28 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Gara-gara Sosmed, Dua Cewek Diperkosa

R korban pemerkosaan pacar yang baru kenal melalui facebook (Jefrie/PM)
R korban pemerkosaan pacar yang baru kenal melalui facebook (Jefrie/PM)

BATUBARA, SUMUTPOS.CO  -Sosial media (sosmed) terus memakan korban. Kali ini dua cewek dari dua kabupaten berbeda di Sumatera Utara diperkosa. Kenalan di  sosmed, ujung-ujungnya jadi korban. Ada yang diperkosa di kebun ubi dan ada pula yang di kebun rambung.

Adalah R (19) warga Kampung Lalang Ujung Padang Simalungun dan N (14) warga Desa Perkebunan Limapuluh Batubara, dipastikan tidak akan pernah melupakan nasib buruk yang menimpanya. Pasalnya mereka telah diperkosa oleh sang pacar yang baru kenal melalui facebook. Hal ini terungkap setelah pengakuan F (20), teman R ke Ibu R, Sabtu (3/12) di salah satu rumah sakit di bilangan Kota Siantar. Saat ini R memang dirawat akibat luka goresan dan cekikan serta hantaman pada bagian muka oleh cowok baru yang dikenal itu.

Disampaikan sang Ibu R, R mengajak F untuk berjumpa dengan cowoknya yang telah menunggunya di pos jaga perlintasan kereta api Simpang Dusun Desa Karang Baru Perkebunan Petatal Kecamatan Talawi Batubara. Diakui R ke F, perjumpaan mereka untuk yang kedua kalinya.

Tepat waktu dijanjikan melalui messenger, Rabu (30/11) sekira pukul 10.00 WIB, berangkat mereka berdua dengan mengendarai kereta Revo milik Fani BK 2669 TAI. ”Nggak tega aku sama dia berangkat sendiri. Maka, kutemani dia dan bawa keretaku pulak,” ungkap F ke Ibu R.

Tiba di lokasi yang dijanjikan akhirnya mereka bertemu. Cowok R bernama Bona (25). Bona tidak sendirian, dia bersama kawanya bernama Panca. ”Dia pergi dengan cowoknya bernama Bona dan aku sama temannya bernama Panca tidak pergi dan berada di tempat awal kami jumpa,” ucap Ibu R menirukan perkataan F.

Berselang 120 menit berlalu, tiba tiba Bona datang dengan tangan berdarah. “Dia bilang aku kena begal dan R kutinggalkan di tempatku dibegal. Pinjam keretamu dulu, aku mau cari begal tadi. Karena R berada di lokasi kejadian keretaku kupinjamkan. Ikut pula si Panca menemani,” ungkap F.

Tunggu punya tunggu, Bona dan Panca tak kunjung kembali sementara waktu sudah pukul 16.00 WIB. “Sedangkan saat keretaku dipinjam cowoknya R sekira pukul 13.00 WIB. Waah lambailah keretaku dan ternyata betul juga kecurigaanku,” keluh F.

Saat bosan menunggu itu, F mendengar keributan. Terdengar ada perempuan tergeletak di kebun ubi tanpa busana sehelai pun dan dalam kondisi pingsan. Badan penuh luka sayat. “Penasaran, aku menuju tepat itu. Kulihat rupanya R yang tergeletak itu. Aku langsung tak sadarkan diri. Pingsan dan taunya aku sudah berada di rumah sakit Kisaran,” jelasnya.

Kanit Reskrim Ipda Rudi Syafrizal ketika dikomfirmasi membenarkan adanya pengancaman dengan kekerasan dan pemerkosaan terhadap R di kebun ubi Desa Petatal Kecamatan Talawi. “Untuk saat ini polisi sedang melakukan pencarian terhadap pelaku. Sedangkan R, korban kekerasan, masih dirawat intensif dan belum dapat dimintai keterangan,” sebutnya.

Di lain tempat, N juga bernasib yang sama, namun tidak separah R. N yang ditemani ibu kandungnya, AN (42) telah melaporkan nasib yang dialaminya ke SPKT Polres Batubara,26 November lalu.  AN menuturkan anaknya telah diperkosa oleh cowok yang baru beberapa hari kenal melalui Facebook.

Menurut AN, peristiwa yang dialami anaknya, Rabu (23/11) sekira pukul 21.00 WIB di dalam perkebunan rambung  Limapuluh Bukit Tujuh. “Malam itu anakku dijemput oleh cowoknya bernama TS, katanya mau jalan-jalan ke pasar malam. Karena pasar malam dekat rumah ya kuijinkanlah, apa salahnya jika berteman pikirku,” sebut AN.

Dari pengakuan N, dia bukannya dibawa ke pasar malam tapi langsung menuju arah Perdagangan dan langsung dibelokkan ke arah kanan menuju ke tengah kebun di kegelapan malam. “Di situlah anakku dipaksa melayani dengan paksa,” ujar AN.

Kasat Reskrim membenarkan adanya pemerkosaan yang dilakukan TS warga kelurahan Limapuluh. ”Keduanya masih di bawah umur, TS masih berusia 17 tahun dan korbannya 14 tahun,” ungkap Kasat.

