” ucap, Zulkifli (45) seorang warga.

Yang bikin mereka kesal adalah kalau selama ini telah dibohongi PT KAI. Karena dalam surat pemberitahuan sebelumnya disebutkan, penggusuran itu sebagai pembersihan aset, serta mengamankan kereta api dari gangguan sinyal.

“Sekarang semua warga sudah tahu, kalau lahan penggusuran ini dipergunakan untuk bisnis 300 unit ruko antara PT KAI dan pengembang,” katanya.

Hal serupa disebutkan, Ardianto (37) warga lainnya. Dia menegaskan, jika penggusuran tetap dilakukan tanpa ada kata mufakat, maka warga akan tetap mempertahankan meski apapun resiko yang terjadi.”PT KAI jangan memaksakan diri. Warga penyewa lahan, selama ini nggak pernah dibuka komunikasi oleh PT KAI atau Pemko Medan. Apapun risikonya, kami akan melawan,” tegas Ardianto.

Kepala PT KAI Cabang Belawan, Herianto Siregar mengatakan, soal kelanjutan rencana penggusuran bangunan di pinggir rel kereta api di Belawan, tetap dilakukan. Hanya saja, pihaknya masih menunggu petunjuk dari pimpinan PT KAI di Medan.

“Insy’allah, SP-3 ke warga dilayangkan besok (Senin, red). Untuk eksekusi bangunan, kita masih menunggu arahan,” jelasnya.

Dia mengakui, jika saat ini masih ada bangunan berdiri di sepanjang pinggir rel kereta api Jalan Stasiun, Belawan. Pun begitu, ia mengingatkan warga agar membongkar sendiri bangunannya. “Kita nggak takut ancaman warga. Yang pasti menunggu dari pimpinan PT KAI di Medan,” pungkas Herianto.

Sebelumnya, terkait rencana penggusuran dimaksud, warga sempat menggelar aksi demontrasi di depan kantor PT KAI Cabang Belawan. Pendemo menuding perusahaan kereta api tega menggusur mereka hanya lantaran bisnis proyek rumah toko (ruko) dengan perusahaan pengembang.(rul/ila)

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Suasana pemukiman pinggiran rel kereta api kawasan Glugur Medan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Penggusuran bangunan milik warga di pinggiran rel kereta api Jalan Stasiun, Belawan sepertinya akan ditunda. Pasalnya, PT KAI Divre I Sumut dikabarkan ragu melayangkan surat peringatan (SP) 3 ke warga untuk menghindari gejolak.

Amatan sumut pos, Minggu (3/9) kemarin, dari 145 unit bangunan yang masuk dalam tahap pertama penertiban, diantaranya masih banyak yang belum pindah. Mereka memilih tetap bertahan, karena menolak digusur oleh perusahaan kereta api.”Kami menolak digusur, karena kami disini bayar sewa tanah. Jadi bukan ilegal,” ucap, Zulkifli (45) seorang warga.

Yang bikin mereka kesal adalah kalau selama ini telah dibohongi PT KAI. Karena dalam surat pemberitahuan sebelumnya disebutkan, penggusuran itu sebagai pembersihan aset, serta mengamankan kereta api dari gangguan sinyal.

“Sekarang semua warga sudah tahu, kalau lahan penggusuran ini dipergunakan untuk bisnis 300 unit ruko antara PT KAI dan pengembang,” katanya.

Hal serupa disebutkan, Ardianto (37) warga lainnya. Dia menegaskan, jika penggusuran tetap dilakukan tanpa ada kata mufakat, maka warga akan tetap mempertahankan meski apapun resiko yang terjadi.”PT KAI jangan memaksakan diri. Warga penyewa lahan, selama ini nggak pernah dibuka komunikasi oleh PT KAI atau Pemko Medan. Apapun risikonya, kami akan melawan,” tegas Ardianto.

Kepala PT KAI Cabang Belawan, Herianto Siregar mengatakan, soal kelanjutan rencana penggusuran bangunan di pinggir rel kereta api di Belawan, tetap dilakukan. Hanya saja, pihaknya masih menunggu petunjuk dari pimpinan PT KAI di Medan.

“Insy’allah, SP-3 ke warga dilayangkan besok (Senin, red). Untuk eksekusi bangunan, kita masih menunggu arahan,” jelasnya.

Dia mengakui, jika saat ini masih ada bangunan berdiri di sepanjang pinggir rel kereta api Jalan Stasiun, Belawan. Pun begitu, ia mengingatkan warga agar membongkar sendiri bangunannya. “Kita nggak takut ancaman warga. Yang pasti menunggu dari pimpinan PT KAI di Medan,” pungkas Herianto.

Sebelumnya, terkait rencana penggusuran dimaksud, warga sempat menggelar aksi demontrasi di depan kantor PT KAI Cabang Belawan. Pendemo menuding perusahaan kereta api tega menggusur mereka hanya lantaran bisnis proyek rumah toko (ruko) dengan perusahaan pengembang.(rul/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/