“TS tetap kita proses,sesuai dengan Undang Undang yang mengatur tata cara penetapan hukuman bagi anak di bawah umur. TS yang diduga sebagai pelaku saat ini telah diamankan guna penyidikan lebih lanjut,” tambahnya. (jef/rbb)

 

R korban pemerkosaan pacar yang baru kenal melalui facebook (Jefrie/PM)
R korban pemerkosaan pacar yang baru kenal melalui facebook (Jefrie/PM)

BATUBARA, SUMUTPOS.CO  -Sosial media (sosmed) terus memakan korban. Kali ini dua cewek dari dua kabupaten berbeda di Sumatera Utara diperkosa. Kenalan di  sosmed, ujung-ujungnya jadi korban. Ada yang diperkosa di kebun ubi dan ada pula yang di kebun rambung.

Adalah R (19) warga Kampung Lalang Ujung Padang Simalungun dan N (14) warga Desa Perkebunan Limapuluh Batubara, dipastikan tidak akan pernah melupakan nasib buruk yang menimpanya. Pasalnya mereka telah diperkosa oleh sang pacar yang baru kenal melalui facebook. Hal ini terungkap setelah pengakuan F (20), teman R ke Ibu R, Sabtu (3/12) di salah satu rumah sakit di bilangan Kota Siantar. Saat ini R memang dirawat akibat luka goresan dan cekikan serta hantaman pada bagian muka oleh cowok baru yang dikenal itu.

Disampaikan sang Ibu R, R mengajak F untuk berjumpa dengan cowoknya yang telah menunggunya di pos jaga perlintasan kereta api Simpang Dusun Desa Karang Baru Perkebunan Petatal Kecamatan Talawi Batubara. Diakui R ke F, perjumpaan mereka untuk yang kedua kalinya.

Tepat waktu dijanjikan melalui messenger, Rabu (30/11) sekira pukul 10.00 WIB, berangkat mereka berdua dengan mengendarai kereta Revo milik Fani BK 2669 TAI. ”Nggak tega aku sama dia berangkat sendiri. Maka, kutemani dia dan bawa keretaku pulak,” ungkap F ke Ibu R.

Tiba di lokasi yang dijanjikan akhirnya mereka bertemu. Cowok R bernama Bona (25). Bona tidak sendirian, dia bersama kawanya bernama Panca. ”Dia pergi dengan cowoknya bernama Bona dan aku sama temannya bernama Panca tidak pergi dan berada di tempat awal kami jumpa,” ucap Ibu R menirukan perkataan F.

Berselang 120 menit berlalu, tiba tiba Bona datang dengan tangan berdarah. “Dia bilang aku kena begal dan R kutinggalkan di tempatku dibegal. Pinjam keretamu dulu, aku mau cari begal tadi. Karena R berada di lokasi kejadian keretaku kupinjamkan. Ikut pula si Panca menemani,” ungkap F.

Tunggu punya tunggu, Bona dan Panca tak kunjung kembali sementara waktu sudah pukul 16.00 WIB. “Sedangkan saat keretaku dipinjam cowoknya R sekira pukul 13.00 WIB. Waah lambailah keretaku dan ternyata betul juga kecurigaanku,” keluh F.

Saat bosan menunggu itu, F mendengar keributan. Terdengar ada perempuan tergeletak di kebun ubi tanpa busana sehelai pun dan dalam kondisi pingsan. Badan penuh luka sayat. “Penasaran, aku menuju tepat itu. Kulihat rupanya R yang tergeletak itu. Aku langsung tak sadarkan diri. Pingsan dan taunya aku sudah berada di rumah sakit Kisaran,” jelasnya.

Kanit Reskrim Ipda Rudi Syafrizal ketika dikomfirmasi membenarkan adanya pengancaman dengan kekerasan dan pemerkosaan terhadap R di kebun ubi Desa Petatal Kecamatan Talawi. “Untuk saat ini polisi sedang melakukan pencarian terhadap pelaku. Sedangkan R, korban kekerasan, masih dirawat intensif dan belum dapat dimintai keterangan,” sebutnya.

Di lain tempat, N juga bernasib yang sama, namun tidak separah R. N yang ditemani ibu kandungnya, AN (42) telah melaporkan nasib yang dialaminya ke SPKT Polres Batubara,26 November lalu.  AN menuturkan anaknya telah diperkosa oleh cowok yang baru beberapa hari kenal melalui Facebook.

Menurut AN, peristiwa yang dialami anaknya, Rabu (23/11) sekira pukul 21.00 WIB di dalam perkebunan rambung  Limapuluh Bukit Tujuh. “Malam itu anakku dijemput oleh cowoknya bernama TS, katanya mau jalan-jalan ke pasar malam. Karena pasar malam dekat rumah ya kuijinkanlah, apa salahnya jika berteman pikirku,” sebut AN.

Dari pengakuan N, dia bukannya dibawa ke pasar malam tapi langsung menuju arah Perdagangan dan langsung dibelokkan ke arah kanan menuju ke tengah kebun di kegelapan malam. “Di situlah anakku dipaksa melayani dengan paksa,” ujar AN.

Kasat Reskrim membenarkan adanya pemerkosaan yang dilakukan TS warga kelurahan Limapuluh. ”Keduanya masih di bawah umur, TS masih berusia 17 tahun dan korbannya 14 tahun,” ungkap Kasat.

“TS tetap kita proses,sesuai dengan Undang Undang yang mengatur tata cara penetapan hukuman bagi anak di bawah umur. TS yang diduga sebagai pelaku saat ini telah diamankan guna penyidikan lebih lanjut,” tambahnya. (jef/rbb)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/